84. Mosquito Mordore

161 17 6
                                    

Situasi saat ini

Para elit musuh sudah berpencar. Mereka mengincar bangunan vital serta pasukan yang menjadi jantung pertahanan Kota Moge. Di antaranya adalah;

Divisi Mesa status anggota, Ortega Del Ray tertahan di depan rumah Serena Mordore. Ia sekarang sedang bertarung dengan sesama pengguna elemen petir, Bambang Guntur.

Salah satu boneka mereka sekarang saat ini telah melaju lebih jauh namun tertahan oleh dua prajurit elit nan langka yang dimiliki Kerajaan Oliver. Esno Jegar dan Max Pierro si botak sedang bertarung dengan salah satu inventor Torou Selfgard.

Lebih jauh lagi. Boneka mereka yang lain Mosquito Mordore merangsek masuk ke area istana. Tugas yang ditanam di kepalanya adalah menghancurkan istana serta membantai semua orang yang ada di sana. Sementara itu seorang yang menemani Mordore adalah seorang anggota catur lebih tepatnya anggota Divisi Benteng, Hernandez.

"Tuan Hernandez, kau pergi dulu ke tempat tujuanmu. Biar aku yang menangani di sini," ujar Mosquito Mordore.

"Terima kasih orang tua," bals Hernandez.

Tentu pria bermuka agak kotak itu ingin pergi. Namun tiga orang tiba-tiba muncul serta beberapa prajurit langsung berlari menghadang Hernandez.

"Cuma dua orang! Yang Mulia tolong Anda segera ke dalam. Biar kami yang membereskan dua orang ini," ujar salah satu pengawal tak kasat mata yang kini telah muncul di hadapan mereka.

Mordore tentu tidak membiarkan teman barunya itu dihadang. Sekali tangan terangkat, air danau langsung naik membanjiri lapangan istana serta meninggi tidak wajar membentuk dinding.

"Tolong jangan ganggu dia," ujar Mosquito memperingatkan namun mendapat sambutan sebuah tusukan pedang dari Gelman. Shinketsu membara. Walau pemiliknya sedang terluka ia siap menggila di tangan yang sama. Tangan Gelman mengayun dan dibalas dengan tangkapan tidak wajar Mordore.

Pria berambut biru sepinggang itu sedang melakukan hal yang membuat semua orang di sana tercengang. Sementara Hernandez sudah tidak nampak lagi batang hidungnya.

"Dia menahan ayunan Shinketsu dengan tangan kosong. Siapa sebenarnya dia?"

Banyak orang yang terkejut karena tidak menyadari siapa yang mereka hadapi. Sementara bagi Gelman ia sudah tidak terkejut lagi.

"Kuat seperti biasa ya, Guru."

Mordore tersenyum. Ia membalas dengan menarik Shinketsu yang sudah ia tangkap. Si pemilik juga ikut tertarik. Tangan kiri Mordore siap untuk menikam.

Gelman menunduk sambil menunjang kaki sang guru. Akan tetapi terjangan dari Gelman bahkan tidak membuat kaki Mordore bergeser sedikitpun.

Nampaknya sudah biasa bagi seorang Inventor memiliki kuda-kuda yang sangat kokoh.

Mordore membalas dengan teknik pembunuh jarak dekat.

"Kalian terlalu dekat generasi penerus. Teknik seribu peluru air!"

Dinding air yang menggelebung lalu meledak sangat cepat memuntahkan butiran air halus yang menembak mereka dengan membabi buta.

Shinketsu otomatis melindungi Gelman dengan selimut api hitam. Reaksi otomatis yang menyelamatkan nyawa namun tidak dengan yang lain.

Prajurit istana yang naas berada di sana tewas tertembak. Mereka tidak sempat melindungi diri. Sisa tiga pengawal raja sementara Raja dan Sang putri telah berlari sendiri ke dalam istana. Naik ke lantai dua.

"Bagus kalau Shinketsu telah memilihmu, Gelman."

Mordore jadi melepas genggaman tangan di ujung pedang Shinketsu. Nampak telapak tangan yang berdarah namun segera sembuh dengan regenerasi mandiri.

ANDRE FOSKAS [TAMAT]Where stories live. Discover now