SANG KETUA

142 10 0
                                    


ELANG sang ketua Gelvinstor. Dia kejam, dingin, datar, tidak peduli, dan jangan lupakan tatapan tajamnya itu. Orang yang melihatnya akan merasa takut. Bahkan dia tidak memandang orang lain yang berani menganggu ketenangannya. Tidak akan lolos dari permainannya. SMA Dirgantara, siapa yang tidak kenal dengan Elang Neurioz Arelidho. Semua juga bisa menebak, dia anak pemilik yayasan sekolah ini.

Jam yang melingkar di tangan Elang sudah menunjukkan pukul 07.00 tetapi lelaki itu masih saja diatas montornya. Segera dia menancap gasnya sekencang mungkin, malas akan kena hukuman. Sebelum gerbang sekolah ditutup, dia sudah tiba dilingkungan sekolah. Tanpa mengetahui ada seseorang yang ditabrak olehnya. Benar - benar sikap kepeduliannya sudah tidak ada.

Saat Elang sedang berjalan dikoridor. Seorang gadis dengan kulit putih, rambut yang tergerai rapih, menghampiri dengan amarahnya.

"Berhenti lo." Perintahnya dengan nada kesal. Karna Elang yang sudah membuatnya hampir telat dihari pertama masuk, mungkin saja kalau Gadis itu kurang cepat gerbang sudah ditutup.

Elang tidak menghiraukan, dia tetap berjalan dengan santainya.

"Emang budek nih orang." Umpatnya sembari menghentak - hentakan kakinya di lantai dan berbalik menjauh dari koridor itu.

---

"Lo!" Elang berjalan sembari melayangkan jari telunjuknya menunjuk gadis yang sedang menatapnya dengan tatapan kesalnya juga. Inti dari Gelvinstor hanya mengikutinya dari belakang, mereka tahu pasti Elang akan marah besar.

"Apa!" Gadis itu tidak mau kalah, sama - sama mengikuti nada Elang yang keras. Tidak salah lagi, itu cowok yang membuatnya kesal. Menabraknya, tetapi tidak merasa bersalah. Memangnya dia siapa, seenaknya sendiri.

"Pergi lo!" Perintah Elang dengan nada dingin, tatapannya menatap mata gadis itu dengan tajam.

"Emang lo siapa, nyuruh - nyuruh gue." Reinna berdiri dari duduknya didepan Elang. Tidak terima dengan perlakuan Elang. Ya, Reinna Galleta Leuqira.

"Mending lo pergi." Kini giliran Aldi yang bersuara, Finaldi Adiatama wakil dari Gelvinstor sekaligus sahabat Elang sejak mereka masih di sekolah dasar.

"Lo semua gak liat? Kantin penuh gak ada meja kosong selain ini." Ucap Reinna dengan lantang.

"Gue gak peduli." Elang berjalan ke arah meja yang biasa mereka tempati, Gadis itu memang sangat keras kepala.

Lihat saja, setelah ini Elang akan memperlakukan Reinna dengan semena - mena. Siapapun yang menggangunya akan berurusan dengannya. Tidak akan mudah lepas dari permainan lelaki itu.

"Kesel banget gue." Reinna yang sudah berada dikelasnya bersama dua temannya, mereka baru berkenalan tadi.

"Pertama tadi pagi gue hampir telat karena cowok itu, kedua gue dibikin kesel lagi sama tuh cowok dikantin. Bener gak punya hati kali."

"Rei, lo beneran gak tahu siapa dia?" Tanya Echa dengan kehebohannya, karna yang berani melawan Elang hanya Reinna. Wajar saja, Reinna anak pindahan.

"Setan."

"Reinna lo minta maaf aja sama Elang, dia itu penguasa Dirgantara. Dan satu lagi, Elang ketua geng montor Gelvinstor disekolah ini." Giliran Feli yang menjelaskan.

"Ogah, sampai kapanpun gue gak akan minta maaf sama manusia itu." Reinna memutar bola matanya malas, percuma saja Echa dan Feli menjelaskan tentang Elang, menyuruhnya agar meminta maaf kepada sang ketua Gelvinstor. Gadis itu sudah terlanjur benci dengannya.

Tbc

Cerita baru guys, vote & komen ya.

03 Juni 2020
-Gebbicand.

Gelvinstor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang