Untuk sampai pada titik yang sebenarnya, Tuhan bilang bertemulah lagi, buat kisahlah lagi, tapi untuk akhir, jangan tanya padanya. Ini waktu untuk memperbaiki kesalahan dan kesengajaan masa lalu.
Tidak ada teori bahwa 'Mencintai harus memiliki', ta...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Valeryn menoleh, tercengang begitu melihat sebuah benda kecil tipis berwarna hitam dilempar begitu saja di atas meja. American Express Centurion Black Card. Kartu kredit yang terkenal dengan sebutan Amex Black Card atau Centurion Card ini merupakan jenis paling eksklusif yang dikeluarkan oleh American Express, salah satu bank terbesar di AS.
Valeryn pernah punya ini dua. Satu diberikan oleh grandma, dan satu lagi oleh dady. Sedangkan Dennyal hanya memberikan Valeryn satu J.P. Morgan Reserve Palladium Card. Padahal Valeryn sudah punya Bank of Dubai First Royal Mastercard yang ia buat dulu ketika holiday di Dubai. Pokoknya saat itu Valeryn merasa seperti miliarder. Bahkan membawa beberapa saat kepergiannya ke Indonesia.
"Jangan biarkan penuh dan pakailah semaumu. Aku akan mengecek saldo dan mengisinya lagi, " ucap Leon sibuk memperbaiki kemejanya.
Valeryn bersidekap menatap Leon dengan garis wajah seperti biasa. Judes.
"Boleh kudonasikan? "
Leon berdecak, "Keperluanmu saja belum tentu cukup. Dan sekarang donasi? "
Leon langsung melepas tawa. Ngakak sampai memukul-mukul meja rias. Valeryn menyengir jengkel.
"Kau memang tidak gila materi, tapi dunia pun tau kau bisa saja membangkrutkan perusahaanku hanya karena membeli makanan tidak berguna seperti eskrim, " Leon kembali menetralisir rasa lucu. Berusaha fokus memperbaiki dasinya.
Valeryn tertohok, "Eskrim seberapa mahal sih? "
"Kalau sudah dengan pabriknya itu bukan lagi mahal, " Leon mendekatkan wajahnya bersiap meledek, "Tapi tidak waras. "
"LEON!!!! "
Leon berlari kecil keluar kamar seraya menikmati tawanya. Tak terima, Valeryn mengekor dari belakang dan berlari kecil turun ke dapur. Ingin melihat siapa sampai duluan.
"Ada acara apa sebentar? " tanya Leon seakan masalah eskrim tadi telah usai.
Leon mendadak berhenti. Membuat Valeryn terkekeh, "I know, jerk. Ekspresimu akan seperti ini. "
Dan benar saja. Raut wajah Leon berubah seketika. Kedua alisnya bertautan. Rahangnya mengeras dan terdengar suara gertakan gigi. Tak lupa pula hawa dingin dan tidak suka yang hanya dimiliki oleh Adhan Nathaleon Zevaro.
Valeryn menikmatinya.
"Aku bercanda, yon. "
Leon menatap Valeryn datar. Sangat datar. Sangking datarnya Leon tidak bisa disebut manusia.