1. I DONT WANNA.....

20.5K 1.3K 656
                                    

Warn :








Bl/yaoi/humu/ghey


















And

,

HAPPY READ!




















Jangan membahas perkara latar belakang keluarga di hadapan seseorang. Apalagi berani mengangkat soal tema dan mulai banyak melontarkan pertanyaan-pertanyaan lancang lain yang terkesan tidak sopan dan menyinggung.

Seperti,

Apa pekerjaan orangtuamu?

Di mana tempat tinggalmu, kawasanmu?

Seberapa besar aset milik keluargamu?

Apa kau memiliki saudara?

Mungkin itu akan terkesan biasa saja andai kata yang melontarkannya adalah sosok yang dekat, dan memiliki hubungan baik denganmu.

Namun, bahkan jika mengenal saja belum sama sekali dan sudah lancang bertanya soal masalah yang berada dalam lingkup privasi seperti demikian, itu namanya sangat kurang ajar dan cari perkara saja.

"Aku tidak mau ikut lagi. Teman-temanmu terlalu jahat." Ungkap Haechan sambil menyesap pelan susu hangat -masih panas sebenarnya, yang dibuatkan oleh Yuta malam itu.

Yuta yang sedang sibuk dengan ponselnya segera mendongak. Melayangkan tatapan tajamnya pada Haechan.

Apakah upayanya yang mau membuatkan susu malam untuk bocah tengil ini akan berakhir sia-sia? Baik. Yang benar saja. Yuta pada dasarnya bukanlah tipe orang yang mudah, terlebih lagi gampang untuk disuruh-suruh atau diamanahi. Dia adalah pria pemalas dengan ego tinggi yang selalu mengutamakan diri sendiri di atas segala hal dan aspek.

Tapi ini pengecualian untuk Haechan. Adik tiri yang sudah seminggu ini tinggal di apartemen pribadinya.

Ayah tirinya yang kelewat baik dan selalu menuruti segalanya yang diinginkannya itu memberinya amanah untuk menjaga dan menemani Haechan selama Haechan tinggal di Korea. Tidak akan lama, hanya sampai dua bulan ke depan saja, hal itu juga agar bisa membuat mereka jadi dekat

Tapi tetap saja, bagi Yuta yang memiliki prinsip hidup seperti demikian, hal itu pastilah membuat ia merasa diberatkan dengan permintaan itu.

Tapi! Ya, tapi sekali lagi!! Yuta juga tidak bisa banyak protes akan hal ini, karena demi Tuhan dia tidak mau kehilangan semua kemewahan yang dimilikinya saat ini dari ayah sosok bocah menyebalkan di depannya tersebut jika dia menolak amanah tersebut.

"Ya, sudah tinggal saja di rumah." Celetuk Yuta. Ini tidak serius sebenarnya. Namun dia juga sekali-kali ingin menunjukkan sikap jengahnya kepada Haechan.

Bocah ini harus sadar. Dia tidaklah bisa terus menemani anak ini di setiap waktu, menit, jam, detik, dan hari sesuai dengan keinginannya.

Yuta tidak bohong. Haechan adalah anak yang tidak bisa ditinggal sendiri. Anak itu bisa dia bilang sangat manja. Kemana-mana selalu minta ditemani dan tidak mau ditinggalkan.

Merepotkan saja.

"Kau ingin membiarkanku sendirian?" Haechan memberengut tidak suka. Meninggalkan gelas susunya dengan begitu saja lalu segera melayangkan tatapan penuh amarahnya pada sosok tersebut.

RED [MARKHYUCK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang