Why?!

16.2K 1.2K 29
                                    

Taehyung duduk di bangku ruang tunggu. Jungkook masuk UGD lagi, dan kali ini dia sangat teramat khawatir.

Entahlah, mungkin karena mimpi buruk itu.

.......


"Hyung, a-aku merepotkanmu lagi ya? " ucap Jungkook penuh penyesalan.

Dia merasa sudah sangat merepotkan Taehyung, terlebih penyakitnya yang terus saja menggerogoti nya.

Taehyung duduk di sebelah ranjang Jungkook. Pria itu memegang tangannya lembut.

"Dengarkan aku kook, kau tak pernah merepotkanku. Bahkan aku senang dan bahagia bisa membantumu. Hilangkan rasa menyesalmu, tersenyumlah karena aku akan selalu ada untukmu. "
.

Tes

Air mata turun tak terbendung. Jungkook bersyukur bertemu Taehyung. Jika saja dulu dia tak bersama pria ini, akan jadi apa dirinya sekarang.

"Hyung.. Aku boleh jujur? "
ucapnya sambil menunduk.

Taehyung tersenyum dan mengangguk.

"Umm.. A-aku ingin egois hyung"

Taehyung mengerutkan keningnya bingung. Sedangkan Jungkook semakin meremas erat selimut rumah sakit.

"A-aku ingin aku bisa selalu bersamamu hyung. A-aku... Hiks... Aku ingin hueeee.. "

Taehyung terkejut dan langsung memeluk Jungkook. Di kecupnya pucuk kepala Jungkook dengan sayang.

"Kau tak perlu mengatakan itu saja aku ingin terus selalu bersamamu kook. Bertahan ya sayang, aku akan pastikan kita akan bersama selamanya"

Skip!



Taehyung sedang berkutik dengan berbagai berkas di hadapannya. Selama satu minggu dia tinggalkan pekerjaan kantor demi untuk mengurus Jungkook, dan sekarang berkas di kantor sudah menumpuk sangat banyak.

Untung saja semua itu cukup dia tanda tangani saja. Dan untuk Jungkook sendiri, tadi pagi dia lupa menemuinya dulu.

Taehyung bahkan tak pulang dari semalam, jadi dia tak sempat menemui Jungkook nya. Mungkin nanti ketika waktunya jam makan siang dia akan menemui pemuda itu.

Sedangkan di sisi lain, Jungkook hanya duduk diam sambil memandang keluar jendela.

Dia jenuh juga kesepian. Sedari pagi dia menunggu Taehyung, tapi pria itu tak nampak Juga.

Bahkan Jungkook sudah banyak sekali mengorat-ngoret buku yang taehyung bawa untuknya.

"Huh.. Kemana hyung? Sudah dari semalam dia tak ada kabar. Apa dia baik-baik saja? "

Ceklek

Jungkook menoleh ke arah pintu yang mulai terbuka lebar . Berharap jika itu adalah Taehyung.

Namun nihil, itu hanya seorang perawat yang membawa kursi roda untuknya.

"Selamat pagi Jungkook-ssi, waktunya anda untuk jalan-jalan ke luar"

Jungkook mengangguk dan perlahan turun untuk duduk di kursi roda.

Dia tak lumpuh, hanya lemas saja untuk berjalan.

Perawat tadi membantu keluar untuk rutinitasnya, Jalan-jalan dan melihat sekitar rumah sakit agar tak jenuh.

Jungkook di tinggalkan di sebuah taman yang cukup ramai oleh beberapa pasien.

Dia hanya sendiri, hingga akhirnya ada seorang anak kecil berkuncir dua menghampirinya.

"Oppa! "

Jungkook menatap wajah gadis kecil itu.

"Hai.. Siapa namamu? "

"Namaku Soya.. Nama oppa siapa? " tanya-nya dengan nada imut.

Jungkook tersenyum dan membelai rambutnya
"Namaku Jungkook, senang berkenalan dengan mu Soya"

Soya bertepuk tangan senang.
Dia lantas memberi Jungkook beberapa kertas origami.

"Oppa, biasakah oppa membuat sebuah burung dari kertas ini? "

_jungkook mengangguk " Tentu bisa, kau mau ku ajari? "

Soya mengangguk senang.
"Mau mau!! Bikin banyak-banyak ya oppa"

Jungkook mulai membuat kertas itu menjadi sebuah burung.

Soya hanya diam dan memperhatikan Jungkook.
"Oppa.. Apa kau memiliki orang yang kau sayang? "

Jungkook menghentikan acara nya dan menatap Soya.

"Umm.. Punya. Apa kau punya juga? "

Soya mengangguk pasti
"Ung! Aku punya orang yang aku sayang. Dia eomma, aku sangat menyayanginya"

Jungkook terdiam, eomma ya? Kenapa ketika banyaknya orang mencintai ibunya dia malah sebaliknya?

Apa mungkin karena dendam atas perilaku ibunya di masa lalu? Meski dia tak boleh seperti itu, Hatinya menolak untuk mencintai sosok seorang ibu.

"Oppa! "

Jungkook tersentak, dia melamun.

"Eh iya? "

"Apa oppa mempunyai orang yang di sayang? Siapa dia? "

Blush

Memikirkannya Jungkook sampai memerah, dan Soya yang masih kecil saja sampai gemas.

"A-aku mencintai dia.. Dia yang ku maksud adalah Kim Taehyung" ucapnya malu-malu.

Soya terkekeh.
"Uw... Apakah dia sangat mengagumkan hingga pipi oppa memerah? "

Jungkook terkejut dengan ucapan Soya, masih kecil pemikirannya luas :v tapi ada benarnya juga.

"Lalu.. Apa yang kau inginkan darinya? Atau untuk nya? "

Jungkook berfikir sesaat.
"Aku hanya ingin bisa selalu terus bersamanya. Entah susah ataupun senang, hanya itu yang ku mau. Namun kurasa aku tak akan bisa melakukan itu semua"

"Kenapa tak bisa? "

"K-karena hidupku tak bisa bertahan lama... Jadilah semua itu hanya mimpi yang tak akan bisa terwujud. Padahal aku sangat ingin terus bersamanya" ucap Jungkook dengan cengirannya.

Soya mengangguk paham.
"Kau tau oppa? Semua orang pasti menginginkan hidup selamanya dengan orang yang mereka sayangi. Begitupun aku.. Aku ingin terus bersama eomma"

Jungkook mengerutkan keningnya bingung. Jadi.. Maksud ucapan gadis kecil ini apa? Bukan perkataanya yang membingungkan nya, tapi ekspresi dan tatapan anak di depannya ini yang membuat nya ambigu.

."Oppa tau... Kata orang, eomma itu tak pantas untuk menjadi eomma ku. Mereka merasa jijik dan menghindarinya "ucap Soya sambil menunduk.

Menjijikan ya? Kenapa dia merasa tersindir? :v

"T-tapi kenapa kau sangat menyayangi nya? "
. Ok ini pertanyaan konyol, jelas-jelas karena Ibu Soya yang telah melahirkannya.

"Eomma ku adalah orang yang sangat baik oppa,"
Soya tersenyum kearah Jungkook. Senyuman Tulus namun penuh makna.

"Seperti apa eomma mu? "






Tbc

Kelinci Nakal [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang