Part 4

41.1K 6.3K 716
                                    

JAEHYUN adalah seorang novelis, ia melahirkan banyak cerita dengan jari-jarinya yang menari di atas keyboard laptop. Pekerjaan yang sangat cocok untuk keperibadian yang tidak terlalu senang berada di keramaian. Jaehyun menyukai pekerjaan nya, itu karena ia menghabiskan sebagian waktunya di apartemen. Tanpa harus pergi ke luar dan bertemu banyak orang.

Sudah banyak novel yang Jaehyun terbitkan, tapi ia sama sekali tidak pernah menulis novel romansa. Sejauh ini Jaehyun lebih banyak menulis tentang action serta fantasy, mengembangkan imajinasi ke tingkat yang lebih tinggi. Pernah sewaktu-waktu Jaehyun mencoba menulis novel romansa, tapi ia tidak berhasilㅡberakhir mendapatkan omelan dari editor karena cerita yang ia buat begitu monoton.

Sesungguhnya Jaehyun tidak tahu perasaan apa yang harus ia masukkan ke dalam novel romansa. Kisah cintanya tidak pernah membuahkan hasil, Jaehyun bahkan tidak tahu bagaimana rasanya berciuman atau memeluk seseorang yang ia cintai. Jadi sekarang, Jaehyun hanya akan menulis novel action dan fantasy. Tidak ada yang perlu di khawatirkan karena novel yang Jaehyun buat selalu laris di pasaran.

Nama yang Jaehyun gunakan untuk semua karya yang ia buat adalah Jeffrey. Ia tidak ingin menggunakan nama aslinya sendiri, Jeffrey lebih bagus dan cocok untuk semua serial novelnya.

Ponsel yang bergetar di samping laptop membuat Jaehyun mengalihkan pandangan, ia menghentikan gerakan jari di atas keyboard dan mengangkat panggilan.

"Halo Hyung?" sapa Jaehyun dengan senyum kecil di wajah, itu adalah DonghaeㅡAyah dari Lee Taeyong. Tidak jarang Donghae menghubungi Jaehyun untuk menanyakan tentang apa saja yang di lakukan oleh Taeyong.

"Ya Jaehyun, bagaimana kabarmu?"

Jaehyun menyenderkan punggung pada sofa dan melepaskan kaca mata anti radiasi yang bertengger di hidung. "Baik Hyung, bagaimana kabar Hyung?"

Donghae tertawa kecil di seberang sana. "Tentu saja baik! Bagaimana Taeyong? Apakah dia merepotkan? Aku akan mengirim uang untuk minggu ini, Taeyong tidak boros kan?"

Mendengar itu Jaehyun meringis. Tidak boros? Kemarin saja di pusat perbelanjaan Taeyong hampir membeli semua barang yang tidak berguna! Untung saja Jaehyun berhasil menghentikan bocah berusia sembilan belas tahun itu. Bukan apa-apa, tapi barang yang Taeyong beli memiliki harga yang cukup fantastis, itu mengerikan.

"Taeyong tidak merepotkan Hyung, tenang saja." akhirnya hanya itu yang berhasil Jaehyun jawab, ia tidak mau mengatakan bahwa sebenarnya Lee Taeyong sangatlah boros!

"Baiklah," Donghae menghirup napas dalam. "Tolong jaga anakku baik-baik ya Jaehyun? Ia mungkin sedikit tidak bisa di atur, tapi Taeyong adalah anak yang baik."

Jaehyun mengulum bibir dan memejamkan mata. "Tentu Hyung, tenang saja, aku pasti akan menjaganya."

"Oh satu lagi, Taeyong sangat takut pada petir. Jika nanti hujan dan cuacanya buruk, jangan tinggalkan ia sendirian ya?" nada suara Donghae terdengar cemas, "Taeyong memiliki rasa takutnya sendiri, trauma yang ia alami ketika Ibunya meninggal. Aku percayakan Taeyong padamu ya Jaehyun."

"Baiklah Hyung, aku akan mengingat hal itu." gumam Jaehyun pelan, ia melirik ke arah kamar Taeyong sekilas, "kapan Hyung pulang?"

Donghae menghela napas berat. "Entahlah, masih banyak yang harus aku kerjakan di sini. Jika begitu, kututup ya Jaehyun, aku masih harus bertemu dengan pimpinan perusahaan."

"Tentu Hyung, jaga dirimu baik-baik."

Setelah mengatakan itu sambungan terputus. Jaehyun memijat pangkal hidung dan kembali menatap layar laptop yang memperlihatkan tulisannya yang belum selesai di kerjakan. Ia harus segera menyelesaikan ceritanya minggu ini karena editor akan datang jum'at nanti.

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang