BAGIAN 34

2.2K 316 29
                                    

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

"Kai."

Kai mendongak dari berkasnya ketika namanya di panggil, Jennie berjalan mendekat. "Dia sudah pergi?" tanya Kai dengan nada sedikit sinis yang tidak Jennie sadari karena gadis itu hanya mengangguk lalu mendudukan dirinya di sofa depan meja kerja Kai.

"Baguslah."gumam Kai. "kau mengatakan apa?" tanya Jennie yang tidak seberapa jelas mendengarnya, Kai menggeleng. "bukan apa-apa."

"Kau sibuk?" Jennie memerhatikan Kai yang kembali pada berkasnya, gadis itu bangkit menghampiri pria itu, ia lalu duduk di pegangan kursi yang di duduki Kai dengan tangannya yang merangkul bahu lebar pria itu.

"ada apa Jen?" tanya Kai yang kini sudah menutup berkasnya, ia mendongak menatap Jennie. "ani, aku hanya merindukanmu." geleng Jennie meletakan kepalanya bersandar di bahu Kai, Kai hanya diam.

Suara pintu terbuka membuat keduanya menoleh ke arah pintu, Krystal masuk dengan membawa nampan berisi cangkir teh yang dia buatkan untuk Kai namun terhenti ketika melihat kedua orang di hadapannya itu, Krystal berdiri canggung.

"ah maaf aku hanya mau mengantar teh ini." mau tidak mau Krystal mendekat, meletakkan cangkir tehnya lalu berbalik untuk segera keluar dari sana. "tunggu Klee." langkah Krystal terhenti, gadis itu membalikkan tubuhnya menatap Kai yang memanggilnya. "jangan lupa minum vitaminmu, terimakasih untuk tehnya."

Krystal mengangguk, lalu membalikkan badan lagi pergi dari sana, ketika menutup pintu itu ia hanya bisa bersandar di sana sembari memejamkan matanya sebelum menjauh dari sana.

***

Jisoo dan Irene tiba-tiba menghubunginya mengatakan jika mereka sudah berada di Korea lagi setelah sebelumnya mereka harus kembali ke China untuk mengurus beberapa hal. Kini keduanya sudah menculik Krystal mengajaknya ke sebuah pameran seni yang kebetulan di adakan oleh Kim Suho, kekasih Irene.

Tanpa pamit pada Kai karena tidak mungkin membuat kedua sahabatnya ini tahu Jennie berada di sana dengan suaminya, Krystal sudah melihat-lihat lukisan yang terpajang di sana dengan cantiknya, ia senang di ajak ke sini walaupun sedikit takut menghadapi Kai jika pulang nanti.

"aku masih tidak percaya, Krystal kita hamil." ucap Jisoo yang tak henti-hentinya mengelus perut Krystal jika ada kesempatan, Krystal hanya tersenyum. "Kau bahagia?" tanya Irene, Krystal menganggukkan kepalanya. "sangat."

"syukurlah Klee." Irene tersenyum manis membuat gadis itu kian cantik. "baiklah ayo kita makan, aku tidak mau keponakanku ini kelaparan." Ajak Jisoo yang mengelus gemas perut Krystal. "bukankah kau yang lapar?kenapa bawa-bawa anakku!"

"ah terserahlah, ayo kajja aku lapar." Irene dan Krystal hanya menggeleng melihat kelakuan sahabat mereka itu dan ketiganya kini sudah berada di restoran jepang yang dekat dengan lokasi pameran.

Ketiganya makan sembari mengobrol panjang, menceritakan apa yang mereka alami selama tidak bertemu dan sedikit bergosip, kewajiban para wanita jika berkumpul. Tiba-tiba dering ponsel Krystal berbunyi, tertulis nama Kai di sana membuat gadis itu segera permisi untuk mengangkat panggilan itu.

"Ya Kai?" Krystal langsung menjauhkan ponselnya dari telinga ketika suara bentakan Kai terdengar keras, lalu mendekatnya lagi ketika di rasa sudah aman. "maaf aku tidak mau mengganggumu bersama Jennie tadi." untuk kedua kalinya ia menjauhkan ponselnya lagi dari telinganya jika tidak ia tidak yakin gendang telinganya masih utuh.

"maaf." hanya itu yang mampu di katakan Krystal, ia takut salah bicara lagi. "ya, aku ada di restoran jepang dekat pameran seni di gangnam."

"baiklah, hati-hati."

THE DEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang