40. What If ....

1.1K 104 5
                                    

Bagaimana jika ... bagaimana jika Neurovirus22 tersebar? Kekhawatiran itu tentu saja ada semenjak virus itu ditemukan di Kutub Utara, karena itulah Sisilia terdesak menemukan antivirusnya.

Selama mengerjakan antivirus itu, karyawan Azteca Lab diliburkan dengan alasan setelah insiden keracunan sianida, laboratorium perlu memperbaiki sistem keamanan dan penataan ruangan. Hanya pegawai terpercaya yang ditugaskan membantu penelitian Sisilia.

Sisilia sudah memiliki data dasar mengenai patogenitas virus itu sehingga dia tahu dampaknya pada manusia dan cara penyebarannya. Berbekal data itu dia berani menggunakannya pada Kaito. Antivirus NV22 dibuat dengan modifikasi DNA pada virus bakteriofage tipe litik T7. Fage T7 mampu menyuntikkan materi genetiknya ke dalam virus NV22. Dengan demikian virus NV22 akan hancur. Sisilia cukup yakin antivirus itu berhasil karena mereka telah mencobakannya pada tikus-tikus percobaan. Sisilia tengah mengamati mereka beraktivitas dalam bilik kaca. Dia mengenakan pakaian hazmat karena berhadapan dengan zat yang sangat patogen.

Tikus yang telah terinfeksi NV22menggeliat kesakitan. Karena tidak karuan makan dan istirahat, tikus itu kelaparan dan menggigit tikus sehat di dekatnya hingga berdarah. Tikus yang tadinya sehat, dalam 10-60 menit langsung mengalami perubahan prilaku, menjadi panik dan bergerak tak tentu arah. Virus NV22 memasuki sel-selnya dan memperbanyak diri.

"Bagaimana jika manusia digigit manusia yang terinfeksi NV22?" celutuk Asisten1, seorang perempuan berpakaian hazmat. Sisilia menjawabnya ragu, "Manusia itu akan berubah menjadi ... zombie!" Asisten 1 terperanjat, tetapi melihat Sisilia terbahak di balik masker wajahnya, dia merengut kesal. "Sisilia-chan, jangan bercanda!" rengeknya.

"Apa kau takut mayat hidup berkeliaran dan mendatangi rumahmu sambil menggeram, brain ... brain ...." Seperti gim Plant vs Zombie yang pernah dimainkannya. Asisten1 berdecak ketus. Wajah Sisilia langsung berubah serius. "Tentu saja itu tidak akan terjadi, Asisten1. Mereka yang terinfeksi NV22 akan mengalami kerusakan saraf dan otot di seluruh tubuh mereka, terutama di bagian otak. Setelah kesakitan yang luar biasa, manusia akan mengalami kematian saraf wajah, tidak bisa tersenyum atau merengut. Kemudian saraf di mulut, tidak akan bisa bicara dan makan, apalagi mengunyah. Lalu mati rasa menjalar ke leher, tidak akan bisa menelan. Jadi, bayangkan saja jika virus mencapai paru-paru, jantung dan otak."

Asisten1 segera angkat bicara, "Dan kau meracuni Kaito dengan virus itu? Sisilia-chan, kau sangat kejam, sadis."

"Saat itu hanya itu yang dapat kupikirkan. Kaito ahli racun, aku yakin ia kebal beragam jenis racun. Melawannya dengan racun tidak akan ada gunanya. Makanya aku berusaha keras menemukan antivirusnya."

Asisten2 datang bersama Virologis, membawa ampul serum berisi bakteriofage T7 yang telah mereka ekstraksi dari kultur bakteri Streptococcus grup A atau dikenal sebagai "bakteri pemakan daging". Streptococcus artinya bentuk bulat yang tersusun serupa rantai. Bakteri ini menyebabkan streptococcal toxic shock syndrome (STSS) di Jepang. STSS yang tercatat berakibat fatal pada hampir satu di antara tiga kasusnya. Bakteri tersebut menghancurkan jaringan (tubuh) dan dapat menyebabkan kematian dalam hitungan hari saja.

 Bakteri tersebut menghancurkan jaringan (tubuh) dan dapat menyebabkan kematian dalam hitungan hari saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Play In Deception 2: Camouflage (END)Where stories live. Discover now