Random nya Raina&Gian

769 124 27
                                    

-Waktu menunjukkan pukul 5:12pm-

"Yaudah Ra, aku cari buat buka puasa dulu ya" ucap Gian yang baru saja melepaskan genggamannya pada Raina.

"Ayo gib ikut gue, Lo juga di" ajak Gian tanpa senyum.

Adi pun berdiri memakai jaket jeans nya.

"Aku pergi dulu ya yang" ucap Gibran memegang tangan Nadin lembut.

"Iya, kamu hati hati yah"

"Ini kalian jadian apa gimana?" Tanya Raina penasaran.

Gibran dan Nadin hanya menunjukkan senyum nya pada Raina.

"Astaga! Ih Nadin ko lo ga cerita sih sama gue??"
"Gue takut lo marah, lo kan gak suka sama Gibran"
"Ya ampun, tadinya sih iya gue gak suka sama dia, karena malem sebelum Gian pergi, Gian sempet sebut nama Gibran. Tapi Gian udah cerita ko sama gue, Gibran gak jahat. Dia malah bantuin Gian"
"Hehe, gue emang orang baik ko Ra" ucap Gibran tersenyum menatap Nadin.

"Hadeuh, ini jadi beli makan apa kagak nih?!" Sambar Adi yang sudah berdiri di depan pintu.

Gian dan Gibran pun tersenyum tipis mendengar Adi.

***

Gian, Gibran dan Adi berjalan melihat lihat berbagai jenis takjil yang begitu banyak.

Gian mendekatkan langkah nya pada Adi yang ada di depannya.

"Di, Lo cinta sama Raina?" Tanya Gian yang matanya tak menatap Adi.

"Kalo gue jawab cinta lo bakal ngajak gue berantem gak?"
"Tergantung"
"Jujur aja gue gabisa berantem"
"Gimana lo bisa jagain Raina kalo lo sendiri gak bisa berantem"
"Tapi gue bakal berusaha jagain dia sekali pun gue harus mati"

Gian terdiam mendengar Adi berbicara sangat dalam tentang Raina.

"Mm, gitu"
"Lo gak marah?"
"Marah kok"
"Gak mau nonjok gue?"
"Gue bukan cowok pengecut yang bisa nonjok orang yang gak bisa berantem"

Bugh. Adi menonjok keras pipi Gian.

Gian terdiam melihat Adi yang sedang meniup niup tangannya.

Gibran pun langsung mendekat pada Adi namun Gian menahannya.

"Itu buat air mata Raina selama dia ditinggal sama lo"
"Lo boleh pukul gue sesuka lo kok di"

Bugh. Adi kembali memukul pipi Gian keras.

"Dan itu buat lo yang udah gagalin gue yang sebentar lagi bakal milikin Raina"

Bugh. Gibran memukul Adi keras sampai Adi tersungkur ke bawah.

"Itu buat lo yang sok tau padahal gak tau keadaan nya itu kaya gimana!"

"Pergi lo" teriak Gibran keras tepat ke arah Adi.

"Udah bro" ucap Gian menenangkan.

"Ayo lah, kita cari makan ke tempat lain aja, sebel banget gue liat mukanya"
"Lo gak boleh gitu, dia gak salah kok"
"Serah lo dah, gue pergi aja!" ucap Gibran yang pergi meninggalkan Gian dengan cepat.

Gian melihat Adi yang sedang mengusap lukanya lembut, tak lama Gian menghampiri Adi.

"Sorry ya"
"Ngapain lo minta maaf?"
"Di, kalo lo suka sama Raina, itu hak lo, gue gak akan ngelarang. Tapi kalo lo berani rebut Raina dari gue, gue pastiin lo bakal nyesel kenal sama gue"

Adi menatap Gian dengan tajam.

"Sial!" Ucapnya menundukan kepala.

"Lo mending pulang"
"Lo bukan emak gue yang seenaknya aja nyuruh gue balik!"
"Lo anak mami ya?" Tanya Gian tersenyum menatap Adi.

Mine! |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang