Diam)23

3K 270 10
                                    

Maaf jika banyak typo🍎
Aku harap nda ada plagiat buat cerita ini. Dua cerita aku lainnya ada yang plagiat soalnya:)😑


()

"Kapan terakhir istri kamu makan?" Ujar dokter Tiffany. Ia sedah dekat dengan keluarga Kim, ia juga sudah mengenal Suho.

"Terakhir dia makan?" Bingung Suho. Ia bahkan tak tahu akan hal itu. Ia terlalu sibuk dengan ego nya, hingga tak memperhayikan Irene, dan tak tahu kapan terakhir istrinya makan.

"Kamu nggak tau Suho? Heh! Ini kalo tante Kim tau kamu nggak ngurusin istri kamu, tamat hidup kamu!" Ujar Tiffany kesal.

Suho hanya diam. "Tapi kak-"

Belum selesai Suho bicara, Tiffany lebih dulu memotongnya. "Suho... yang bener aja dong! Masa istri sendiri nggak diurus! Uang kamu juga gaakan habis kalo cuma buat beli makanan!"

"Sekarang kamu gantiin baju istrimu. Aku mau ambilin vitamin di klinik," ujar Tiffany dan berjalan keluar kamar mereka.

Tunggu! Mengganti baju? Tidak salah? Oh no.... Suho bahkan belum pernah menyentuh istrinya. Tetapi sebelum itu, Tiffany kembali masuk ke dalam.

"Masih belum diganti? Nggak kasian apa kalo ntar istri kamu tambah sakit?" Matahnya, lalu mengambil tas dan keluar lagi.

Suho menghela nafasnya. Ia mengambil dress rumahan yang biasa dipakai Irene, dan menatap istrinya.

Tidak. Tidak. Ia tidak kuat jika harus membuka baju istrinya dan mengganti pakaiannya. Suho pun mengambil ponselnya, dan menelfon seseorang.

"Bisa ke rumah nggak? Gue butuh bantuan kalian,"

"......"

"Iyalah... udah, buruan!"

Setelah mematikan telponnya, Suho menunggu Seokjin dan Sojung di lantai bawah.

Tak lama, pasangan Kim itu datang dengan raut wajah yang bingung.

"Kenapa bang? Tumben minta bantuan?" Tanya Seokjin.

"Jung, lo bisa kan bantuin gue?" Suho menatap Sojung.

"Aku?" Tanya Sojung menunjuk dirinya sendiri.

Suho mengangguk. "Gantiin bajunya Irene," ujarnya sambil menyerahkan dress rumahan yang sedari tadi ia bawa.

"Cepetan Jung, sebelum gue kena omel Tiffany!"

Tanpa pikir panjang, segera Sojung mengambil dress itu dan menuju ke kamr yang sempat Suho beritahu, lalu menggantikan pakaian basah Irene.

Sebenarnya Sojung bingung. Siapa Tiffany, dan kenapa Irene basah kuyup sampai tak sadarkan diri begini?

Tak lama, kedua laki-laki itu masuk dengan seorang perempuan.

"Ini vitamin dan buat istri kamu, terus ini sekalian aku beliin bubur instant juga. Biar ntar kalo istri kamu bangun, bikinin ini." Ujar Tiffany sambil menunjukkan bubur istantnya.

"Awas kamu nggak kasih dia makan lagi! Aku laporin ke tente Kim!" Ancam Tiffany. "Vitaminnya diminum tiap pagi, terus obatnya diminum tiga kali sehari sampai dia sembuh aja," lanjutnya.

Setelah itu Tiffany keluar.



()



Seokjin dan Sojung sudah pergi setelah Suho menjelaskan apa yang terjadi. Bahkan tadi Sojung dengan refleks menampar Suho karena membiarkan Irene.

Ketahuilah, Suho masih mengenakan baju tidurnya, dan belum mandi. Ia memberitahu Chen jika tak masuk kerja hati ini karena Irene sakit, ia menyuruh Chen untuk menunda semua kegiatannya. Tak perduli dengan orang yang akan membatalkan kerja sama mereka. Toh, ia juga tak rugi akan hal itu. Ia juga memberitahu bosnya Irene jika istrinya itu sedang sakit.

Irene masih belum sadar, sampai Suho kini berbaring disampingnya dan menatap istrinya dengan rasa bersalah.

"Kenapa sampe nggak makan sih?" Gumamnya. Lalu ia menyentuh kening istrinya yang masih terasa hangat. Kemudian tangan dingin Irene.

"Maaf," ujarnya pelan dan menarik tubuh Irene kedalam dekapannya. Tak perduli ia belum mandi, ia menatap wajah pucat istrinya dari jarak sedekat ini. Semakin merapatkan tubuh istrinya dan menarik selimut untuk menghangatkan.













T. B. C.
Votenya jangan lupa:)🍎

Diam-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang