lhu hebat,mambuat semua orang percaya jika lhu baik baik saja.

17 2 0
                                    

Di dalam kelas,dea,ellin,neni,dan juga nayme sesang bercanda gurau.

Namun gabriel diam di tempat,ia tidak berani menghampiri mereka yang seakan mencoba menjauhinya.

"Dey dey,tadi malem gw ketemu sama alvin!!!" teriak neni kegirangan.

"Oh ya,terus reaksi alvin gimana??" tanya dea kepo.

"Di cuekin anjir!!" sahut ellin tertawa lebar.

"Jhhhh kasian amat temen gw,cup,cup,cup gak usah sedih ya" ejek nayme.

Nani langsung cemberut,mengunyunkan kedua bibirnya ke depan.

"Kalian mah gak bantuin gw,bantuin kek sekali kali" ucap neni sedih.

"Percuma kita bantuin,kalau alvinnya gak sama lhu ya gak bakal mau meskipun kita semua bantuin ellin" sahut nayme.

"Ihhhh!!jahat banget" rengek neni seperti anak kecil.

Semuanya langsung tertawa melihat neni seperti anak kecil.

Dea mengalihkan pandangannya memerhatikan semua anak anak di dalam kelasnya yang sibuk dengan duninya.

Tiba tiba pandangannya berhenti ketika melihat gabriel yang tengah tersenyum ke arahnya.

Dea seketika langsung membeku,melihat gabriel yang beberapa hari tidak bersamanya.

"Hai!" ucap gabriel melambaikan tangannyan.

Mau tidak mau dea juga melambaikan tangannya meskipun sedikit canggung.

"Dey,lhu liat apaan sih??" tanya nayme yang sedari tadi memerhatikan dea.

"Enggak kokk" dustanya.

Tiba tiba guru bahasa indo masuk datang membuat semuanya diam seketika.

"Assalamualaikum anak anak!!" Ucap bu erna.

"Waalaikumsalam ibu" balas semuanya serempak.

"Semangat banget nih ya!!!"

"Iya bu!!" Jawabnya lagi.

Bu erna tersenyum bahagia melihat anak didiknya semangat.

"Yaudah ayok kita mamulai pelajaran ya..." ujar bu erna membuat semangat semua anak anak hilang seketika.

"Yahhh...ibu mah gak seru!!!"  Seru salah satu siswa.

"Halah udah udah,belajar aja dulu" cegah bu erna dan langsung menulis beberapa kalimat di papan yang masih bersih.

Dea seakan tidak fokus dengan apa yang di terangkan bu erna,di pikirannya hanya ada nama gabriel yang terus berputar,i merasa bersalah karna sudah beberapa hari sudah menjauhi gabriel.

"Eh lin!"panggil dea.

"Apa an??" tanya ellin tanpa menoleh.

"Gw gak enak sendiri ke gabriel,masak iya cuman gara gara ancaman alraf kita ngejauhin gabriel?" tanya dea bingung.

"Tapi kan demi kabaikannya dia juga dey,gw juga gak enak ngejauhin gabriel terus" balasnya.

gabrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang