Chapter 3

511 82 8
                                    


Melody terbangun pukul setengah delapan pagi esok harinya. Matahari sudah bersinar terang dan gorden kamarnya sudah dibuka. Ketika dia membuka jendela dan melihat ke halaman belakang, dirinya mendapati beberapa pegawai mansion sedang berlatih di arena latihan pedang dengan Daniel di antara mereka.

Pemuda itu menoleh pada Melody kemudian tersenyum sembari melambaikan tangan kanannya dan mengucapkan, "selamat pagi!"

Melody membalas lambaian tangan Daniel, dalam hati akhirnya menyadari dari mana kebiasaan bangun pagi Daniel berasal. Dia pasti harus selalu bangun pagi untuk latihan. Gadis itu pun menutup kembali jendelanya, berganti pakaian, lalu keluar dari kamarnya.

Dia segera sarapan sendirian setelah Pierre menghidangkan sarapan ringan untuknya—roti selai dan susu—kemudian setelah itu mengikuti pemuda tersebut ke arena latihan sebab Benedict sudah menunggu mereka. Benedict dan Daniel yang sedang istirahat dari latihan berpedangnya sudah menunggu dengan beberapa peralatan di dekat mereka.

Pria itu pun menanyakan tentang proses pelatihan animagus Melody. Sudah sampai mana? Sudah berapa lama? Dan lain sebagainya. Hingga akhirnya pria itu berkata, "kau bisa mengeluarkan daun mandrake dari mulutmu."

Melody senang sekali mendengar itu, sudah beberapa minggu atau bisa dibilang satu bulan dia menyimpan daun itu di dalam mulutnya. Akhirnya sekarang dia bisa mengeluarkannya. Setelah mengeluarkan daun, Melody senang sekali dapat bicara dengan normal. Dia dan Benedict pun mendiskusikan hal-hal lain mengenai animagus yang didengarkan dengan riang oleh Daniel sementara Pierre memandangi lapangan dengan bosan.

"Nah, hari ini kita akan coba berubah. Kita akan lihat apa bentuk animagus Anda, Miss Potter." Kata Benedict.

"Eh? Sekarang?" tanya Melody, tiba-tiba saja merasa gugup.

Benedict mengangguk, "ya, caranya adalah memfokuskan diri Anda, mengatakan pada diri sendiri untuk berubah. Pikirkan di dalam kepala dan jangan tegang." Katanya.

"Er..." Melody terdiam, agaknya kurang bisa memahami penjelasan sederhana tersebut.

Benedict pun sepertinya menyadari ekspresi Melody. Pria itu tersenyum tipis kemudian berkata, "seperti ini."

Detik berikutnya, tiba-tiba saja yang di hadapan Melody bukanlah Benedict melainkan seekor burung berukuran besar sekitar 78-96 cm dengan bentangan sayap sekitar 100 cm, bulunya berwarna abu-abu gelap dan coklat pada bagian atas sementara bagian bawahnya berwarna putih dengan bercak hitam. Cakarnya berwarna emas, tajam dan besar. Kedua matanya tajam berwarna hijau sama seperti Benedict.

Burung elang martial.

"Wah..." gumam Melody, terpana. "Anda seorang animagus!"

Benedict berubah kembali menjadi dirinya dan tersenyum, "benar, saya seorang animagus, itulah kenapa saya yang terpilih untuk melatih Anda." Katanya.

"Ah... begitu..." kata Melody, masih terpana.

Daniel mengekeh, "keluarga Chevalier memang animagus secara turun temurun." Katanya.

Melody menoleh pada pemuda itu, "benarkah?" tanyanya.

"Benar." Angguk Daniel dan itu membuat Melody menoleh secara otomatis pada Pierre.

"Ya, selamat, kau benar." Kata Pierre, malas. "Aku juga."

Melody ber-oh kagum lalu dengan mata berbinar dia bertanya, "apa wujud animagusmu? Aku boleh tahu?! Aku ingin lihat!"

Pierre mendelik padanya dengan tidak nyaman sementara Daniel hanya tersenyum geli. Melody pun menatap mereka secara bergantian, bahkan menoleh pada Benedict untuk meminta persetujuan akan tetapi Pierre masih tidak merespon.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now