This Is Our Happy Ending 4

490 76 22
                                    





VOTE??



Hela napas lelah mengiringi langkah beratnya. Seumur hidupnya Chengxin bahkan tidak pernah membayangkan akan berada pada posisinya saat ini. Sangat menyedihkan.

Lebih menyedihkan lagi saat dirinya dengan yakin melangkahkan kaki menuju kediaman yang telah Ia tempati selama tiga tahun lamanya itu tanpa sedikitpun keraguan. Seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan ya-- dia memang sudah yakin bahwa tidak akan ada yang dikhawatirkan. Bahwa dia tidak perlu khawatir kekasihnya itu akan berada di rumah dan membongkar kebohongannya.

Entah bagaimana lagi dia harus menyikapi keadaannya. Bertahan? Itu satu-satunya yang terpikir olehnya. Harapkan saja supaya dia mampu melakukan ini semua. Entah sampai kapan itu.

Chengxin melepas alas kakinya sebelum memutar knop pintu utama. Namun keinginannya untuk memutar knop pintu terhenti sejenak saat melihat alas kaki lain yang berjajar di tempatnya.

Tunggu---- apa ini artinya Jiaqi ada di rumah?

Napasnya tercekat, dan kesepuluh jemarinya mulai melengkung. Menunjukkan betapa ragu dirinya untuk mengambil keputusan lebih jauh.

Tidak. Chengxin hanya sangat bingung walau tidak dapat dipungkiri bahwa dirinya juga lebih merasa senang menyadari Jiaqinya pulang ke rumah.

Tidak-tidak! Tidak seharusnya Chengxin merasa senang. Itu artinya semuanya akan terbongkar. Bahwa Chengxin telah berbohong tentang sift malamnya. Dan memunculkan anggapan Jiaqi bahwa selama ini Chengxin telah tahu semuanya. Setelah itu keduanya akan bertengkar. Dan Chengxin takut Jiaqi akan meninggalkannya karena itu. Dia tidak ingin Jiaqi pergi.

Jemarinya akhirnya menyatu dan terkepal sempurna. Dirinya membuang napas resah dan berjalan mundur.

Haruskah Ia berlari  menjauh saja dan kembali berpura-pura?

Atau katakan saja dirinya merasa tiba-tiba tidak enak badan dan kembali ke rumah? Itu sedikit mesuk akal dan setidaknya dengan alasan itu Ia akan bisa lebih lama menghabiskan waktu bersama Jiaqinya.

Berpikir dan terus berpikir tanpa tahu bagaimana untuk mengambil keputusan hingga ekor matanya menatap alas kaki tadi.

Alas kaki itu tampak sangat asing. Chengxin bahkan belum pernah menjumpainya.

Mungkinkah---

Jiaqi tidak mungkin seberani itu untuk membawa selingkuhannya ke rumah mereka, bukan?

"Tidak" lirih Chengxin bersamaan dengan keringat dingin yang mengucur dari pelipisnya.

Rasa ingin memukul dadanya karna merasa sesak tiba-tiba saja muncul. Dia tidak percaya jika Jiaqi akan berani melakukan hal sejauh itu.

Sejauh ini Jiaqi menghianatinya?

Tapi jika dipikir-pikir bukankah tidak peduli 'sejauh apa' , inti dari semuanya adalah bahwa Jiaqi telah menghianatinya.

Entah kenapa Chengxin menjadi yakin bahwa setelah dirinya memutar knop pintu utama di hadapannya. Maka semuanya akan segera usai.

Kepura-puraan nya, pertahanannya, dan termasuk juga hubungannya dengan Jiaqi.

Jemarinya yang bergetar kini bertengger di atas knop pintu.

Ding Chengxin tidakkah semuanya sudah cukup? Mari akhiri semuanya di sini.

Dirinya marah dan kecewa setelah dihianati terlalu jauh. Itu semua menguasainya hingga tanpa ragu Chengxin memutar knop itu dan memasuki ruangan.

CKLEK

时代少年团 - Teens In Love StoryWhere stories live. Discover now