• 2 •

256K 12.2K 1K
                                        

Halo aku kembali!

Yuk gays saling menghargai jangan menjelekkan satu sama lain oke!

Jangan lupa untuk vote, koment, dan share yak!

.
.

Happy Reading!❤



"Kebersamaan itu mahal dan tak ternilai harganya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mampu membelinya."

.
.
.

Di pagi hari yang sangat cerah. Matahari memunculkan dirinya tanpa malu. Memberikan cahaya nya yang hangat dan juga memberi banyak manfaat.

Dan hari ini adalah hari dimana semua murid akan masuk sekolah pertama kali. Semua murid memakai seragam sekolah mereka. Sama hal nya dengan Cara, gadis itu tengah menatap dirinya di depan cermin yang sudah memakai seragam sekolah barunya.

Tidak pernah terbayang oleh gadis itu untuk bersekolah di sekolah internasional apalagi sangat mewah dengan fasilitas yang sangat lengkap.

Ini semua adalah permintaan dari seorang Zaidan Sagar Radhitya, bukan permintaan melainkan sebuah paksaan yang membuat gadis itu mau tidak mau bersekolah disana. Sebab, pacarnya bersekolah disana dan pemilik dari sekolah nya.

Setelah selesai semuanya, gadis itu langsung turun ke bawah, dikarenakan pacarnya sudah menunggu sejak tadi. Tidak mau menunggu lama, gadis itu segera turun kebawah.

Yang pertama kali dia keluar dari rumah adalah seorang cowok yang bersender di kap mobil dengan salah satu tangan nya di masukkan dan kacamata hitam yang bertengger di hidung nya membuat cowok itu sangat tampan mempesona.

Sama hal nya dengan dirinya, cowok itu menggunakan seragam yang sama dengan dirinya. Hanya saja beda logo dengan dirinya. Gadis itu mendekat ke arah cowok tersebut.

"Sagar." panggil Cara membuat cowok bernama Sagar itu menoleh dan berdiri tegap.

"Udah selesai?" tanya cowok itu di balas anggukan.

"Naik." titah nya dan Cara langsung menuruti nya.

Perjalanan menuju sekolah pun hanya keadaan hening, Cara yang tidak pandai mencari topik pun akhirnya diam, dan Sagar, cowok itu lebih memilih untuk fokus menyetir.

Cara tersentak saat melamun, gadis itu menoleh mengernyit menatap tangan Sagar yang di genggam sebuah roti dan menatap Sagar bingung. Seolah tau bahwa gadis di samping nya bingung, Sagar berucap tanpa menoleh padanya.

"Makan ini. Kamu belum sarapan, nanti kamu pingsan."

Cara ber oh ria, dan mengambil roti tersebut dan mulai memakan nya, "Makasih."

"Hm."

Setelah itu tidak ada percakapan lagi, melainkan hanya hening dan tidak banyak bicara.

|||

Tak terasa perjalanan yang menghabiskan kurang lebih empat puluh menit itu, dikarenakan rumah Cara yang sedikit jauh dari sekolah membuat nya menghabiskan waktu empat puluh menit.

Untung nya gerbang masih dibuka, jadi dia tidak akan telat di hari pertama nya.

Sebenarnya dua minggu lalu itu adalah masa orientasi siswa baru. Tetapi gadis itu tidak mengikuti nya sama sekali, tau bukan? Siapa lagi kalo bukan Sagar yang melarang dirinya untuk mengikuti masa orientasi.

SAGARAWhere stories live. Discover now