34.KAMU BUKAN SIAPA-SIAPAKU LAGI!

209 31 8
                                    

Abelia membuka buku diary nya, ia membuka gorden dan juga jendela kamarnya. Membiarkan suasana kota yang panas, masuk ke kekamarnya.

Mulailah dirinya menuliskan kebahagiaannya hari ini.

'pagi ini ku kira aku akan sama seperti biasanya, selalu murung, tak bahagia, dan tak ada kebahagiaan yang mendampingiku. Tapi entah kenapa tiba tiba semua kebiasaanku dihanyutkan denganmu. Kamu yang datang dan hadir dengan sejuta kebahagiaan untukku. Dan aku tidak mengerti bagaimana aku bisa menceritakan semua kebahagiaan ini. Terimakasih Deandra Renaldo. I love you:)'

Setelahnya menuliskan di diary, tak sengaja dirinya tertidur pulas. Padahal biasanya ia langsung makan atau main komputer.

"Non abel..." Panggil bibinya dari luar kamar

Bibi heran sebab tak ada balasan suara dari abelia, bibi mendekati pintu kamar dan mengetuknya pelan.

"Non abel.. non ayo makan dulu non.."

Suaranya yang lembut tak mampu membangunkan abelia yang tengah tertidur pulas.

Akhirnya bibi membuka pintu kamar abelia, bibi tersenyum kecil ketika melihat abelia yang pulas tertidur.

"Non pasti kecapekan" ucapnya pelan sambil menutup jendelanya.

Tak sengaja, bibi melihat buku diary nya yang masih terbuka. Tepat ada di samping kepala abelia yang terbaring

Bibi mengambil buku tersebut dan membacanya.

Bibi melotot tersenyum kecil ketika membaca buku itu, sebab ia sekarang tahu bahwa abelia kali ini benar benar mencintai seseorang. Seumur hidupnya, ia tak pernah melihat abelia jatuh cinta.

Tetapi ketika bibi membaca di akhir kalimat, bibi mendadak melotot dan menganga tak percaya.

"De.. deandra!!!" Ucapnya spontan

Bibi menutup mulutnya dan menoleh ke abelia, untungnya abelia masih tetao tertidur.

"Jadi, deandra sekolah sama non abelia?" Herannya dengan duduk lemas di dekat abelia

"Gimana kalau sampai ketahuan non abelia, aduhhh" bibi mengusap segala wajahnya yang lusuh

Selepasnya ia melamun dan meratapi nasib abelia, ia meletakkan buku tersebut kembali ke asal mulanya

***

Abelia membuka matanya perlahan dan sedikit menguceknya. Ia melihat jendela kamarnya, sudah tertutup. Dan udaranya sangat sejuk

Ia segera bangkit dari tempat tidurnya, bukan bangkit dari kubur.

Ia melihat jam dindingnya yang bergambar rockstar idolanya. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul lima pagi

"BIBI!!!!" teriaknya sangat keras

Bibi yang mendengar suara abelia, ia segera berlari ke kamar abelia. Ia membuka pintu kamar abelia dengan cekatan.

"Iya non ada apa!" Ucapnya dengan nafas terengah engah juga wajahnya yang panik

"Bibi.. ini udah jam limaaa pagi..." Rengeknya dengan mengacak acak selimut yang menutupi tubuhnya.

"Iya non, kenapa?" Jawab bibi masih panik

"Kenapa? Aku sekolah lah bi" tegas abelia sebal

"Kan non biasanya bangun jam setengah enam non. Makannya gak saya bangunin, kan sekarang masih jam lima" jelas bibi dengan kepanikannya yang sudah meredah

Abelia menepuk dahinya dengan bibir yang manyun, ia terbaring lagi dan menutup wajahnya dengan bantal

"Loh kenapa non?" Tanya bibi tersenyum geli

"Aaa... Malu lah bi" rengeknya dengan tertawa

***

Untuk kali ini, abelia sangat semangat untuk pergi kesekolah, tentunya semangat untuk bertemu deandra. Sang pujaan hatinya

Bruak..

Seseorang menabraknya dari depan, yang kemudian buku bukunya terlempar dan jatuh berantakan.

"Eh maaf maaf" ucap lelaki itu

Abelia kesal dan menatap lelaki itu, ia memfokuskan matanya supaya lebih detail melihat lelaki itu yang sedang membungkuk bungkuk mengambili satu persatu bukunya

Ya, dan dia ternyata ananta.

Abelia menarik nafas dalam dalam dan...
Hwuhhhhh... Hembuskan!

"Ananta lo ngapain sih nabrak nabrak gue? Lo gak punya mata? Padahal lo udah pake kacamata! Apa lo emang sengaja nabrak gue? Caper? Cari perhatian? Nabrak gue biar gue kasihan sama lo dan biar gue nolongin lo terus ngambilin buku buku lo, terus gak sengaja tatap tatapan terus baper jatuh cinta kayak di sinteron sinetron?!! Ogahh ananta ogahh!! sampai kapanpun gue gak bakal cinta sama looo!!!" Ucap abelia dengan intonasi yang tinggi, lafal sangat jelas, dan mengungkapkan kata demi kata yang sangat sangat ekstra cepat, dan tentunya dipenuhi amarah

Ananta berdiri di hadapan abelia dengan tatapan polos, untuk kali ini sepertinya ananta sabarnya menyurut. Ekspresinya tidak menunjukkan kebaikan hatinya

"Ehm, assalamualaikum neng abelia athallah. Maaf saya gak sengaja nabrak neng, dan saya sama sekali tidak ada niatan untuk menabrak neng dan pengen kayak di sinetron sinetron. Neng, saya juga sadar diri, saya sadar siapa diri saya. Saya sangat tidak pantas untuk dicintai kamu. Dan saya hanyalah lelaki cupu yang berkacamata, penakut, dan juga pecundang." Jawab ananta dengan nada yang rendah dan juga suaranya yang lemah lembut mencoba menguatkan hatinya agar tetap tegar

"Oke, kalo kamu udah sadar diri" sahut abelia ketus

Tak perlu waktu lama untuk menghadapi perempuan seperti abelia, ananta segera pergi setelah merapikan buku bukunya.

Baru kali ini, abelia melihat ananta sedikit tak peduli dan cuek padanya.

"Woi cupu!" Panggil abelia tanpa melihat kepergian ananta

Ananta membalikkan tubuhnya dan kembali menghampiri badgirl ini

"Apa?"

"Inget. Sekarang udah satu bulan tepat lo jadi asisten gue. Dan mulai sekarang, lo bukan siapa siapa gue, dan lo jangan pernah nyapa gue, dan satu lagi mulai sekarang lo jangan pernah muncul dari kehidupan gue! Paham!" Ketusnya dengan meluruskan jarinya satu persatu dari tekukan telapak tangan yang menggenggam

Mendengar hal tersebut, hati ananta bergetar dan ia terkejut. Ia sangat tidak menyadari bahwa hari ini adalah hari dimana satu bulan yang lalu dirinya bertemu dengan gadis ini dan tak sengaja menabrak roknya hingga menjadi kotor.

"Hmmm... Iya" ucap ananta dengan berat hati

"Oke. Bagus!" Kini, abelia yang pergi meninggalkannya terlebih dahulu

Ananta menatap kepergian abelia yang santai tanpa merasa terbebani dengan terputusnya ikatan mereka sebagai asisten dan bos

"Seandainya kamu menngerti abelia, aku sama sekali tidak ingin kau memutuskan ikatan kita walaupun aku sebagai asisten yang selalu kau suruh suruh dan kau menjadi penyuruhku ataupun bosmu. Aku masih ingin tetap bersamamu walau aku tersakiti. Tapi Tuhan berkata lain. Pergilah ananta dari kehidupannya, kamu tidak berguna!"
-ananta husein-

~~~~~

GIMANA?? SUKA GAK?

JANGAN LUPA VOTE YA⭐






Cupu vs Bad girl✓Where stories live. Discover now