02. Tanding Ulang

159 51 76
                                    

Jangan lupa tinggalkan Vote and komen kalian yaa..

Dosa loh sider doangg^^

Okaii, Happy Reading❤️❤️
______

Lima murid kini telah berada di sebuah ruangan yang dikenal dengan RO -Ruang Osis-. Mutiara dan keempat temannya berdiri tegap dihadapan satu orang gadis dan tiga orang siswa.

Keempat murid itu dengan lambang osis dilengan kanan bajunya menatap mereka tajam. Salah satu siswa dari mereka duduk dimeja yang bertuliskan ketua osis sementara yang lain berdiri.

"Apa maksud kalian?" lontar seorang gadis dengan nama Sinta dibahu kananya.

Sinta menatap kelima murid dihadapannya dengan garang, sementara yang ditatap hanya bisa menundukkan kepala mereka terkecuali Mutiara. Jika keempat temannya kini sedang mengheningkan cipta, dirinya tak segan menatap satu persatu anggota inti osis dihadapannya ini, tak suka.

"Kalian bisa ngomong gak!" bentak Randy.

"Bisalah." Semua mata langsung tertuju pada Mutiara, gadis itu memang tak pernah takut pada siapapun dan senang membuat ulah.

Sinta mendekat kearah Mutiara. "Lo ga diajarin sopan santun hah?!" tunjuk Sinta, kesal.

Mutiara yang tadi berdiri dengan sikap istirahat ditempat dengan kaki kanan yang sedikit bergerak santai kini mengubah sikap dan menatap Sinta. "Apa hak lo nunjuk gw?" ketus Mutiara sambil menurunkan telunjuk yang ada dihadapannya.

Sinta yang melihat tingkah Mutiara pun makin kesal. "Lo tau gw siapa?" Mutiara bergumam acuh. Dirinya tau kalau Sinta adalah anak dari pemilik yayasan sekolahnya, tapi itu bukan urusannya. Mutiara tak peduli, siapapun lawannya akan ia hadapi, presiden sekalipun.

Karena prinsip dalam dirinya, Jangan pernah takut melawan. Kita sama sama manusia, makan nasi. Siapapun yang berani mencari gara gara akan menerima akibatnya. -Mutiara Arabella.

Suasana makin panas, kini Randy dan Rama yang melihat Sinta akan memukul Mutiara pun dengan cepat menghampiri mereka dan menjauhkan Sinta dari Mutiara. Begitu pula dengan Dara, Zaki, Bima dan Adam. Mereka nampak kesal sekarang.

"Apa mentang mentang kalian osis disekolah bisa semena mena sama murid lainnya?!" pekik Zaki.

"Maksud lo apa mau nampar Muti ah!!" sembur Bima.

"Lo jangan belagu!! Lo itu cuman anak manja yang manfaatin orang tua mulu" timpal Adam tak mau kalah.

Sinta yang kini ditahan oleh kedua rekan osisnya -Randy dan Rama- makin marah. Baru kali ini murid yang berani melawan bahkan menghina dirinya, apalagi dihadapan anggota osis yang lain.

"Mentang mentang lo osis, bukan berarti lo bisa semena mena sama murid yang lain. Semua murid udah tau gimana kelakuan lo yang sering kasar sama mereka" ketus Mutiara. "Jangan bangga kalo semua guru ga berani lawan lo karena bokap lo pemilik yayasan. Jangan bandingin gw sama mereka yang takut sama lo!!"

Randy, Rama dan Sinta terdiam. Randy dan Rama tak menyangka ada yang berani membentak Sinta. "Benua.. lo denger gak si dia kasar sama gw" adu Sinta.

Benua yang dari tadi hanya diam memperhatikan dari tempat duduknya pun hanya menatap malas. "Kalian balik sekarang, jangan ngulangin lagi" kata Benua lalu berdiri menemui Mutiara dan teman temannya.

"Gw kasi kalian kesempatan" ucap Benua sambil menatap Mutiara.

Zaki yang mendengar hal itu langsung mengajak teman temannya keluar. Sebelum benar benar pergi, Mutiara sempat menatap balik Benua dengan tatapan yang sulit diartikan.

MUTIARA🌀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang