ALVASKA 34

323K 43.7K 9.9K
                                    

Deg! Jantung Alvaska seakan berhenti berdetak untuk sesaat setelah mendengar penuturan dari Mamahnya, Zila. Detak jantung Alvaska berpacu cepat, hingga membuat dadanya sesak luar biasa hebat.

Alvaska berusaha mencerna ucapan dari Zila, tapi yang cowok itu tangkap hanyalah..

Gadis cantik itu adalah calon istrinya. Gadis cantik yang sama sekali tidak dikenalnya. Gadis cantik yang begitu asing bagi Alvaska.

Alvaska memejamkan mata. "Mah, ini semua nggak bener kan?" Cowok itu membuka mata saat Zila sama sekali tidak merespons ucapannya.

"Tadi Alva cuman salah denger kan? Alva-"

"Sayang, kamu nggak salah dengar," ucap Zila memotong ucapan Alvaska. Zila menunjuk gadis cantik yang duduk bersebelahan dengan Pak Razi. "Dia Claudia, calon istri kamu."

"Mom.." desis Alvaska sambil meremas rambutnya frustrasi. "I just-"

"Alva!" Panggilan tegas dari Kenzo menghentikan ucapan Alvaska seketika. "Sini kamu!"

Alvaska berdecak. Cowok itu mengusap wajahnya kasar dengan perasan kalut luar biasa. Daripada di suruh menikahi gadis yang sama sekali tidak dikenalnya, Alvaska lebih memilih mati.

Ketika cowok itu hendak melangkah pergi, suara tegas seorang Kenzo Al Lergan menghentikan langkah Alvaska saat itu juga.

"Diam disitu, Alva!"

Kenzo bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Alvaska dan Zila yang masih berada di depan pintu ruangan. Kenzo menarik paksa tangan kiri Alvaska agar mengikutinya duduk di sofa ruangan.

Alvaska tentu memberontak. Tapi tenaga cowok itu masih terlalu lemah untuk melawan bahkan melepaskan diri dari cekalan Ayahnya.

Kenzo mendorong tubuh Alvaska sehingga jatuh terduduk di atas sofa yang bersebelahan dengan Claudia.

"Pah! Jangan kasar sama Alva!" Alzaska menatap Kenzo tidak suka saat Ayahnya itu mendorong tubuh Kakaknya yang saat ini masih begitu lemah.

Kenzo tidak menanggapi ucapan Alzaska. Dia menarik tangan Zila untuk duduk berhadapan dengan Pak Razi dan Claudia.

"Saya berencana menikahkan Alvaska dengan Claudia secepatnya. Bagaimana?" Tanya Kenzo pada Pak Razi.

Pak Razi menggangguk menyetujui. "Saya setuju Ken."

"Kalau begitu, bagaimana jika lusa?" Usul Kenzo yang langsung mendapati tatapan tajam mematikan dari putranya, Alvaska.

"Saya setuju Ken. Sangat setuju," balas Pak Razi sambil tersenyum.

"Gue nggak setuju," ucapan Alvaska membuat seluruh keluarga Pak Razi menatap cowok itu heran, terutama Claudia yang duduk di sebelahnya. "Gue menolak keras perjodohan ini."

"Kamu tidak bisa menolak, Alva," kata Kenzo, menatap Alvaska tajam. "Pernikahan kamu dan Claudia akan di gelar besok lusa, di hotel Allergan."

"Gue-"

"Dan hanya dihadiri oleh keluarga Lergan dan Winarta."

"Gue nolak-"

"Jika kamu menolak, gelar Lergan di nama belakang kamu akan saya cabut." Kenzo terkekeh. "Masih berani membantah?"

ALVASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang