🌷02 || Forced to get married

4.4K 275 6
                                    

Ini adalah hari yang paling menegangkan bagiku. Bersumpah janji yang sakral di depan tuhan, di depan orangtua, di depan para tamu undangan yang turut hadir. Aku berdesis ragu, merasa aku akan menyia-nyiakan hidup setelah ini, bersamanya.

Kurasakan ia melirikku yang sedang mengumpat dengan mulut yang berceracau tanpa suara. Aku masih menatap lurus di depan para saksi. Tidak bisa menyembunyikan diri bahwa aku sebenarnya gugup dalam moment ini. Meskipun, aku tau bahwa ini hanya bertahan selama satu tahan.

Ya! Satu tahun

Mataku langsung berpendar ketika dengan mudahnya ia bersumpah dan kami telah resmi menjadi pasangan suami istri. Aku menutup mata sejenak. Ada yang mengganjal dihatiku. Aku menyayangkan semua yang terjadi. Tapi, bagaimanapun aku sudah menandatanganinya.

Tunggu! Satu hal lagi yang tidak mungkin kulewatkan.

Dia...

Argh! menciumku.

Meski hanya menempel sebentar dipermukaan bibir. Tapi ciuman itu sukses membuat pikiran dan detak jantungku semakin kacau. Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

Bisa aku pastikan dia melihat rona merah diwajahku. Yah! Aku sungguh malu dengan ini.

Annoying day!

Semua yang datang satu persatu menghampiriku mengucapkan selamat dan sesi foto bersama.

Tidak kusangka acara berjalan mulus hingga sampai di menit terakhir. Bae Jungkook menggandengku pergi menuju mobilnya. Aku diam. Hatiku kacau.

"Kenapa? Cepat masuk." Katanya telah membuka pintu untukku. Membantuku masuk dengan sedikit kesulitan karena gaun ini terlalu panjang.

Di dalam mobil tidak satu katapun keluar. Hening. Tiba di depan rumah bergaya Eropa dengan pilar besar di depannya. Aku tercengang sedikit mencondongkan tubuhku ke sisi samping.

"Ini rumahmu?"

"Ya, kita tinggal disini."

"Berdua?"

"Kau pikir aku menampung seluruh keluarga besarku disini." Katanya mencebik.

Aku hanya tidak berpikir jernih saja. Di rumah sebesar ini hanya berdua. Pasti terasa sepi sekali. Apalagi-

Hatiku mencelos mendapatkan kenyataan menjadi istri pria angkuh. Yang kini wajahnya bertatapan langsung denganku.

"Ayo turun. Kau bisa berjalan sendiri kan?" Dia menggeluyur membuka pintu rumah. Sedangkan aku, yah, aku kesulitan dengan gaun bodoh ini.

Dasar pria sombong. Aku tau kau kaya. Tapi, tolong bantu aku keluar dulu sebelum kau masuk.

Aku menggerutu menarik-narik bagian panjang gaunku dengan susah payah.

"Bae Jungkook! Dimana aku bisa istirahat!" Teriakku belum ada respon.

Maka aku mengulanginya berteriak sampai dia keluar dan menunjukkan kamar untukku.

"Bae-Jung-kook!"

"JUNGKOOOOKKKK!"

"Manusia angkuh! Kau dimana!"

Semakin dia tidak menunjukkan respon. Semakin menyebalkan aku berteriak.

"Aku tidak tuli bodoh! Naik!" Dia bertengger di atas tangga.

"Kalau kau tidak tuli, kenapa lama sekali meresponku." Ocehku menarik-narik gaun seperti tadi.

Dia terkekeh disana. Antara senang melihatku susah atau karena ucapanku. Yang jelas dia tidak membantuku sama sekali. Hanya berdiri disana.

MATE [you wanna try?] || [M] ✔️ COMPLETEDWhere stories live. Discover now