29. Tidak Bisa Betatapan

141 4 0
                                    

Langka zelda semakin cepat tapi masih tidak bisa mengejar shibi yang sudah menghilang saja membuat zelda binggung mau ambil jaur jalan yang mana karena sudah persimpangan jalan.

"Lah, kok udah ngilang aja. Kemana dia pergi, cepet banget sih, padahal langkahku udah maxsimal. Emangnya kalo punya kaki panjang itu jalan yah aja pasti cepet dan lincah, tahu ah mending aku balik lagi ke selsa. Nanti juga ketemu lagi kalo jodoh, semoga saja." Dumal zelda di pertengahan jalan, karena sudah kehilangan jejak shibi.

Zelda akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke apotek yang tadi, setelah zelda sudah agak jauh shibi baru bisa keluar dari pohon persembunyiannya karena tidak mau zelda mengikutinya lagi. Shibi baru bisa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, sampai dirumah dita cemberut karena shibi keluar tak bilang apapun padanya.

"Kaka dari mana?" Tanya sinis dita yang melipat tangannya di depan pintu.
"Apotek." Jawab cuek shibi.
"Kaka bohongi dita lagi."
"Kapan? Aku hanya pergi sebentar. Tidak usah merajuk begitu, cara itu tidak akan mempan padaku, karena aku bukan devit. Sudah sana bersiap tidur." Ujar shibi berjalan melalui dita.

"Setidaknya kaka bilang jika kaka mau pergi, bagaimana jika ada orang jahat lagi seperti waktu itu." Ujar dita khawatir.
"Yalah-yalah, sudah sini duduk. Kau tidak membuang obatmu kan, kali ini kamu harus meminum obatmu, dan aku akan janji padamu apapun itu akan aku laporkan padamu. Tapi syaratnya kamu juga mau menurut apa yang aku ucapkan dan apa yang aku pintah, setujuhkan."

Dita diam masih kesal dengan shibi. "Diam mu itu aku anggap itu jawaban setujuh."
"Terserah." Ujar dita langsung masuk kamar lagi sambil membanting pintu.

Disisi lainnya, zelda yang kembali lagi ke apotek selsa adalah teman di areahnya sekitar kampung yang saat ini ia tinggali, selsa adalah janda anak 1 yang ditinggal suaminya menikah lagi. Tapi ayah selsa punya apotek yang di jalaninya, untuk menghidupkan seorang anak perempuan semata wayangnya.

"Zelda, kamu udah balik lagi. Gimana kekejar cowo barusan." Tanya selsa keluar dari toko.
Zelda mengeleng-gelengkan kepalanya tanda iya tidak bisa."wah sayang banget, emang kamu kenal dia. Dia warga barunya?"
"Ngga tahu persis sih, apa dia sering kesini."
"Baru pertama kalinya dia kesini."

"Ouh kirain sering.?" Ujar zelda kecewa.
"Hemm, kenapa? kamu suka sama cowo asing tadi, kaya dia blasteranya. Awalnya ku pikir dia tak bisa bahasa indonesia, sampai aku bicara pake bahasa ingris tadi." Ujar selsa.

"Masa, setahuku bahasa ingris kau sangat buruk. Udahlah jangan bahas cowo yang tadi kita bahas lainnya aja gimana?" Ujar zelda mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, kau juga sudah datang kesini pasti ada yang ingin kau bicarakan bukan, katakan apa itu." Ujar selsa.

"He kita ngobrol di dalem lah, emang masalahnya segawat itu. Anakku belum tidur lagi ngerjain PR tuh, udah disini aja ngobrolnya." Ujar selsa.
"Yowes, gini sel. Aku mau pinjem duet dong, duetku nipis nih aku belum gajian uangku sudah habis gara-gara tour ke Amerika. Kalo aku minta ke bokap, bisa-bisa aku di cincang. Plisss bantuin perekonomian aku, aku juga ngga bisa pulang." Ujar zelda merajuk.

"Ya elah kiraian apaan. Kamu ini tinggal sendirian aja masih sulit, lah aku dah punya buntut satu gimana coba?" Ujar selsa.
"Jadinih ceritanya saya boleh ngga minjem, akhir bulan saya bayar. Plisss sel bantuin aku, kasihanilah anak rantau ini nggak ada emak sama bapak di sini." Ujar zelda memelas.

"Dih, sok mudes kamu ini zel inget umurmu. Emang pinjem berapa duwet." Tanya selsa.
"Ngga banyak kok cuman 1 juta, ada ngga?" Ujar zelda.
"Ini nih yang namanya meyelam tapi minum air laut, udah di baikin malah ngeret yah." Ujar selsa.
"Heh? Kok aku baru denger yah dialog perumpaman itu, terinpirasi dari mana sih." Ujar zelda binggung.
"Dari kamu lah, Yowes tunggu bentar ya, aku mau ngambil dulu." Ujar selsa yang bangkit langsung berjalan menujuh pintu rumahnya.

Bersambung....

Jangan lupa untuk follow akun authornya...

Kamis 13 Agustus 2020.

Adikku Adalah Istriku: Kaulah Wanitaku(TAMAT) (DALAM MASA REVISIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang