Tergoda

7.3K 59 1
                                    

Udara kota Bandung yang dingin, ditambah dengan semilir angin yang bertiup kencang, diiringi dengan rintik hujan yang menambah suasana subuh semakin syahdu, membuat orang enggan beranjak dari tempat tidur.

Tiupan angin, suara rintik hujan,dan  sayup-sayup dari kejauhan suara adzan subuh,membangunkan Agus dari tidurnya.

"astagfirullah". Gumam Agus.

Dia menoleh kesamping kanan, Pajar tertidur lelap, dengan tubuh bugil.

Kemudian Agus bangkit berdiri. Mengambil pakaian yang tercecer di lantai. Agus memakai kembali pakainnya, sebelum keluar kamar, agus mengambil selimut untuk menutupi tubuh bugil pajar.

"kreeek..." pintu dibuka perlahan.

Agus tidak ingin membangunkan Pajar yang masih terbuai oleh mimpi.
.

.

.

Jam menunjukan pukul 11.20 siang.

Pajar membuka mata dan memandangi langit-langit kamarnya. Menoleh ke samping kanan kiri, mencari Agus.

"edun Agus, saya ditinggal gitu aja" gerutu pajar.

Kemudian bangkit dan mengambil daster hijau yang berada di kakinya.
Sambil memakai dasternya, Pajar mengingat kejadian panas semalam.

"semalam 'maen' ma Agus" batin Pajar.

"lumayanlah, tapi kasian si Agus perjakanya hilang ma saya", gumam Pajar sambil tersenyum nakal.

Tanpa penyesalan sedikitpun Pajar dengan bangganya melakukan perbuatan terlarang dengan Agus.

Pajar sudah terbiasa dengan hal seperti itu, bangun dipagi hari dalam keadaan bugil, tanpa atau dengan lelaki yang berbeda disampingnya. 

Membuka layar hp banyak sekali notif yang masuk, tpi dia tidak menemukan notif dari mas.

"Agus kirim wa nih". Ucap Pajar.

"Jar, maafin saya yah...seperti biasa ada sarapan digangang pintu" begitu kalimat chat Agus.

Tanpa membalas, Pajar langsung keluar untuk mandi.

Keluar dari kamar dia melihat, bungkusan yang digantung digagang pintu, dan membiarkannya tergantung.

Selesai mandi, dia mengambil bungkusan dari Agus kemudian meletakan di atas meja kecil yang ada disamping kasur.

Selesai membereskan kamar dan berhias diri, Pajar lalu pergi kerja.
Ketika turun ke lantai satu, Pajar melewati kamar Agus. Tampak sepi dan motornya pun tidak ada digarasi.

"udah berangkat kayaknya si Agus" batin Pajar.
.

.

.

Sesampainya didepan hotel tempat Agus dan Pajar bekerja, Pajar melihat Agus memakai seragam batik coklat sedang asyik ngobrol di parkiran dengan satpam yang biasa disapa 'Mang Engkus'.

"Gus, shift pagi ya kamu?" sapa Pajar, sambil menepuk punggung Pajar.

"eeeh...iya Jar, kamu ngagetin" jawab Agus dengan ekspresi kaget.

"Jar, saya pengen ngomong ma kamu". Tambah Agus serius

"Ngomong apaan?", Pajar dengan senyuman

"Ngomongin semalam kayaknya" batin Pajar.

"Ngobrol di kolam renang aja yuk" ajak Pajar.

"Tapi jangan lama-lama ngobrolnya", ucap Pajar.

Sesampainya mereka ditempat.

Gairah Sang PajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang