Digantung

2.9K 321 21
                                    

15 november 2020

15 november 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semenjak kejadian kencan waktu itu hubungan mark dengan donghyuck tetap sama dimata orang lain, tak pernah dekat. Tapi yang sebenarnya justru berbeda, mereka sangat dekat. bahkan mark terkadang menginap di kontrakan kecil milik donghyuck, dan mereka tak pernah canggung. Selalu terbuka satu sama lain

Jam pelajaran pertama sudah dimulai, tapi donghyuck hanya melamun sembari menatap ke luar jendela yang tengah memperlihatkan beberapa siswa tengah berjalan.

"Lee donghyuck! Apa kau melamun?" ucap guru 

Sadar guru moon menegurnya donghyuck membungkuk sembari mengucapkan maaf

"Saya izin pergi ke ruang kesehatan, saya merasa tidak enak badan" ucap donghyuck sembari melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan kelas membuat seisi kelas memperhatikan donghyuck

"Apa ia sakit?" gumam mark

Bel istirahat berbunyi. Mark segera pergi ke ruang kesehatan tanpa mempedulikan guru yang masih berbicara

Setelah membeli roti isi dan susu kotak vanilla untuk donghyuck, mark berlari menuju ruang kesehatan tanpa mempedulikan para warga sekolah yang terus menyapanya

Perlahan mark memasuki ruang kesehatan, dan ia bisa melihat donghyuck tengah tertidur lelap sembari memeluk selimut

"Donghyuck, ayo bangun. Kau harus makan" ucap mark sembari mengelus lembut rambut donghyuck dan menciumi pipi berisi donghyuck

"Ck, dasar pengganggu" gumam donghyuck sembari menduduki dirinya diranjang dan merebut paksa roti isi dan susu kotak yang ada ditangan mark

"Kau tahu? Akhir akhir ini aku sering sekali berfikir, mengapa kau mau mendekatiku hingga membuat kepalaku pusing" ucap donghyuck sembari memijat pelipisnya

"Karena aku menyukaimu" jawab mark santai

"Apa kau gila? Kemana akal sehatmu? Banyak orang diluar sana yang lebih baik dariku, dan kau? Malah menyukai orang sederhana yang apa adanya dan sering mengumpatimu. Berhentilah untuk berkata bodoh"

"Karena apa adanya dirimulah aku menyukaimu, lee donghyuck jadilah kekasihku" ucap mark sembari menatap donghyuck yang kini terdiam

"M-maaf mark, aku masih bingung dengan perasaanku sendiri" ucap donghyuck sembari menunduk

"Aku akan menunggumu, kalau begitu aku pergi. Sampai jumpa di kelas" ucap mark beranjak pergi meninggalkan donghyuck yang tengah terdiam

"Perasaan sialan, mengapa sulit sekali untuk menerima mark? Rasanya selalu ada pikiran buruk jika aku terus bersamanya. Ada apa ini astaga" gumam donghyuck

Bel pulang sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Tetapi donghyuck masih berada di dalam kelas, ia tengah mencari kalung miliknya yang ibunya berikan sebelum ia berangkat untuk pindah.

"Kenapa benda berharga yang harus hilang, sial" gumam donghyuck

Terlalu fokus mencari kalung, donghyuck sampai tidak menyadari kedatangan mark bahkan beberapa kali mark mencoba menyapanya

"DONGHYUCK!" teriak mark sembari mengguncang bahu sempit milik donghyuck

"Ada apa? Maaf aku terlalu fokus" ucap donghyuck sembari menduduki dirinya di salah satu kursi

"Ayo pulang, aku akan menginap" ajak mark sembari mengelus rambut halus milik donghyuck

"Baiklah, ah iya nanti aku ingin bertanya sesuatu"

Setibanya di tempat milik donghyuck, mereka merebahkan diri dikasur sembari memeluk satu sama lain. Tenang, mark sudah membeli kasur lebih besar dari sebelumnya sehingga ia bisa lebih leluasa untuk tidur

"Mark, apa kau melihat kalungku?" tanya donghyuck disela sela keheningan

"Kalung pemberian ibumu? Iya, aku menemukannya saat kau memutuskan untuk pergi ke ruang kesehatan" jawab mark sembari memberikan kalung yang selama ini donghyuck cari

"Kenapa kau tidak langsung memberikannya padaku?!" tanya donghyuck kesal, ia rela menahan lapar demi mencari kalung yang selama ini mark menyimpannya

"Kau tidak menanyakannya" jawab mark enteng

"Menyebalkan, ah kau mau kubuatkan makanan tidak?" tanya donghyuck sembari mencubit pipi mark sementara sang korban hanya bisa meringis kesakitan

"Aku hanya ingin memakanmu" jawab mark sembari mengigit pipi berisi milik donghyuck

"Lepaskan sialan, ini sakit"

"Tidak, sebelum kau mengatakan bahwa mark lee sangat tampan" balas mark sembari mencium seluruh wajah mulus donghyuck

"M-mark ini geli, hahaha" tawa donghyuck

"Ayolah katakan! Aku tidak akan berhenti" ucap mark sembari menahan tangan donghyuck yang berusaha menahan wajah mark

"Hahaha baiklah, mark lee sangat tampan" balas donghyuck sembari menangkup wajah mark lalu mencium kedua pipi mark

"Hyuck, yang ini tidak kau kecup?" tanya mark sembari menunjuk bibir miliknya

"Kecup saja sendiri, idiot" balas donghyuck yang mulai beranjak pergi untuk memasak

Ramalan || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang