Dua Puluh

279 34 20
                                    

When I see you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

When I see you. Wherever that is. Even if I just saw you, I'm happy.
_____

Yasmin sudah lupa kapan terakhir kali ia tertawa puas sampai menangis seperti saat ini. Mendengar cerita dari Endang tentang masa kecil Yasmin dan Arshaka sukses menggelitik dirinya.

"Tante gak bohong, Ka. Dulu kamu sering poop di celana. Kalo gak percaya coba deh tanya Mami kamu." tutur Endang santai. Sekarang mereka sedang berada di ruang tengah dengan televisi yang menayangkan drama Korea.

"HAHAHAHA udah atuh Mah. Kasian itu muka Arshaka sampe merah gara-gara nahan malu." kata Yasmin.

Endang terkekeh pelan. "Nahan malu atau nahan poop?"

"Tante.." melas Arshaka.

"Mah? HAHAHAHAH."

Yasmin tertawa lebih keras dari sebelumnya. Bahkan kini tubuhnya tumbang ke samping akibat larut dalam gelak tawa. Sedangkan Arshaka hanya meringis pelan. Niatnya malam-malam kesini untuk mengantar titipan sang Mami, eh malah berakhir bongkar membongkar aib oleh teman sang Mami.

Endang mengibaskan tangan. "Jangan bisanya ngetawain aja, inget gak kalo kamu itu lebih bandel dari pada Arshaka? Hampir setiap hari Mamah diprotes wali murid. Katanya kamu itu usil banget. Yang nyembunyiin tempat pensil lah, nyoret buku temen lah, bahkan wali kelas juga kamu kerjain. Heran Mamah, kok bisa anak TK se-nakal itu, perempuan lagi."

Arshaka geleng-geleng kepala. "Ya ampun parah banget sih Yas." ujarnya hiperbola.

"Iya, kan? Tante sampai sekarang masih suka gak percaya loh, Ka. Tapi buktinya emang ini anak dulunya bandel."

Gadis tersebut kembali duduk sempurna. Menatap Arshaka sambil mendengus kesal. "Parahan mana sama yang suka poop celana? Ewh jorok." ejeknya.

"Kenapa, sih? Namanya juga anak kecil." bela Arshaka.

"Ih anak TK teh harusnya udah pinter ngomong, masa izin poop aja gak bisa. Malu atuh, yang harusnya cuma diliat sendiri jadi malah diliat sama temen-temen yang lain." ledek Yasmin lagi.

Arshaka tentunya langsung merasa dilanda mental breakdown. Sadar bahwa hal ini akan menjadi senjata seumur hidup. "Gak malu, kan udah lewat." ucapnya tenang.

"Ewh jorok!"

Melihat kedua anak itu beradu lantas mengundang Endang untuk masuk kembali. "Jangan suka ngeledek. Kamu juga dulu tiap hari ngompol, Neng. Berhentinya dulu pas kelas 2 SD, itu juga gara-gara pusernya sengaja Papah kasih capung biar digigit."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love at First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang