-Hope (Mungkin End)-

2.5K 248 10
                                    

By: qwrlrp

Warn:
sama seperti part sebelumnya, cuma disini lebih membuat ngantuk karena alur yang panjang dan ribet. Dan ingat, yang dicetak miring berarti flashback

Kalau bisa bacanya pelan-pelan sambil dengerin That's okay - D.O atau Surrender - Natalie Taylor atau Voices - Straykids buat endingnya juga boleh.

•°'.

Hiup Haechan berjalan dengan biasa saja, tidak membaik, tapi juga tidak memburuk.

Tentang ajakan Mark? Kalian pasti tahu jawabannya apa. Jika Haechan menolak pun, Mark pasti akan memaksanya, jadi ya, Haechan hanya bisa pasrah.

Tapi siapa sangka hari-harinya bersama mark tidak mengubah sedikitpun kebahagiaan Haechan.

Yang ada, ia malah lebih sering dibully karena ia 'mendekati' seorang Mark Lee, meskipun adegan pembullyan itu sudah sering kali dihentikan, tapi tetap saja geng Taeyong masih sering membullynya.

Hingga suatu saat dimana Jaehyun tiba-tiba 'berubah' karena suatu alasan.

"Yong, keknya kita harus bicara." Ucap Jaehyun setelah selesai adegan 'penindasan' yang biasa mereka lakukan.

"Kenapa lagi sih?!" Ucap Taeyong sewot.

"Gw mau berhenti." Ucap Jaehyun tenang, disertai dengan suatu nada kesedihan.

"Berhenti gimana maksud lo?" Tanya Taeyong dengan raut muka penasaran, berjalan duduk di bangku sebelah Jaehyun.

"Yaa, gw mo berhenti ikutin lo, mereka ga salah apa-apa Yong."

"Maksud lo apaan? Jangan ikutan jadi lemah deh." Ucap Taeyong remeh

"Ortu gw mo cerai Yong, mereka ribut terus, dan gw dijadiin pelampiasan sama ortu gw. Gw tau sekarang apa yang di alamin sama anak-anak yang sering kita bully, apa lagi adek lo si Chan-Chan itu." Jelas Jaehyun, berusaha menjelaskan kejadian yang akhir-akhir ini dialaminya.

"Sejak kapan lo jadi lemah begini? Dan inget gw gapernah anggep Haechan sebagai adek gw." Ucap Taeyong penuh penekanan dengan kalimat terakhirnya.

"Kyknya lu harus ikut gw ke suatu tempat." Ucap Jaehyun.

•°'.

Di tempat lain

Seorang pemuda dengan banyak luka di tubuhnya memberikan makan kepada seekor kucing berwarna abu-abu dan anaknya. Kucing yang awalnya ia temukan saat ia sedang menangis sekarang menjadi sahabat terbaik satu-satunya. Ingin pemuda itu membawa kucing itu pulang lalu merawatnya, namun ia teringat tentang ayahnya yang alergi kucing.

Tanpa sadar, pemuda itu menangis lagi, ia teringat tentang hari-hari yang belakangan ini di laluinya. Sungguh ingin rasanya ia menyerah, tapi mengingat ada sesosok orang yang selalu memikirkannya membuat pemuda itu memikirkan 2 kali niat untuk menyerahnya.

"Aku harus ngapain huhuhu.." ucap pemuda itu.

Kucing berwarna abu-abu itu mengendus-endus kepada lengan si pemuda seakan menghibur pemuda itu.

Tanpa pemuda itu sadari, ada 2 orang yang habis membullynya melihat dari kejauhan

"Yong lu liat kan itu siapa?" Tanya Jaehyun.

find it | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang