Chapter 16

24.7K 2K 185
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

.

Braaak

Gelas berisi air putih tak sengaja tersenggol dan jatuh pecah mengotori lantai. Di waktu yang bersamaan Hyeri pun duduk untuk memunguti pecahan gelas di lantai, tak jarang beberapa serpihan berserakan hingga ke kolong meja. Di waktu yang sama, seorang penyusup bermasker hitam tengah mengendap-endap masuk dan melihat ruangan tempat obat itu, "dimana dia?!" gumamnya. Langkahnya terus ke depan menuju ruangan di sampingnya. "Aw ... tanganku sakit!" rintih Hyeri yang jari telunjuknya tertancap serpihan pecahan gelas dan membuat jarinya berdarah.

Hyeri menghisap jarinya yang mengeluarkan darah, sedangkan dirinya kini sedang di kolong meja sambil mengobati luka di tangannya.

Selang beberapa saat ....

"Ibu ...."

Suara jeritan yang terdengar di balik tembok, suara Arra yang sedang memanggilnya. Beberapa saat setelahnya suara senyap, dan Hyeri langsung bergegas untuk menuju kamar Arra yang letaknya bersebelahan dengan ruang tempat obat. Karena terlalu panik, Hyeri sampai tidak sadar kakinya menginjak serpihan gelas pecah membuat kakinya ikut berdarah.

Namun, lututnya serasa lemas saat melihat bercak darah ada di lantai depan kamar Arra, bersamaan dengan saat itu terlihat bayangan seseorang keluar dari arah jendela lantai bawah. "Nona ...." Suara teriakan seorang pelayan yang sudah mendahului berada di dalam.

"Nona muda ...," Kaki Hyeri serasa lemas, ia pun jatuh pingsan karena melihat keadaan Arra yang tewas secara mengenaskan. Para penghuni rumah berhamburan datang menolong, tak lupa beberapa melapor ke pihak berwajib untuk mengusut kasus ini. Sementara Hyeri sedang tidak sadarkan diri karena shock.

Kamar Arra diisolasi, dan diberi garis polisi. Arra kecil, ditemukan tewas bersimbah darah dengan leher yang hampir putus karena digorok oleh benda tajam secara sadis. Semua orang berduka, semua orang menangis atas kematian Arra kecil dengan cara yang sangat sadis.

.

***

Esok paginya Jeon Jungkook baru tiba di halaman rumah dikejudkan dengan banyaknya mobil polisi yang terparkir di depan rumahnya. "Ada apa ini?" tanyanya dengan raut sedikit kesal.

"Tuan muda, sepertinya di rumah ada banyak polisi!"

Jungkook terlihat lelah sepulang dari luar negri, tapi ia malah disambut dengan kegaduhan dan keramaian di rumahnya. Pria berjas hitam itu pun terpaksa keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke rumahnya. "Ada apa ini? Kenapa ramai sekali?" tanya Jungkook pada salah satu petugas kepolisian. "Apakah anda penghuni rumah ini?" tanya seorang polisi pada Jungkook, pria itu pun seketika mengangguk. "Telah terjadi pembunuhan semalam, menewaskan seorang anak perempuan berusia lina tahun," ungkap seorang polisi.

Betapa terkejudnya Jungkook setelah mendengarnya, ia pun membulatkan matanya sempurna dan langsung berlari menuju kamar Arra. Jasadnya sudah di bawa ke rumah sakit, hanya ada bekas darah yang sudah kering berceceran di lantai. "Anakku ...," lirih Jungkook disambut air mata deras di pipinya. Ia pun kemudian berlutut dengan tangis terisak merasakan sakit teramat perih di dadanya. "Kenapa? Siapa yang sudah membunuh anakku!" pekik Jungkook dengan tatapan sangat marah. Ia pun menyerang dan memukuli satu-persatu pelayannya untuk melampiaskan kekesalannya, sampai pada neneknya yang berdiri diantara pelayan untu siap dipukul oleh Jungkook. "Maafkan kelalaianku sebagai nenek, aku tidak bisa melindungi cicitku," ungkap nenek Jeon yang menunduk dengan air mata deras mengalir di pipinya merasakan kesedihan teramat.

"Nenek, anakku telah pergi ... aku bahkan belum sempat membuatnya bahagia, aku belum sempat menjadikannya anakku seutuhnya ...," lirih Jungkook yang memeluk neneknya dengan tangis terisak menahan rasa sedih dan kekecewaan di hatinya. "Maafkan aku juga ... kami semua salah, tidak bisa menjaga Arra!" imbuh nenek yang membalas pelukan Jungkook saat itu. Semua pelayan rumah ikut menangis dan tertunduk menyesal karena kejadian mengenaskan yang telah terjadi pada mutiara di rumah Jeon.

.

***

Selepas itu Jungkook pun menemui Hyeri yanh sedari tadi pingsan dan mengurung diri di kamar. Saat ini Hyeri sangat terpukul, ia sangat sedih itu semua bisa dilihat dari derasnya air mata dalam diamnya yang membuat matanya sembab karena kebanyakan mengeluarkan air mata. Jungkook datang, dan tanpa memberitahu terlebih dulu ia pun langsung memeluk Hyeri dari belakang begitu erat. "Tolong pergi! Tinggalkan aku! Aku ingin sendiri!" tolak Hyeri yang mencoba melepaskan pelukan orang di belakangnya. Sampai ia tersadar jika pria yang memeluk adalah Jeon Jungkook, Hyeri pun langsung menoleh dan memeluk Jungkook sangat erat. "Arra kita ... hiks Tuan Muda, apa yang harus kulakuakan agar nona muda kembali?" ucap Hyeri dengan nada bergetar dibarengi air mata yang begitu deras membasahi pipinya.

Semua tangah berduka, Hyeri dan Jungkook sangat terpukul dengan kejadian ini. Kematian yang begitu sadis dan mengenaskan, jasad Arra melotot, sementara lehernya hampir putus karena benda tajam, sungguh sangat miris. Jasadnya sedang diotopsi dan pelaku pembunuhan sedang diselidiki. Bersamaan dengan waktu itu, ternyata kabel CCTV telah di rusak oleh penyusup dan beberapa gambar yang tertangkap adalah seseorang bermasker hitam dan sama sekali tidak bisa dikenali wajahnya. Kasus ini sangat sulit diusut, pihak polisi kehilangan barang bukti. Terlalu rapi dan cerdiknya si pembunuh.

Jasad Arra akhirnya dimakamkan dua hari setelah kejadian. Sementara di sini Jungkook mati-matian membayar para detective untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Keadaan Hyeri sangat menyedihkan, ia terlihat pucat dengan tatapan kosong. "Aku akan mengutukmu ...!" kesal Hyeri sembari mengepalkan kedua tangannya dengan air mata deras di pipinya.

.

***

Akibat berita duka ini, pernikahan Jungkook dan Hyeri diundur. Keadaan sedang berkabung, serta masih banyak teka-teki yang belum terungkap dari kematian Arra.

Harusnya Hyeri lah sasaran pembunuhan. Namun, aksi itu salah sasaran dan menjadikan Arra sebagai korbannya. Di malam yang sama, Hyeri memang hendak menelan dua belas pil penenang untuk medianya bunuh diri, tapi aksi itu digagalkan dengan pecahnya gelas untuk dia minum obat tersebut, dan lebih parahnya lagi terjadialah pembunuhan yang menewaskan anak berusia lima tahun tersebut.

Kejadian itu begitu cepat, semua orang sampai lengah dengan kecerdikannya. Apa yang mendasarinya? Tentu dendam kesumat yang berakar di hati Yoongi untuk Hyeri yang telah menghianatinya. Kemarahannya itu bersambung dengan keinginannya untuk membunuh Jungkook dan Hyeri sebagai balasan kemarahannya.  Di saat seperti ini, Jungkook dan Hyeri sedang saling menguatkan.

Hyeri sendiri sudah tak tahan menahan rahasia ini sendirian, ia pun sedang mencari waktu untuk berkata jujur pada Jungkook tentang apa yang ia ketahui dan keterlibatan Min Yoongi dengan semua ini. "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu," ungkap Hyeri dengan wajah sendu. Hyeri tidak yakin dengan keputusannya ini, meski ia terancam dicampakan Jungkook, tapi sejauh ini Hyeri tidak punya pilihan lain sebab Yoongi pun akan sangat nekad untuk apa yang ingin dilakukannya. "Jangan sekarang! Aku sedang sibuk untuk mengurus kematian putriku!" tegas Jungkook yang kemudian berlalu pergi. Hyeri masih sangat takut, tapi ia tidak ada pilihan lain untuk berkata jujur.

To be continued ....

Sad story😭

Sad story😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TUAN MUDA - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now