(24)Sakit?

341 36 102
                                    

Ada yang nunggu Bintang update?

Maaf lama uptade.

Silahkan tekan dulu tanda bintangnya dan jangan lupa untuk meninggalkan komentar yang banyak!❤ [JANGAN JADI SILENT READERS PLEASE😭😭😭]

Happy reading!💞

***

Ada sesuatu yang tidak baik-baik saja ketika mengatakan 'tidak apa-apa'

***

"Gue gak papa."

Jawaban Airin yang membuat Bintang menghela nafas panjang. Kemarin pagi setelah insiden mengenai Airin, Bintang langsung mengantar cewek itu pulang. Di tengah perjalanan, Bintang gencar menanyai Airin. Takut terjadi apa-apa pada cewek itu. Bukannya dapat jawaban, Bintang malah disuruh diam. Akhirnya Bintang mengalah, daripada membuat Airin marah.

Bintang mencoba mengerti. Setiap kali dirinya bertanya pada Airin, cewek itu tetap bungkam. Tidak mau menjawab. Bukannya apa-apa, Bintang hanya khawatir pada gadis itu. Bintang takut kalau bukan namanya yang dipanggil saat Airin butuh pertolongan. Bintang ingin ia selalu ada untuk Airin. Datang dan menemani disaat Airin membutuhkannya. Bintang ingin bisa melindungi dan menjaga gadis itu.











"Woy!"

Bintang berdecak pelan mendengar seruan dari Wulan.
Si pengganggu yang gak kenal waktu!, gerutunya dalam hati.

"Ngelamun aja terooooss! Kesurupan baru tau rasa lo!" ketus Wulan sambil menaruh paperbag di meja depan Bintang kemudian duduk di samping kakaknya itu. "Anterin sana!" suruhnya.

"Kok gue!? Lo yang disur-"

"Gue mulu!" potong Wulan menghentikan protesan dari Bintang. "Dari tadi siang gue yang muter-muter nganterin kesana kemari, capek tau!" dengusnya sebal. "Ini gantian lo sana! Ke rumahnya Kak Airin, sekalian ngapel gih sana," lanjutnya kemudian.

Bintang memperbaiki duduknya. "Beneran ini ke rumahnya Airin?" tanyanya meyakinkan lagi dengan mata berbinar.

Wulan mengangguk lalu mengubah posisi duduknya menghadap Bintang dan memandanginya sinis. Melihat Bintang yang merasa kesenengan. Wulan berdecak, "jujur ya ... gue nggak terlalu suka lo pacaran sama Airin," akunya terang-terangan.

"Lo....???" Bintang menyipitkan mata ke Wulan. "Iri sama gue?" tuduhnya.

Wulan mencibir mendengar itu. "Gue nggak suka sama Kak Airin-"

"Iyalah lo kan cewek," sambar Bintang.

"Iiiih bukan itu maksudnya!" geram Wulan. "Kak Airin tuh kan katanya cowoknya banyak, pacaran sana sini. Lo nggak takut kecewa? Sakit hati? Terus juga gue keinget terus sama sikap Kak Airin ke Nindy. Sebagai temennya Nindy, gue ngerasa agak nggak terima. Walau Kak Airin udah minta maaf dan Nindy udah maafin, tapi gue tau rasanya jadi Nindy tuh kek gimana ... " Wulan mengeluarkan unek-uneknya yang selalu ia pendam. Awalnya memang dia diam saja dan berusaha bodo amat melihat hubungan Bintang dan Airin karena ia merasa tak perlu ikut campur dengan urusan kakaknya itu. Namun lama-lama nih mulut Wulan gatel juga pengin ngomongin semua.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang