Ternyata, kehidupan pernikahan apalagi ditambah kehadiran sikecil nggak semudah itu.
Mau tau gak, Rachel kalau lagi marah besar sama Jaehyun?
***
Untuk yang kesekian kalinya Rachel menghela nafas panjang di hari itu. Ia baru saja pulang dari butiknya sekitar setengah jam yang lalu, kesempatan mampir karena Jaehyun sedang libur dan dapat diam di rumah menjaga buah hatinya.
Tapi hanya dalam kurun waktu setengah jam membiarkan pria itu menjaga jarak dari nana, Jaehyun sudah membuat emosi Rachel naik kembali.
"Pa, udah aku bilangin berapa kali kalau keluar kamar mandi itu rambutnya keringin dulu. Jadi basah ke lantai nanti nana kepeleset gimana?"
Dengan tangan kiri yang tidak berpindah dari ponselnya, tangan kanan pria itu perlahan naik menyentuh ujung rambutnya yang masih basah.
"Oiya, masih basah"
Secepat kilat Jaehyun menggapai handuk dari jajaran jemuran di balkon rumah. Niat hati ingin meminta bantuan Rachel untuk mengeringkan rambutnya agar terkesan romantis, siapa sangka ia malah dapat tatapan tajam.
Lagipula, apa Jaehyun tidak lihat kalau Rachel sedang sibuk mengelap lantai basah kemudian merapikan baju kotor di dalam keranjang dan mengembalikan mainan air milik nana kembali ketempatnya.
Rachel sangat sibuk. Menjadi seorang ibu rumah tangga memang semenyulitkan itu, belum lagi ia juga memegang tanggung jawab akan butiknya.
Dan perlu dicatat bahwa di rumah ini Rachel harus merawat dua bayi. Usia awal 3 tahun, dan satu lagi usia akhir dua puluhan.
"Keringin sediri dulu lah"
Tanggap Rachel tegas kemudian masuk ke dalam toilet. Kini gilirannya untuk merilekskan diri di bawah guyuran air hangat.
Tapi lagi-lagi, ada saja ulah Jaehyun yang membuat pertahanan kesabaran Rachel rubuh. Jaehyun itu punya tangan yang luar biasa. Kasar dan cukup merusak.
Baru saja Rachel akan memompa shampoo dari wadahnya, ternyata bentuk wadahnya sudah tidak lagi dapat memudahkan pekerjaannya.
"Kok ini pumpnya bisa potong? Papa nana makenya gimana sih? Heran"
Niat hati ingin meledakkan amarahnya, apa daya ternyata suaminya itu sedang bermain dengan anaknya. Bagaimanapun juga, Rachel tidak mungkin marah besar di hadapan nana. Apalagi hanya karena masalah rumah tangga sewajarnya.
Rachel berjalan mendekati nana yang sudah merentangkan tangan sembari tertawa lepas mendapati botol shampoo yang berakhir nahas terpisah dengan pumpnya.
"Tadi ini potong ma, sama papa pas lagi manciin nana"
Baik nana maupun Jaehyun tertawa lepas, sementara Rachel yang merasa gondok hanya mengulas senyum gemas mendapati lesung pipi anaknya yang persis seperti milik jaehyun meski tidak sejelas pria itu. Mungkin karena pipi nana terlalu berisi.
Sejak kapan nana sepintar itu berbicara? yah meskipun masih sulit untuk menyebut konsonan d. Tapi sama seperti bagaimana rachel bisa bertemu dengan jaehyun, pria itu selalu yang paling berpengaruh dalam mengajarkan seseorang berbicara. Baik anaknya, maupun rachel sendiri.
Botol shampoo beralih ke tangan nana, dengan itu kedua tangan rachel ia tangkupkan ke pipi anaknya kemudian mengecup kecil pucuk kepala nana gemas.
Dari anaknya, pandangan rachel bergeser ke arah jaehyun. Yang posisinya sedang memangku nana. Menurut rachel, pemandangan tersebut juga sudah cukup meredam amarahnya. Tapi tidak yakin kalau sebentar lagi pria itu kembali membuat ulah.

YOU ARE READING
dearest tutor • jaehyun ☑
Short Story[PROSES REVISI] [Completed] Jung Jaehyun au! ©Lalunaxxx tjan Was #8 Short Story #14 nct #9 au #3 yuta #2 johnny #2 nct127 #1 jungjaehyun #1 jaehyun