( 9 ) Mimpi?

4.3K 322 45
                                    





Halilintar POV

                    Aku terbangun disebuah tempat yang gelap dan sedikit lembab, bahkan rasanya sangat dingin dan menusuk. Tapi di mana ini? Bukankah aku berada di kamarku tadi? Dan tempat apa ini? Banyak pertanyaan berputar dikepalaku, hingga sebuah cahaya kecil muncul dari kejauhan dan menampakan kelibatan dua orang.

"Si-siapa itu?" ucapku entah pada siapa.

                   Aku sangat heran ada orang yang sama sepertiku di sini. Apa mereka tersesat? Terserahlah! Yang penting aku bisa melihat dan tidak sendirian lagi.

                      Aku berjalan cepat, tapi cahaya dan kedua orang itu menjauh. Aku segera mempercepat lagi jalanku, tetap saja percuma, mereka semakin jauh saja. Semakin aku bergerak cepat untuk menghampirinya, semakin cepat pula mereka pergi menjauh.

"Tidak! Aku tidak boleh menyerah, aku harus mengejarnya!" ucapku bertekat kuat.

                   Aku segera berlari dengan kecepatan kilatku, meskipun aku tidak tahu siapa mereka. Tapi aku sangat yakin kalau aku harus mengejar mereka.

"I-ini ... Tidak akan ... Be-berhasil ...." ucapku lirih dengan napas yang memburu.

                  Baru saja aku berhenti dan mengambil napas. Tiba-tiba kedua orang yang aku kejar itu menghampiriku, bersamaan dengan cahaya yang menyinari mereka. Aku hanya bisa diam saja saat beberapa meter lagi mereka sampai.

"Kau baik-baik saja Hali?" ucap keduanya setelah sampai di depanku.

"Si-siapa kalian?" tanyaku dengan bingun. Karena jujur saja, aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka. Satu yang pasti, mereka adalah laki-laki dan perempuan dewasa, terdengar dari perbedaan suara keduanya.

"Eh, kamu lupa dengan kami?" tanya laki-laki dewasa.

"Apa kamu enggak ingat yah?" tambah seorang lagi di sebelahnya.

"Ma-maafkan aku, bukan karena aku lupa sama kalian. Aku hanya tidak bisa melihat dengan jelas." jawabku kepada mereka dan berusaha memperjelas penglihatanku.

"Ma-maaf ..., " ucapku lirih setelah beberapa menit tidak mendapatkan hasil dari usahaku untuk melihat mereka.

"Tidak apa-apa Hali." ucap seorang perempuan mengambil tanganku dan membawaku dalam dekapannya yang hangat.

'A-aku dipeluk? Tapi kenapa rasanya sangat hangat dan ... rindu?' batinku dalam dekapan seorang perempuan yang seperti ... ibu?

"Iya, tidak apa-apa jagoanku." tambah seorang laki-laki dewasa tadi dan terus memelukku.

                     Aku hanya bisa diam tak bergeming, aku tidak melawan atau menolak pelukannya dan juga tidak juga membalas pelukan mereka. Aku ingin menikmatinya saja, sungguh! Aku rindu suasana seperti ini.

'Tapi siapa mereka?' batinku bertanya pada diriku sendiri.

                     Lama sekali aku berada didekapan mereka, sampai ada suara-suara yang memanggilku.

"Hali ...,"

"Halilintar ~"

"Lili_chan!"

"Kakak!"

"Abang Hali!"

"Kak Hali!"

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang