Makan Malam

5.7K 326 0
                                    

Seharian Zakiyah bekerja dan mencoba menyesuaikan diri dengan kantor baru itu, untungnya ada seorang gadis yang bernama Aila mau menuntun Zakiyah dan mengajarkan Zakiyah tentang apa apa yang tidak Zakiyah pahami.

Saatnya waktu makan siang, Aila sudah mengajak Zakiyah untuk makan siang bersama di kantin perusahaan. Tapi tiba tiba Aydan datang dan duduk di hadapan Zakiyah.

"Ayo kita makan siang." Ucap Aydan.

"Aku sudah janjian akan makan dengan Aila." Jawab Zakiyah.

"Tidak Kiyah, pergilah dengan Tuan Aydan. Kita bisa pergi di lain waktu, aku duluan ya." Jawab Aila kemudian berjalan pergi meninggalkan Zakiyah dan Aydan.

Zakiyah kemudian pergi dengan Aydan untuk makan siang di restoran yang ada di depan perusahaan. Saat mereka melewati ruangan Farzan, kebetulan Farzan dan sekretaris Yan juga keluar dari ruangan dan berjalan menuju lift. Farzan tidak memperdulikan Zakiyah dan terus berjalan menuju lift. Sampai akhirnya didepan lift, Zakiyah mengehntikam langkahnya dan membiarkan Farzan dan sekretaris Yan untuk pergi duluan. Melihat Zakiyah yang masih berdiri di depan lift, Aydan menjadi merasa tidak enak kepada Farzan dan takut pria itu akan marah.

"Zakiyah masuklah, kenapa kamu berdiri disana?" Tanya Aydan sambil menahan pintu lift.

"Aku akan pergi nanti, kalian turunlah terlebih dahulu." Jawab Zakiyah.

Tentunya Aydan tidak akan membiarkan itu dan menarik tangan Zakiyah untuk masuk kedalam lift.

"Santai saja, Farzan tidak akan memarahi orang orang yang satu lift dengan nya." Ucap Aydan sambil memegang bahu Zakiyah.

Melihat tangan Aydan yang memegang bahu nya, Zakiyah menyingkirkan tangan Aydan sambil tersenyum terpaksa.

"Apa yang ingin kamu makan hari ini?" Tanya Aydan.

"Apapun." Jawab Zakiyah sambil tersenyum dan melirik Farzan sesekali.

Farzan terlihat sangat tenang dan seperti tidak terganggu dengan pembicaraan mereka. Sampai akhirnya lift terbuka dan Farzan segera keluar dari lift meninggalkan Aydan dan Zakiyah yang masih berdiri di dalam lift.

"Farzan, ingin bergabung dengan kami?" Tanya Aydan.

Farzan hanya menoleh ke arah Aydan sebentar kemudian berjalan lagi meninggalkan perusahaan bersama dengan Sekretaris Yan.

Setelah mengambil mobilnya dari parkiran, Aydan langsung membawa Zakiyah melaju untuk menuju restoran tujuan mereka. Aydan memperlakukan Zakiyah dengan sangat baik dan hati hati, Aydan membukakan pintu mobil dan pintu restoran untuk Zakiyah, Menyiapkan kursi untuk Zakiyah, dan bahkan membawa tas Zakiyah. Sebenarnya Zakiyah merasa tidak nyaman dan sudah mencoba menolak, namun Aydan terlihat bersikeras untuk melakukan nya.

"Apa kamu suka makanannya?" Tanya Aydan kepada Zakiyah.

"Hmm tapi aku biasanya lebih suka seafood." Jawab Zakiyah sambil memasukkan sepotong kecil steak ke dalam mulutnya.

"Lain kali kita akan makan seafood, kamu bisa memakannya sesuka mu." Ucap Aydan.

Zakiyah tersenyum kemudian melanjutkan makan nya.

Setelah makan, Aydan tidak langsung membawa Zakiyah ke kantor. Tapi Aydan membawa Zakiyah ke istana es krim dan membelikan Zakiyah beberapa es krim.

"Apa tidak masalah jika kita terlambat kembali ke kantor?" Tanya Zakiyah.

"Aku akan mengurusnya." Jawab Aydan sambil tersenyum kemudian memberikan sebuah es krim vanilla coklat kepada Zakiyah.

Setibanya di kantor, setelah mengantar Zakiyah ke tempat duduknya. Aydan berjalan masuk menuju ruangan Farzan. Farzan duduk di sofa yang berhadapan dengan kursi Farzan.

"Berapa lama aku harus melakukan ini?" Tanya Aydan.

"3 hari, dan sekarang tersisa 1 hari."

"Zan, sudah 2 hari aku mendekatinya tapi dia terlihat sama sekali tidak tertarik denganku." Ucap Aydan.

