19

136 27 114
                                    

Sebelum mulai membaca tekan bintang dulu ya biar author semangat updatenya♥

Dah gitu aja

.
.
.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ke dua manik biru milik Daniel perlahan terbuka karena bunyi nyaring dari alarm yang menusuk telinga, setengah sadar ia meraba benda itu lalu mematikannya.

Setelah mengumpulkan nyawa Daniel mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi, lima menit berlalu dan sekarang ia sudah selesai dengan ritual mandinya.

Sesekali ia bersiul saat bercermin, kedua tangannya sibuk mengoleskan pomade ke rambutnya, setelah itu ia mengambil sisir dan merapihkan rambut yang awalnya sedikit berantakan itu.

Merasa sudah siap ia berjalan menuju meja belajar untuk mengambil tas lalu meninggalkan kamar dengan bahu yang menempel pada telinga untuk mengapit ponsel.

"Kemana sih ni anak kok nggak di angkat-angkat?!" ujarnya sembari menuruni anak tangga.

Sampai di ruang makan sudah ada Jeff, Anna juga Kery yang tengah menyiapkan makanan.

Tanpa menyapa mereka seperti biasanya, Daniel langsung menarik kursi lalu duduk dengan kepala yang menunduk karena fokus menatap layar ponsel, sampai ia tidak menyadari kalau Kery menyodorkan makanan untuknya.

"Makan dulu Niel, taruh hp kamu!" ujar Kery kini mengambil nasi untuk suaminya, Jeff.

"Bentar, Ma, dari dari tadi si Jack nggak bisa di hubungin," Daniel masih fokus dengan ponselnya.

"Mau nebeng dia lagi?" sahut Jeff.

Daniel mengangguk "mau gimana lagi Papa sibuk nggak pernah bisa nganter aku."

Mendengar itu Jeff terkekeh lalu merogoh sesuatu dari dalam saku celana nya "nih mulai sekarang gak ada kata nebeng-nebengan lagi."

Sontak pandangan Daniel beralih menatap sebuah benda yang baru saja di letakkan oleh Papa nya itu di atas meja.

"Ini kunci motor?" Daniel masih tidak percaya dengan apa yang barusan ia lihat.

"Iya Papa beliin itu buat kamu."

Daniel menganga lebar lalu teriak kegirangan "horee motor baruu! makasih, Paa." Jeff mengangguk samar.

Berbeda dengan Daniel, Anna malah menatap kakaknya iri "kok bang Daniel aja yang di beliin, buat Anna mana?"

Kery mengusap surai putri satu-satunya itu "kamu belom cukup umur Sayang, bahaya nanti!"

"KTP belom punya aja udah sok-sok an mau naik motor," cibir Daniel membuat adiknya itu mendengus kesal.

ImposibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang