Part 18

28.7K 3.1K 626
                                    

"Hyung bagaimana?" Jaemin merengek pada Xiaojun, ya dia baru saja menceritakan bagaimana Jeno yang mengungkapkan perasaannya tadi.


Xiaojun memutar bola mata malas, masalah ia dan Hendery saja belum selesai dan sekarang Jaemin meminta saran padanya?


"Aku tidak tau Jaem, jangan tanya aku. Lebih baik kau tanya pada Haechan dia lebih tau." setelah mengatakan hal itu Xiaojun beranjak dari kasur ke arah kamar mandi, ia sudah mau mandi sejak tadi namun Jaemin menahannya.


Jaemin mengembungkan pipinya, ia melirik Haechan yang sudah memejamkan matanya. Saat Jaemin pulang tadi ia melihat Haechan yang sudah tertidur pulas.


"Di saat genting seperti ini kau malah tidur Seo Haechan, menyebalkan." keluhnya.


Jaemin menghempaskam tubuhnya ke kasur kemudian memejamkan matanya, kembali mengingat bagaimana Jeno mengungkapkan perasaannya tadi.


Mata lelaki Jung itu bersinar seperti manaruh harapan besar, suaranya terdengar sangat stabil seperti tidak ada keraguan dalam kalimat yang ia katakan.


"Bagaimana ini?" ia mengusak rambutnya acak.


Kenapa Jaemin baru sadar sekarang? Ternyata sejak lama Jeno sudah menyukainya namun ia tidak menyadari apapun sama sekali.


"Maafkan aku Jeno." lirih Jaemin.


~~


Sinar matahari yang mengintip dari celah jendela membuat lelaki yang sedang tertidur pulas itu terpaksa membuka matanya. Ia melirik jam yang berada di dinding, pukul delapan.


Menoleh, lelaki tampan itu tidak menemukan istrinya di samping lalu ia menyibak selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya lalu tersenyum ketika ia melihat celana pendek yang sudah terpasang bersama dalamannya.


Ya, sepulang dari Menara Eiffel semalam Jaehyun lagi-lagi meminta di puaskan oleh istri cantiknya itu dan mungkin memang semalam hari keberuntungannya Taeyong sama sekali tidak menolak, ia bahkan rela tidur jam dua pagi untuk menuntaskan kemauan suaminya.


Jaehyun menoleh ke arah nakas dan melihat sudah ada sarapan dan juga secarik kertas di dekat gelas, mengambil kertas itu Jaehyun pun tersenyum.


"Hyunie, suamiku. Aku pergi sebentar ya aku jalan-jalan dengan Ten dan Winwin. Aku juga sudah menyiapkan sarapan di atas nakas jangan lupa di makan ya Daddy. Sebelum makan siang aku sudah pulang kok tenang saja hihi oh dan satu lagi, aku membawa kartumu Jaehyun hihi aku ingin membeli beberapa oleh-oleh oke. Hyunie suamiku kan baik."


Jaehyun tertawa melihat surat yang Taeyong tuliskan, ia juga melihat dompetnya yang tergeletak di samping sarapan miliknya. Meletakkan surat itu kembali Jaehyun mengambil piring yang sudah berisi beberapa makanan.


Ya mungkin Taeyong memang butuh waktu untuk jalan-jalan dengan Winwin dan Ten karena besok mereka sudah akan kembali ke Korea.


~~


Haechan memutar bola mata malas ketika Jaemin terus-terusan memeluk dirinya, seolah tidak membolehkan Haechan pergi kemana-mana.


Saat baru saja masuk kembali ke kamar hotelnya setelah sarapan bersama Mark inilah yang ia lakukan hanya diam di atas kasur dengan Jaemin yang memeluknya erar.


The Love of Mine (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang