Part 8

35.3K 5.6K 1.4K
                                    

INI terasa sedikit aneh, Jaehyun merasakan perbedaan ketika ia menatap Taeyong setelah apa yang di bicarakan oleh Donghae melalui sambungan telepon. Ada sesuatu yang berbeda dan Jaehyun bisa merasakannya. Seolah Taeyong lebih menarik perhatiannya, semua tentang lelaki cantik itu menjadi lebih ia perhatikan.

Bibir Jaehyun berkedut, menahan senyuman yang sialnya sudah terpatri di bibir, ia berdehem pelan lalu memfokuskan tatapan pada laptop yang berisi pekerjaannya. Kening Jaehyun berkerut saat menemukan sesuatu yang begitu mengerikan.

Di dalam naskahnya, Jaehyun menuliskan kalimat yang benar-benar tidak ia sadariㅡmungkin karena Jaehyun sempat melamun beberapa saat. Tertulis 'Kecupan itu terasa sangat nyata hingga aku berharap bahwa waktu dapat berhenti sesaat'. Demi Tuhan, Jaehyun menulis buku thriller! Bukan romance yang sama sekali tidak bisa ia bayangkan.

"Apa yang aku bayangkan?" gumam Jaehyun pelan sebelum menghapus kalimat mengerikan tersebut, ia menutup laptopnya dan menyandarkan punggung pada sofa.

Jika pikirannya tidak bisa fokus seperti sekarang, tulisannya pasti akan sangat berantakan, lebih baik Jaehyun beristirahat. Ia sudah mengedit naskah yang di minta oleh Rose dan berencana membuat season baru dari karya thriller nya.

"Ahjusshi!"

Suara jernih Taeyong terdengar, Jaehyun menoleh dan menemukan si lelaki bermarga Lee menggunakan celana training hitam serta kaus putih, Taeyong tersenyum lebar; memperlihatkan barisan gigi putihnya yang tersusun rapih.

"Ahjusshi langit sore ini sangat cerah! Bagaimana jika kita pergi bersepeda di sekitar gedung apartemen?!" ajak Taeyong semangat, ia melompat dan duduk di samping Jaehyun, iris hitamnya berbinar.

Sebelah alis Jaehyun terangkat. "Hanya ada satu sepeda."

"Aku bisa berdiri di paddle belakang dan memeluk bahumu!" Taeyong tidak ingin menyerah, menghabiskan banyak waktu bersama Jaehyun adalah kesempatan yang tidak bisa di sia-siakan.

Sungguh, Taeyong memilih untuk pulang jam dua siang daripada pergi menemani Doyoung ke toko musik untuk membeli album Ariana Grande! Itu semua ia lakukan agar bisa lebih lama bersama Jaehyun.

"Itu terlalu berbahaya," Jaehyun mengalihkan pandangan ke arah lain, tidak bisa menatap iris hitam Taeyong yang begitu indah. "Kau bisa terluka."

Taeyong menggeleng cepat. "Aku akan memeluk Ahjusshi dengan erat agar tidak terjatuh! Ayolah aku bosan di rumah!"

"Kau bisa pergi dengan Irene."

Kedua pipi Taeyong menggembung, oh ini sangat menyebalkan! Apa Jaehyun tidak bisa sekali saja menuruti permintaannya dengan cepat tanpa harus menolak?! Haruskah Taeyong memaksa? Sepertinya itu memang di perlukan!

Mendengus kesal, tangan Taeyong bergerak untuk menangkup pipi Jaehyun dan mencubitnya kencang. "Ahjusshi menyebalkan!"

Jaehyun meringis, ia melemparkan tatapan tak percaya pada Taeyong dan mencoba melepaskan pipinya dari tangan si lelaki cantik. "Itu tidak sopan!"

"Aku akan bersikap sopan jika Ahjusshi mau mengabulkan permintaanku!"

"Kau memang tidak pernah sopan sejak awal!" seru Jaehyun yang kini melepaskan tangan Taeyong yang menangkup pipinya.

Namun sepertinya Taeyong bertumpu pada pipi Jaehyun sehingga ketika kedua tangannya terlepas ia kehilangan keseimbangan; jatuh dengan kedua lengan yang berada di bahu Jaehyun. Hidung mereka bersentuhan, jantung Taeyong berdegup kencang, dari jarak sedekat ini ia bisa menghirup aroma napas Jaehyun yang mengeluarkan aroma mint.

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang