5 BELAS (Sesak)

114 63 85
                                    

Kita bukanlah sepasang insan yang pandai mengutarakan rasa sakit, kecewa, dan juga rindu.


Kita bukanlah sepasang insan yang pandai mengutarakan rasa sakit, kecewa, dan juga rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Putarnya di repeat ya❤)


Pria dengan banyak luka lebam di wajahnya, surai hitam yang sedikit acak-acakan, kedua tangannya ia masukkan di kantong depan sweater dark bluenya, semilir angin malam ini memang sedikit menusuk tulang, mungkin karena musim hujan semakin mendekati.

Dirinya menyendiri duduk di salah satu bangku taman yang cahaya remang-remang di bawah sinar rembulan, terlihat kesepian di tengah suasana taman yang saat itu memang sedang sepi.

Sudah 20 menit sejak kedatangannya, ia duduk menyendiri di sana dengan kepala yang menegadah menatap rembulan, kemudian menghela nafasnya berat.

Mendadak satu tangannya... lebih tepatnya tangan kanannya yang menggenggam telepon seluler, ia keluarkan dari kantong sweaternya. Lalu jemarinya terlihat seperti menekan-nekan layar telepon seluler itu, detik berikutnya ia menempelkannya pada telingannya.

"H_Halo."
ujarnya terbata.

"Ada apa, tumben nelpon?"

"Lagi di rumah kah?"

"Iya."

"Laras."

"I_Iya Lin?"
Ujarnya terbata, pasalnya suara lawan tuturnya mendadak melemah.

"Aku lagi di taman deket rumahmu nih."

"Ngapain di sana?"
ujarnya heran.

"Mmm... duduk doang."

"Sama Karin?"

"Nggak!!"

"Terus sama siapa?"

"Sendiri."

"Oh."

"Kok oh?"

"Ya terus!"

Menghela nafasnya,
" Kesini kek temenin"

"Dih? Maksa."

"Nggak mau?"

".........."

"Aku pula--"

"Jangan!, iya iya aku ke sana!"


Pipp...

Laras mematikan sambungan teleponnya dengan Lintang, bibirnya mencibir tingkah teman prianya itu. Kemarin cuek sekarang malah minta di temani.

Langkahnya berdentum dentum menuruni anak tangga, alisnya sudah menukik tajam. Ia tidak sabar menemui pria itu, meminta penjelasan darinya tentang sikapnya yang keterlaluan, serta berubah-ubah.

CANDALA [Lebih Dari Sekadar Minder]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang