Mall

1.8K 296 11
                                    

Ini chapter pendek ya....
Besok malam aku Up lagi jika tidak lupa

Selamat membaca






Xiao Zhan berbelanja ke Maal ditemani Iching. Satu-satunya teman sekelas yang bersedia dibawa kemanapun, kapanpun, dalam keadaan apapun.

Dengan tingkah jeniusnya. Bisa dijadikan hiburan, walau kadang niat hati ingin menampolnya. Tapi wajah polosnya terlalu sayang untuk dihajar.

Saat ini mereka sedang memilih baju untuk dipakai di acara night valentine. Xiao Zhan sebenarnya tidak perlu repot berbelanja, cukup mencari gambar yang pas di ponsel dan menduplikasikannya. Tapi mengingat ini pertama kali dirinya mengikuti acara valentine, ia butuh seseorang untuk menjelaskan. Pakaian seperti apa yang harus ia kenakan.

Xiao Zhan sudah berada di jejeran jas mahal, ia mencari-cari warna yang pas. Sampai matanya tak sengaja menangkap sosok tinggi tampan, dalam radius 15 meter dari tempatnya, sedang berbicara dengan karyawan Mall.

Wang Yi?.

Teriak Zhan dalam hati. Xiao Zhan meninggalkan Iching yang sibuk mencari sepatu. Ia berjalan kencang untuk sampai ke tempat Yi.

Namun sayang sekali, ia malah menabrak dua orang yang sedang bergandengan tangan.

Sebagai malaikat langit, ini kali kedua Xiao Zhan bertindak ceroboh. Ia menabrak dua orang yang sangat ingin ia hindari. Oh Sehun dan Xie Luhan.

Bukan hanya badan, mata mereka juga saling bertabrakan. Sehun mengintimidasi dengan tatapannya yang tajam. Sedang Luhan memutar bola mata, malas meladeni si pengintip orang yang sedang bercinta.

"Maaf ...." Xiao Zhan mengatakan itu dengan tulus, tapi Sehun malah mendengus. Dan Luhan berbicara dengan nada ketus.
"Selalu sial jika bertemu dengan orang ini ...."

Xiao Zhan menghembuskan napas, mencoba menahan amarah. Bisa rusak citra seorang malaikat, jika dihina seperti itu sudah marah.

Justru yang membuat Zhan emosi adalah, karena gara-gara kedua pasangan mesum itu, ia kehilangan jejak manusia tampan bernama Wang Yi.

Xiao Zhan kalang kabut mencari, ia melihat pria itu di lantai bawah. Xiao Zhan ingin berlari mengejar, tapi takut untuk melewati eskalator. Ia kembali ke tempat Iching yang bisa-bisanya sedang mencoba high heels.

Pemilik lesung pipi itu terseok-seok mengimbangi langkah Zhan yang memakai sepatu kets. Sesampai di eskalator, Zhan mengambil nafas lagi. Membaca doa, meremas tangan Iching lalu mengangguk bersama.

"Ayo kau duluan ...." ucap Zhan.

Kaki Zhan mengikuti langkah temannya, saat pertama menginjak pijakan eskalator berjalan.
Xiao Zhan membatin dalam hati.

Seandainya tangga 100 sumpah langit memakai eskalator juga, pasti tidak akan melelahkan untuk datang ke aula pertemuan setiap harinya.

.

Mereka sampai di lantai bawah, tapi seperti yang kalian duga. Wang Yi yang dikejar sudah tidak ada. Rupanya langit masih belum menyetujui permintaan Zhan untuk segera bertemu pujaan hatinya.

Kembali pada Iching yang kini dikejar petugas Mall, karena belum sempat membayar sepatu hak tinggi yang telah dibawanya berlari.

Iching mengambil dompet di sakunya, ternyata isinya recehan bahkan kartu kredit miliknya tidak ada.
"Nona, boleh tidak sepatu yang saya pakai kesini dijadikan jaminan?"

Si petugas Mall merah padam, apa pria ini berniat menipunya?
"Lebih baik saya membawa anda ke kantor polisi saja ...." ucap pelayan itu.

Iching menangis, dia sungguh menangis karena dia memang lupa membawa dompet khusus belanja.

Dia memiliki 3 dompet, dompet kampus yang isinya uang receh, dompet nongkrong yang berisi uang tunai dalam jumlah yang ditentukan dengan tujuan, dan dompet belanja yang berisi kartu kredit tanpa limit.

Dan yang dibawa Iching sekarang adalah dompet kampus yang berisi uang recehan, hanya cukup untuk membeli minuman soda dan membayar parkiran.

Xiao Zhan sendiri tidak memiliki cukup uang untuk membayar high heels yang dipakai Iching. Yang ternyata bermerk dan harganya hampir menyamai satu unit motor gede.

Xiao Zhan mencari cara agar terlepas dari bencana, tanpa harus menggunakan kekuatannya. Lagipula itu semua juga salahnya yang tiba-tiba menyeret Iching hanya karena mengejar seseorang yang mirip Wang Yi.

Dalam kegabutan, mereka melihat 3 pria yang selalu bersama di kampus maupun di luar kampus. 3 pria yang sangat Zhan benci, biang onar, biamg keladi. Perusak suasana hati.

Iching memanggil salah satu dari mereka, pasangan dansa Iching di malam valentine nanti.

"Kai ...." teriak Iching.

Mereka tertawa mendengar cerita Iching, sudah pasti ketiganya langsung menyusun rencana gila dalam kesempatan yang ada.

"Baiklah, aku akan membayar sepatumu, termasuk barang yang akan dibeli pria ini asal ...."
Kai tersenyum samar, menaikkan kedua alisnya bergantian.

"Bukankah kau pasangan dansa si culun itu?" tanya Chanyeol pada Zhan.

Zhan mengangguk, ia berpikir pasti mereka akan mempermalukan dirinya kali ini.

"Aku akan membayar semua belanja kalian di Mall ini sepuasnya, dengan syarat kau mau berdandan seperti perempuan saat pesta dansa ...." Chanyeol dan Kai tertawa, melakukan toss dua kali.

Iching mulai menangis lagi, ia menggosok-gosok hidungnya di bahu Zhan.
"Jangan lakukan, ini semua salahku!"

Xiao Zhan benar-benar ingin mencongkel mata Kai dan Chanyeol. Jika tidak ingat statusnya sebagai malaikat.

Ia mencoba berdamai dengan pikirannya sendiri.

Berdandan seperti perempuan?tidak buruk juga.

"Baiklah, tapi kalian jangan mengganggu Yibo ...."

Chanyeol dan Kai saling pandang, lalu tertawa bersamaan.
"Oke oke ...." jawab mereka kompak.

"Aku yang akan mendandanimu nanti ...!" Baekhyun menimpali, "sekarang kita lanjut mencari dress yang bagus, dan peralatan make up tentunya."

Baekhyun mengerling ke arah Zhan penuh semangat. Tak sabar untuk melampiaskan hobbynya.

.






Tbc

Angel And Agent (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang