#11#

93 21 14
                                    


Happy Reading💕

.
.
.

"Jangan menatapku karena tatapanmu menghancurkan pertahananku."

****

Kean, Vino, dan Reyhan berjalan santai di koridor menuju ke kelasnya yang terletak di lantai dua. Mereka saling bersenda gurau dan tertawa lepas kecuali Kean yang hanya menampakkan wajah datarnya. Banyak pasang mata yang menatap meraka dengan tatapan memuja terutama murid perempuan khususnya untuk Kean. Kean hanya acuh tak acuh memandang datar ke depan.

"Ken lo jangan datar datar amat napah, pada takut tu ciwi-ciwi natap lo." Celetuk Vino melihat wajah datarnya Kean.

Kean hanya diam tak mempedulikan celotehan Vino padanya.

"Kacang murah kali ya kalau buat lo, pantesan lo jomblo melulu. Natap orang aja udah kayak mau makan orang, mana ada yang mau sama lo kalau gitu. Saran gue sih lo banyakin senyum Ken kayak gue." Cerocos Vino panjang lebar dengan menampakkan senyum manisnya menebar pesona.

"Hah, tuh kan banyak yang lirik gue dengan tatapan yang memuja gitu." Tunjuk Vino pada segerombolan siswi yang menatapnya malu-malu.

"Gini nih nasib orang ganteng, ada aja yang melirik." Ujar Vino lagi dengan wajah sombongnya.

"Lo bisa diam nggak Vin?" Sahut Reyhan yang mulai jengah dengan perkataan Vino.

"Apaan sih lo, lo tu iri kan sama gue karena nggak ada yang natap lo. Makanya wajah lo tu dioplas. Biar ada yang ngelirik." Ledek Vino.

"Cihh, nggak untung gue iri sama lo, wajah pantat kuali aja bangga. Mereka tu natap Kean bukan natap lo peak. Sadar diri dikit." Balas Reyhan dengan kalimat pedasnya.

"Penghinaan yang bagus, aku menyukainya." Vino mengacungkan jari tengahnya pada Reyhan, "Mantap."

"Dasar kutil Landak!" Sinis Reyhan.

"Kean, belain aku dong, Rey jahhattt." Ujar Vino dengan suara manjanya menatap Kean dengan sedih.

Kean hanya melirik sekilas pada Vino, dan melanjutkan langkahnya.

"Rasain lo diacuhin Kean, tu makanya jadi manusia itu jangan alay! Kayak banci Thailand aja lo bambang." Ketus Reyhan lalu mengejar Kean yang telah berjalan duluan.

"Ihhh, ganteng gini dibilang banci?perlu gue rukiyah otaknya Rey? Yahh, kok gue ditinggal, jahat amat sih." Kesal Vino lalu berlari mengejar Kean dan Reyhan yang telah jauh didepannya.

"Ngapain lo?" Tanya Reyhan melihat Vino yang sudah kembali berjalan di sebelahnya.

Vino tak menjawab, ia memonyongkan bibirnya kesal.

Reyhan memutar bola matanya malas.
"Lo tu cewek atau cowok sih?" Geram Reyhan jengah melihat tingkah Vino.

"Ya cowoklah, masak iya ganteng gini dibilang cewek." Sahut Vino menyapu rambutnya keatas kemudian pandangannya beralih pada sosok perempuan yang berjalan seorang diri di depannya.

"Aira!!" Teriak Vino membuat gadis yang dipanggilnya membalikkan badannya.

Vino berlari kecil mendekati Aira meninggalkan Kean dan Reyhan di belakang.

"Siapa tu cewek?" Tanya reyhan pada Kean.

Kean hanya mengedikkan bahunya tak acuh masih menatap datar kedepan.

"Hai Ra." Sapa Vino pada Aira setelah sampai dihadapan gadis itu.

Aira tak membalas sapaan vino. Tatapannya mengarah pada belakang Vino.

AIRA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang