PART - 49

254 12 0
                                    

Dari pihak sekolah, Rinjani dibolehkan untuk tetap beristirahat selama beberapa hari ini. Karena pihak sekolah pun memahami atas apa yang dialami siswi di sekolahnya. Nesya yang tetap saja berdiri sendiri tanpa melirik lirik ke arah sampingnya, biasanya dengan alasan lirikan menuju Rinjani. Namun pada hari Senin ini, Rinjani masih belum bisa masuk sekolah seperti biasa.

Nesya berdecak kesal, ia sedang melaksanakan upacara bendera. Keringatnya mulai menetes, cuaca hari ini memang sangat panas. Matahari bagaikan musuh bagi Nesya.

"Panas banget sih nih matahari, sahabatan dikit kek, gue kepanasan gini" Nesya bermonolog.

Upacara akhirnya selesai, semua siswa berhamburan. Nesya memilih untuk segera masuk ke kelasnya.

Bel masuk berbunyi, semua siswa dan siswi segera masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Masih sama, Nesya duduk sendirian di bangku nya, dia sesekali melirik ke arah bangku itu, seolah olah Rinjani ada di sampingnya.

"Rin, gue kangen sama lo"

Pembelajaran selesai, Nesya membereskan peralatannya ke dalam tas. Biasanya dia langsung pergi ke kantin untuk makan, namun setelah beberapa ini, Nesya lebih banyak menyendiri di kelas atau di perpustakaan. Sesekali mungkin ke kantin, mengisi perut dan kembali lagi ke kelas.

"Ya ampun, gue bete banget Rin, lo kapan sih sekolah? "

Nesya yang sengaja mengambil ponselnya, dan video call dengan Rinjani yang tengah duduk di ranjang kamarnya.

"Sabar Nes, gue juga kangen sekolah, pengen kayak dulu lagi"

"Jadi lo gak kangen nih sama gue? "

"Ya itu pasti lah Nes, gue kangen banget sama lo"

"Haha iya iya, pokoknya lo harus cepet balik ke sekolah, gue kesepian " Nesya memasang wajah sedihnya

"Iya gue janji"

"Ohiya, hari ini gue ke rumah lo ya, lo mau gue beliin apaan? "

"Baik banget sih lo"

"Ya iyalah Nesya gituloh, lo mau gue beliin apaan ditanya"

"Emm apaan yaaa...gue mau kue cokelat"

"Oke, ntar gue mampir dulu ke toko kue, yaudah kalo gitu gue matiin ya vc nya"

"Oke oke"

"Bye bye, mmuachh" Nesya menempelkan tangan ke bibir, memberikan kissbye itu pada Rinjani

"Bye, muach" Balas Rinjani melakukan hal yang sama pada Nesya.

Nesya mematikan video call nya, dan memasang kembali wajahnya yang sedih dan lemas. Mungkin masih ingin seperti tadi, dikarenakan perutnya yang sudah lapar, dia segera membeli cemilan untuk mengganjal perutnya ke kantin.

•••

Rinjani tersenyum senang, beruntung sekali mendapatkan sahabat baik seperti Nesya. Dia merasa cukup memiliki Nesya, tidak memiliki sahabat lain.

Tok

Tok

Tok

RINJANI [ TAMAT✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang