ALVASKA 05 [WHO?]

555K 59.9K 15.6K
                                    

“I’m stuck in between a nightmare and lost dreams.”

"Lo ngapain di sini?"

Alvaska tidak menanggapi pertanyaan Kana. Dia melingkarkan lengannya di pinggang Kana, menarik tubuh cewek itu ke dalam pelukan. Dan tanpa di duga, hujan turun begitu deras membasahi tubuh keduanya.

Alvaska Mengeratkan pelukannya. "Lo mau mati bareng?"

"Caranya?"

"Minum racun. Setelah itu lompat dari atas gedung."

Kana menenggelamkan wajahnya di dada bidang Alva. "Ide bagus. Tapi sorry, gue nggak mau." Kana menghela napas berat. "Gue capek Va.."

Alvaska mengangguk paham.

Sedetik kemudian, Kana baru sadar jika Alvaska tengah memeluknya. Dia dengan cepat mendorong kasar dada Alvaska hingga membuat cowok itu mundur beberapa langkah. "Modus!"

"Siapa yang modus?"

"Lo!"

Alvaska menatap Kana tidak terima. "Ge'er banget lo jadi cewek."

"Gue nggak ge'er. Jelas-jelas lo tadi meluk gu-"

Ucapan Kana terhenti saat Alvaska dengan tiba-tiba membekap mulutnya. Cowok itu mendekat, menyejajarkan posisinya untuk menatap mata cewek di depannya. "Bawel."

"Gue nggak bawel!"

"Iya. Lo bawel."

"Nggak!" Kana menginjak kuat kaki Alvaska dan langsung berlari menjauh saat cowok itu hendak memukulnya. Dia menoleh dan menjulurkan lidahnya ke arah Alvaska yang terlihat kesal. Ketika cowok itu melangkah maju mendekatinya, Kana dengan cepat mengambil langkah kabur menjauhi Alvaska. Sementara Alvaska menendang batang pohon di sebelahnya, berusaha menyalurkan kekesalannya terhadap sikap Kana yang menyebalkan.

Sialan!

--Alvaska--

Alvaska membuka pintu kamarnya yang berada di lantai dua dan tiba-tiba saja mendapati Alzaska, adiknya tengah duduk bersandar di atas sofa, seolah tengah menunggunya pulang. Cowok itu berjalan memasuki kamar dan melempar asal tas miliknya yang basah ke sembarang arah.

"Ngapain lo di sini?"

"Gue nungguin lo pulang. Lo tadi di cariin Papah. Kenapa lo-"

"Keluar."

Alvaska membanting dirinya di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh basah kuyup. Alvaska tidak peduli. Jika dirinya sakit pun, tidak ada yang peduli. Biarkan saja.

Alzaska menghela napas pasrah. Cowok itu perlahan bangkit dari duduknya kemudian berjalan meninggalkan kamar Kakaknya dengan perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Sakit dan sesak dirasakannya. Tapi sebelum itu, Alzaska sempat melirik Alvaska sekilas.

"Ganti baju lo Kak. Nanti sakit."

"Nggak usah sok peduli."

--Alvaska--

Alvaska menuruni tangga menuju ruang makan rumah mewah kedua orang tuanya. Cowok itu menuruni tangga lalu berjalan ke arah meja makan yang berada di tengah ruangan. Di sana, sudah terdapat Kenzo, Zila dan juga Alzaska yang sudah lebih dulu memakan makanannya di meja makan.

ALVASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang