Author's pov
Taeyong memarkirkan mobilnya didepan sebuah cafe yang tidak jauh dari kediaman rumahnya. Dia berjalan memasuki cafe lalu melihat sekeliling untuk mencari seseorang.
"Yong!" Seorang gadis berambut panjang dan berponi tipis itu memanggil taeyong dari meja yang berada di pojok ruangan. Taeyong yang sudah menemukan seseorang yang dia cari segera berjalan mendekat menuju arah sumber suara.
"Tumben lo manggil gua. Lo kenapa? " tanya gadis itu kepada pria yang baru saja duduk berhadapan dengannya. Taeyong terlihat kesal malam ini.
"Lo pasti ada masalah sama perasaan lo lagi kan?" Gadis itu mulai menebak kondisi taeyong sekarang.
Taeyong menghela nafas kasar "joy, lo selalu tau keluhan gua"
Gadis bernama joy itu tersenyum banggga karena tebakannya itu benar, "jadi gimana? Udah tau perasaan lo ke cewek yang bakalan lo ajak nikah?" Tanya joy
Taeyong terdiam, dia tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh joy.
Joy adalah teman masa kecil taeyong. Taeyong sudah menganggap joy sebagai adiknya sendiri, kalau taeyong ada masalah dia akan selalu pergi menemui joy, menurut taeyong hanya joy yang dia percaya dan joy adalah orang pertama tau kalau dia bakalan menikah sebelum gengnya tau.
Taeyong memanggil pelayan yang berada di toko itu dan memesan satu botol bir. Tidak butuh waktu lama pelayan itu datang dengan satu botol minuman keras dan satu gelas kecil.
"Lo mau mabuk? Udah malem woy"
"Gua gak peduli" jawab taeyong acuh
"Inget lo mau nikah yong, kalau lo mati sebelum hari pernikahan lo kan gak seru" sahut joy sambil tertawa
"Bangsat!" Taeyong mengumpat, dia mulai meneguk satu gelas bir kecil.
Sebelumnya taeyong sudah pernah mabuk bersama para gengnya, itu hanya sekali dan para orang tua tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, toh mereka sudah cukup umur untuk meminum minuman keras tapi mereka semua tetap di beri batasan untuk minum minuman keras.
"Jadi alasan lo mau ketemu gua malam malam gini mau bicara apa? Gua gak jadi skincarean gara gara lo"
"Gua mau bahas cewek yang bakalan nikah sama gua"
"Kenapa?"
"Tadi gua ajak dia nonton bareng, terus dia ketemu sama sahabat lamanya, mereka berdua asik berdua jadi gua ngerasa kayak terabaikan. Gatau kenapa gua jadi kesel, Terus gua pergi ninggalin dia" kata taeyong yang mulai bercerita, dia meneguk lagi satu gelas bir kecil untuk kedua kalinya.
"Lo jadi cowok berengsek banget. Lo malah tinggalin cewek lo sama cowok lain!" Bentak joy
Taeyong menaikan bahunya terlihat tidak peduli dengan perkataan joy, taeyong malah fokus dengan minuman haramnya.
"Gua rasa kayaknya sekarang lo lagi cemburu deh"
Taeyong melirik joy sebentar lalu fokus lagi menatap gelas kecil yang dia pegang "cemburu?" Tanya taeyong sambil menggoyang goyangkan gelasnya.
"Iya"
"Gua gak tau, tapi menurut lo cewek gua bisa cemburu" tanya taeyong
"Mungkin aja bisa, lo mau tau caranya?" Joy tersenyum miring sambil menaik turunkan satu alisnya.
Taeyong hanya menganggukan kepalanya pelan, dia terlihat pernasaran.
"Lo harus jadi fuckboy" jawab joy
"Hah? Gua harus jadi fuckboy gitu?"
"Ya bisa lo coba aja kalau lo mau tau cewek lo cemburu atau enggak"

YOU ARE READING
Ketua OSIS ||Lee Taeyong ✔️
FanfictionApa jadinya jika kita tinggal satu rumah dan sudah terikat janji suci dengan musuh kita sendiri? ___ Gua, Kim Yoona. Gua nggak pernah menyangka kalau nasib gua bisa seaneh ini. Kenapa aneh? Masalahnya tiba tiba aja orang tua gua menjodohkan gua diu...