"Kalau begitu gunakan cara mu, paksa dia untuk menyukai mu. Kamu bisa mengancamnya atau apapun itu agar dia bisa menyukaimu." Jawab Farzan yang masih fokus pada komputernya.

"Kamu ini benar benar tidak mengerti wanita. Wanita itu tidak suka dipaksa, dan mereka lebih suka melihat kita melakukan sesuatu itu dengan tulus."

"Aku tidak peduli apa katamu, aku hanya ingin besok malam kamu harus bisa membawanya keluar dan temui aku di gedung yang biasa aku kunjungi. Aku akan membalaskan dendam ku disana." Jawab Farzan.

"Zan, jangan terlalu keras dengannya. Dia gadis yang baik, hanya saja dia terlihat keras kepala." Ucap Aydan.

"Keluar lah, aku akan mengirimkan kepadamu alamatnya nanti. Bereskan dia dan siapkan semua keperluan yang dibutuhkan Rayyan akan membantumu." Ucap Farzan.

"Baik tuan." Jawab sekretaris Yan.

Dengan perasaan kesal Aydan keluar dari ruangan itu dan menarik nafas berat.

Sudah selama 3 hari ini Aydan berusaha mendekati Zakiyah, mencoba merayu Zakiyah namun Zakiyah terlihat tidak terpengaruh sedikit pun. Zakiyah hanya menganggap perlakukan baik dari Aydan adalah perilaku baik atasan terhadap bawahan nya. Sampai akhirnya sore itu telah tiba, sore yang membuat Aydan harus bisa membunuk Zakiyan untuk keluar bersama nya.

Disaat Zakiyah dan Aydan sudah tiba didepan Apartemen Zakiyah, Aydan mulai memberanikan diri untuk berbicara kepada Zakiyah.

"Zakiyah, boleh aku bertanya?"

"Tentu, katakanlah." Jawab Zakiyah.

"Pria seperti apa yang kamu sukai? "

"Kenapa kamu menanyakan ini?"

"Aku hanya ingin mengetahuinya, karna aku rasa mungkin aku tertarik dengan mu." Ucap Aydan.

Zakiyah tidak menjawab dan hanya menundukkan kepala nya.

"Zakiyah, apa kamu sibuk nanti malam?" Tanya Aydan.

"Kenapa? Aku tidak punya kegiatan malam ini." Jawab Zakiyah.

"Aku ingin mengajak mu makan malam." Ucap Aydan merasa khawatir akan jawaban Zakiyah.

Zakiyah terlihat diam dan tidak menjawab sepatah kata pun.

"Kita hanya akan makan malam dan pulang, aku tidak akan melakukan apapun padamu." Ucap Aydan.

"Baiklah, jemput aku jam 7." Jawab Zakiyah kemudian keluar dari mobil.

Aydan membuka kaca jendela nya dan menatap Zakiyah.

"Gunakan pakaian terbaikmu! " Teriak Aydan.

Zakiyah hanya melirik Aydan sebentar kemudian kembali berjalan memasuki Apartemen.

Karena menurut Zakiyah ini hanya makan malam biasa, Zakiyah hanya mengenakan pakaian biasa yang sesuai dengan style nya. Zakiyah mengenakan jeans hitam dan baju kaos hitam yang dibaluti dengan jaket jeans berwarna putih, dan dilengkapi dengan sepatu berwarna putih. Zakiyah mengikat rambut nya dan mengenakan jam kesayangan nya.

Tepat sebelum pukul 7, Aydan sudah berada didepan Apartemen untuk menjemput Zakiyah. Zakiyah kemudian memasuki mobil dan mereka melaju menuju tempat yang sudah disiapkan oleh Aydan.

Setibanya di depan gedung, terlihat gedung itu sunyi dan tidak terlihat ada seorang pun disana. Zakiyah merasa ragu untuk masuk namun dia mencoba memberanikan diri dan mengikuti Aydan. Sampai akhirnya mereka tiba di lantai teratas gedung itu. Aydan memegang tangan Zakiyah untuk menuju meja makan yang ada di tengah ruangan. Diatas meja sudah tersedia semua hidangan terbaik yang dipesan oleh Aydan.

Aydan kemudian menarik kursi dan mempersilahkan Zakiyah untuk duduk. Mereka kemudian menikmati makan malam itu bersama.

"Apa tidak ada orang yang datang disini?" Tanya Zakiyah.

"Aku sudah memesan tempat ini, khusus untukmu." Jawab Aydan sambil tersenyum.

"Kamu tidak seharusnya melakukan itu, aku bisa makan dimana pun dan aku tidak masalah dengan tempat yang ramai orang nya." Ucap Zakiyah.

"Tentu, aku pun lebih nyaman ditempat ramai. Tapi lelaki gila yang meminta ku melakukan ini semua."
Gumam Aydan dalam hati.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now