22 : Momiji

8.3K 1.1K 281
                                    

22 : Momiji

.

.

Sasuke terpaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke terpaku. Gemuruh di jantungnya semakin menjadi-jadi.

Perempuan cantik itu berdiri di bawah pohon momiji dengan dedaunan yang memerah. Angin musim gugur bertiup lembut, menelusup diantara dahan dan ranting, seolah berbisik tentang pesan cinta tanpa kata-kata.

Dia seperti seorang bidadari.

Hinata masih berdiri terdiam. Sepasang matanya yang jernih menatapnya dengan tenang, tanpa pertanyaan ataupun penghakiman.

Dan bukankah sejak awal Hinata memang begitu? Tenang, lembut, tidak pernah menghakimi ataupun menjauhi dirinya meskipun Sasuke Uchiha adalah salah satu pria yang paling dibenci di seluruh Konoha. Dengan suaranya yang merdu dia selalu berkata 'Uchiha-san...' dan tertawa pada hal-hal yang sederhana.

Dia adalah Hinata, si gadis Hyuuga pemalu yang menyukai hal-hal yang luar biasa. Dia menyukai seorang bocah berambut kuning yang lemah dan terabaikan. Dia menyukai kucing liar dan diam-diam memberikannya makanan. Dia adalah gadis yang tumbuh seperti tuan putri namun tidak pernah sekalipun dia menjadi angkuh dan arogan.

Dan ketika Sasuke menatap Hinata, ia sadar betapa ia sudah jatuh terlalu dalam pada perasaannya.

Perasaan ini seperti daun momiji. Terjadi dengan sendirinya dan tidak ada yang mampu mencegahnya, laksana daun momiji yang perlahan-lahan memerah tanpa bisa dihentikan. Perasaan ini seperti daun momiji, tak bisa ditarik kembali, seperti daun-daun merah yang akhirnya jatuh karena tiupan angin musim gugur.

Daun-daun itu terbang.... terbang sejauh angin musim gugur bertiup.

Perasaan ini membuat jiwanya melayang. Terombang-ambing dalam kebahagiaan yang bercampur dengan kecemasan akan ketidakpastian.

Akan kemanakah hatinya bermuara?

Ia begitu menyukai Hinata.... bahkan mungkin perasaan ini telah berubah menjadi cinta.....

Ia mengakui itu.

Namun sisi dirinya yang lain.... sisi dirinya yang pesimis dan gelap.... sisi dirinya yang pengecut dan lemah.... selalu berbisik jika apa yang ia rasakan saat ini tidaklah benar. Ia tidak pantas merasakan cinta... ia tidak pantas untuk mencintai ataupun dicintai.

Karena mencintai hanya akan berakhir dengan luka dan kesedihan.

Sasuke tahu saat ini ia bersikap seperti seorang pengecut. Ia tidak berani mengutarakan perasaannya.

Ia takut.

Setiap kali bibirnya hendak berucap kata cinta, ia merasa takut.

Ia takut.... pada penolakan.

Momiji - もみじTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang