06

2.4K 264 4
                                    

"Sebaiknya, anda membawa adik anda ke psikiater. Sesuai dugaan saya, kesehatan mental adik anda sepertinya terganggu."

Doyoung terkejut. Ia langsung terdiam dan ia merasa jantungnya jatuh. Selama ini ternyata dugaan nya salah tentang kesehatan mental adiknya itu. Dia menatap kosong ke depan. Kepala nya terlalu penuh dengan pikiran pikiran tentang adiknya.

"Tuan Doyoung? Tuan Doyoung?" Ujar sang dokter sembari melambaikan tangan di depan wajah Doyoung.

"Ahh, iya maaf dok. Bagaimana dok?" Jawab Doyoung sedikit terkejut.

"Anda tidak apa apa?" Tanya sang dokter.

"Ahh, iya. Saya baik baik saja. Lalu, bagaimana dok untuk ke depan nya?" Tanya Doyoung.

"Seperti yang sudah saya bilang tadi, mungkin akan lebih baik jika Renjun menjalankan terapi atau konseling dengan psikolog atau psikiater. Itu akan membantu Renjun dalam menghadapi mental illness yang dia alami. Saya tidak tahu seberapa buruk nya kesehatan mental adik anda terganggu." Ucap sang dokter.

"Oh, oke baik dok. Saya akan membawa Renjun untuk pergi terapi dan konseling ke psikiater. Maaf, jika boleh saya minta tolong, apakah dokter memiliki rekan kerja atau teman yang kebetulan seorang psikiater?" Tanya Doyoung.

"Puji syukur, di rumah sakit kami memiliki seorang psikiater, Tuan. Namanya Jungwoo. Dia adalah psikiater andalan rumah sakit kami. Jadi, anda tidak perlu repot mencari klinik psikiater." Ucap sang dokter.

"Ahh, begitu ya dok. Puji syukur, apakah saya bisa bertemu dengan dokter Jungwoo?" Tanya Doyoung.

"Baik, nanti saya akan memberi riwayat kesehatan Renjun kepada Jungwoo. Setelah itu, mungkin nanti Jungwoo akan langsung datang untuk mengecek keadaan Renjun di ruangan nya." Ucap sang dokter.

"Kalau begitu, saya izin pamit untuk kembali keruangan adik saya. Terima kasih banyak, dok."

"Sama sama, Tuan."

*

Doyoung kembali memasuki ruangan dimana adiknya itu dirawat. Ia memilih untuk duduk di sofa yang berada di sebrang sebelah kiri ranjang rumah sakit. Ia membuka handphone barang sebentar, ia melihat beberapa notifikasi pesan disana.

|Jaehyun
P
P
P
Doy
Keadaan Renjun gimana? Udah baikan?
P

Doyoung|
Keadaan Renjun baik baik aja, Jeff. Tapi dia belum bisa pulang. Masih harus dirawat.

|Jaehyun
Kalo soal yang Renjun tiba tiba ngamuk ngamuk?
Itu gimana, Doy?
Lo cerita kan sama dokter? Dokter nya bilang apa?

Doyoung|
Bentar ya, Renjun kayaknya bangun. Nanti gue cerita lagi.

|Jaehyun
Ntar malem, gue sama Jeno mau kesana. Jeno katanya mau jenguk.

Doyoung|
Iya.

Doyoung melihat adiknya bergerak sedikit. Ia langsung memutuskan untuk menyimpan handphone yang sedari tadi ia mainkan lalu mendekat ke arah Renjun.

"Adek udah bangun?" Tanya Doyoung sembari mengelus kepala adiknya itu.

"Adek masih ngantuk, kak. Mata adek berat banget." Ucap Renjun lemas.

Me and my illness ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang