Jisung pulang bersama Renjun, Jeno, Chenle, dan Jaemin menggunakan mobil Mark sedangkan Mark dan Haechan mengembalikan mobil Jaehyun yang mereka pinjam
Jisung yang duduk disamping Renjun si supir tiba tiba menarik kaus hitamnya
"Hm, kenapa?" tanya Renjun tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan
"Twigim, boleh?"
Renjun serta teman temannya menatap Jisung sekilas lalu tertawa pelan
"Tentu saja boleh, siapa yang melarangmu makan hah?" tanya Jaemin
"Katakan saja dimana ada penjual twigim, aku akan berhenti." timpal Renjun
Jisung tersenyum lebar. Matanya mulai berkeliaran mencari penjual makanan yang ia sebut tadi
"Hyung! Itu disana!" seru Jisung heboh sambil menunjuk salah satu penjual street food
Renjun memarkirkan mobilnya tepat didepan penjual itu. Ia melepas seatbeltnya sambil mengambil dompet yang ia letakkan di dashboard
"Aku akan turun membelinya, kalian tunggu disini oke?"
Jisung bertepuk tangan senang, membuat siapapun akan gemas melihatnya. Renjun mencubit pipi Jisung sebelum turun dari mobil dan memesan makanan
Tidak lama kemudian Renjun kembali bersama kantung berisi makanan. Ia menyerahkannya kepada Jisung yang langsung dipeluknya
"Kau lapar ya?" tanya Chenle
"Bukan, tapi aku sudah lama tidak makan twigim. Terima kasih, Renjun hyung."
"Sama sama, makan di dorm saja oke?" ucap Renjun lalu kembali melajukan mobil menuju dorm yang tidak jauh lagi
"Kalian ajak Jisung masuk ya. Aku akan mengantarkan mobil Mark hyung dulu." ucap Renjun ketika mereka sudah sampai di dorm
"Ayo, Jisung." ajak Jaemin lalu mereka keluar dari mobil
Renjun pergi sendiri mengembalikan mobil Mark di dorm lain
Sementara di dorm, Jisung langsung duduk di sofa dan memakan makanan yang dibelikan Renjun tadi. Ia sangat senang sampai Jaemin gemas melihatnya
"Hey, makan yang benar, jangan terburu buru." tegur Jaemin
"Hyung, buka mulutmu aaaa."
Jaemin menerima suapan Jisung. Jisung kembali memakan miliknya sampai Chenle dan Jeno datang ikut mengambil makanan Jisung
"Uhm, hyung. Aku kenyang." ucap Jisung lalu menyerahkan kantung makanannya kepada Jaemin
"Kenapa? Ayo makan lagi, ini masih banyak."
Jisung menggeleng pelan, "kalian saja yang habiskan, berikan pada Renjun hyung juga. Aku sudah kenyang."
"Hey, aku tahu kau orang yang tidak kenal kenyang. Kenapa? Apa perutmu tidak enak?" tanya Chenle
Jisung mengangguk, "aku mual."
Jaemin meraih gelas berisi air minum diatas meja dan memberikannya pada Jisung, "minum dulu."
Jisung mengambil gelas itu lalu meneguk airnya. Tiba tiba ia menutup mulutnya, merasa ingin muntah
"Jeno, bawa dia ke kamar mandi." ucap Jaemin panik lalu Jeno membawa Jisung ke kamar mandi
"Ah, hyung. Perutku.." lirih Jisung
"Tidak apa, muntah saja."
Jeno mengusap punggung Jisung, memaksa untuk mengeluarkan semua isi perutnya
"Sudah?" tanya Jeno yang mendapat respon gelengan oleh Jisung
Jeno memijat tengkuk Jisung, kembali memuntahkan semuanya
"Kau masih belum sehat, jangan makan yang berat dulu."
Jisung mengangguk pelan, air matanya menetes diatas wastafel yang kotor karena bekas muntahnya
"Hyung.." gumam Jisung
"Kenapa? Sudah?"
Jisung mengangguk, ia mencuci mulutnya lalu mendongak perlahan, menghapus air matanya yang serta merta keluar karena ikut merasakan sakit ketika muntah
"Jangan menangis. Aku tahu itu sakit, tapi kau anak kuat kan? Jisung kami tidak pernah menangis." ucap Jeno sambil menghapus jejak air mata Jisung
Jisung menumpukan kepalanya pada pundak Jeno, ia menangis
"Hyung, aku lelah.. Aku tidak mau sakit lagi.." lirih Jisung
"Tidak, kau tidak akan sakit lagi. Kita semua akan menjagamu dengan benar kali ini. Kami janji, tapi jangan menangis oke? Bisa bisa aku dimarahi Renjun karena mengira aku yang membuatmu menangis."
Jisung mengangguk lalu mendongak dan mengusap pipinya
—

YOU ARE READING
Epoch✔
Fanfiction[park jisung] Epoch (n.) sebuah periode waktu tertentu dalam hidup seseorang. "Aku masuk ke agensi ketika umurku 9 tahun. Aku tidak punya teman seumuranku. Tapi setelah bertemu kalian, aku merasa mendapatkan cinta yang lebih besar. Aku senang dipert...