#6 [Penuh Tanya]

497 109 45
                                    

[Universitas Jerman]

"Kai, kau tahu tidak?."

Kai menggeleng.
"Tidak. Kau kan belum memberitahu."

"Aishh iya ya, hehe. Aku ingin menceritakan pengalamanku saat pulang ke Korea seminggu yang lalu. Banyak hal-hal menyenangkan yang aku lalui di sana."

"Oh ya?."

Yuna mengangguk cepat.
"Kapan kau ikut ke Korea bersamaku? Kau bilang kau punya darah Korea juga kan? Pasti setidaknya sekali atau dua kali kau pernah kesana. Kau pasti tahu bagaimana kehidupan di sana."

"Iya, tapi nanti ya. Karena meminta ijin pada ayahku tidak semudah itu."

"Hmmm, baiklah kalau begitu."
.
.
"Kai,"

Kai kembali menoleh ke arah Yuna.
"Ya?."

"Apa aku boleh berkenalan dengan keluargamu?."

Kai terdiam.

"Ada apa? Kenapa kau diam saja?."

"Tidak sekarang ya."

"Lagi-lagi kau bilang begitu. Padahal aku sudah membicarakan tentangmu pada keluargaku. Aku cuma ingin mengenal keluargamu dan tahu lebih banyak tentang latar belakangmu. Agar kakakku juga percaya kalau kau adalah pria yang baik."

Kai mengangguk sembari tersenyum tipis.
"Aku pasti akan mengenalkanmu pada keluargaku. Tapi saat waktunya sudah tepat."

"Hmm, baiklah."

***
.
.
.
.
.
[Pukul 7 pagi]

Derrttt...Derrttt...

"Halo."

"Appa! Ini Yuna. Bagaimana keadaan Appa, Bibi dan juga Taehyun Oppa?."

"Kami semua baik di sini. Kau sendiri bagaimana, Nak?."

"Aku juga baik, Appa."

"Tumben kau menelpon di jam segini? Bukankah di sana masih pukul 11 malam?."

"Ah iya. Aku ingin memberitahu jika malam ini Kai akan menemaniku di rumah agar aku tidak sendirian lagi. Dia pria yang baik bukan?."

Jungkook terdiam sejenak sembari mengernyit heran.
"Mmm... Yuna,"

"Iya, Appa."

"Apa kau cuma berdua saja dengannya? Tidak ada teman lain yang perempuan?."

"Appa tidak usah khawatir. Kami bakal tidur di tempat terpisah kok."

"Oh ya sudah. Kalau gitu jaga dirimu baik-baik ya."

"Iya, Appa. Baiklah kalau begitu aku tutup dulu telponnya."

"Iya."

Nutt...Nutt...
.
.
.
"Lagi-lagi Appa membiarkannya begitu saja."

Jungkook langsung menoleh dan mendapati Taehyun yang tengah berdiri tak jauh darinya. Putranya itu kini tengah menatapnya tajam.

"Yuna itu sudah besar. Appa yakin dan percaya dia bisa menjaga dirinya di luar sana."

"Tapi kan---"

"Lagipula appa sudah menyelidiki latar belakang anak laki-laki yang bersama Yuna. Dia itu bukan anak dari keluarga sembarangan."

Taehyun menaikkan salah satu alisnya dengan tatapan bingung.
"Maksud Appa?."

"Dia keturunan dari keluarga bangsawan Huening yang mempuyai hubungan baik dengan bangsa siren dan juga kraken."

Mata Taehyun spontan membulat.
"Jadi... apa dia bukan manusia?."

SIRENA 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang