chien enragé

29.6K 2.3K 1K
                                    

"Jaaa, Jeno. Mari kita lihat dimana hyungmu berada."

"Ah! Itu dia!"

"Minhyungie!"

"Jung Minhyung!"

"Daddy, yeogi!"

Anak kecil yang namanya disebut menoleh pada sumber suara. Kaki kecil Mark yang tadinya berayun diatas ayunan turun perlahan lalu ia tersenyum dan segera berlari mendekati sang ayah yang masih melambai riang didepan kelasnya.

"Oh Jeno, kau ikut?" Tanyanya saat sampai didepan kelas dan mendapati adiknya berdiri dengan baju bisbol serta topi beanie dalam gandengan ayahnya.

"Tentu, Jeno akan melakukan school tour di sekolah hyung. Benar kan Jen?" Ucap Jaehyun dan Jeno yang mengangguk-angguk bahagia karena bisa mengunjungi kakaknya ke sekolah.

"Nah! For your classmates." Sambung Jaehyun sembari menyerahkan kotak kecil berwarna pink pada Mark yang masih berdiri dengan seragam olahraganya.

"What is this?"

Mark menerima kotak itu lalu membukanya, "Macaron?" Tanyanya saat mendapati panganan berbentuk lucu berwarna warni yang dibungkus dalam plastik bening bergambar kucing didalam kotak yang dibuat Taeyong sejak subuh tadi. Ayahnya kemudian mengangguk. "Mommy yang buat. Untuk dibagikan." Jawabnya.

"Alright then. Aku akan membagikannya."

"Bersama Jeno?" Tawar Jaehyun. Lelaki itu menatap kedua putranya bergantian dengan alis naik turun.

"Ofcourse, I'll take him around."

"Kajja Jenonie!"

"Neeee!"

Senyum Jaehyun mengembang, sebuah kecupan ia tinggalkan pada hidung Jeno, "Have fun buddies! Daddy akan menemui kalian setelah mengambil rapot okay?"

"Awkay!"

Jeno dan Mark berseru riang, Mark kemudian mengambil alih gandengan Jaehyun pada Jeno untuk mengajaknya masuk kedalam kelas menemui teman-temannya sedangkan sang ayah pergi ke ruang guru untuk mengambil rapot hasil belajar Mark setelah sebelumnya menepuk pantat kedua anaknya tersebut. High Five ala-ala ketiganya.

"Markeu apa ini adikmu?"

"Aiguu kyeoptaa.."

"Kalian seperti kembar."

"Bagaimana bisa hidungnya begitu lurus seperti perosotan kita?"

"Pipinya juga gendut dan kenyal seperti squishy."

"Yaampun dia wangi susu lhoo!"

Kurang lebih sepuluh anak berkumpul, duduk melingkar mengomentari paras Jeno yang asik menyusun menara donat sebagai objek yang berada ditengah-tengah lingkaran. Jika ini adalah sebuah drama maka resolusinya adalah 1080p, dengan zoom in 100 kali hingga pori-pori uwu Jeno terlihat dari sudut pandang anak-anak tersebut.

"Tentu. Dia sangat menyukai susu."

Mark menjawab dengan tangan yang masih sibuk berputar membagikan macaron pada teman-temannya. Anak itu kemudian terdiam sejenak dan menatap kotak dalam pelukannya serta teman-temannya bergantian.

"Apa ada yang belum dapat?" Tanyanya begitu menghitung ulang sisa macaron dan jumlah temannya yang masing-masing mendapat dua kue.

Sebelum membagikan tadi Mark menghitung kuenya lebih dulu. Ibunya membuat 26 kue, dan teman sekelasnya termasuk dirinya ada 12 orang. Setelah ia bagikan dan mengambil bagiannya sendiri, kue itu masih tersisa 4. Jika ia berencana akan membaginya 2 buah pada ibu guru, lalu siapa sisanya yang belum dapat?

Summer, Mom and Watermelon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang