27

15 1 0
                                    

Lian kini berada di kasino miliknya. Pekerjaannya sedikit terganggu karena ucapan Chyou tadi siang padanya.
"Astaga, ucapan Chyou tadi membuatku tidak bisa berkonsentrasi".

Di liriknya ponselnya yang ada di atas meja. Lian mendial nomor Aaron dan mengirim pesan singkat padanya.

"Sudah selesai dengan rapatmu?"

Selang 1 menit Aaron membalas.
"Aku di jalan sedang menuju kasino, tunggu aku."

Lian membalasnya lagi.
"Hati-hati di jalan, aku mengkhawatirkanmu."

Aaron membalas lagi pesan Lian. "Iyah pasti sayang."

Lian tak membalas.

☆☆☆

Entahlah entah apa yang di rasakan oleh Lian saat ini, kini Lian merasa gelisah memikirkan Aaron. Lian akhirnya kini memutuskan untuk menunggu Aaron di luar di pintu masuk kasinonya. 

"BOOOOOM"

Belum sempat sampai pintu luar ruangannya Lian terkejut mendengar suara ledakan yang sangat keras, langsung saja pengunjung berhamburan keluar dari dalam kasino dan di ikuti Lian di belakang. Semua orang berkumpul di depan pintu masuk. Lian berjalan mendekat ke arah suara ledaka  itu.

"AAAA..." teriak Lian saat melihat yang meledak itu adalah mobil Aaron.
Lian berlari menuju mobil yang sudah terbakar. "Aaron... Aaron." Tangis Lian tak tertahankan. Para anak buah Lian mencoba menjauhkan Lian dari kobaran api yang membakar mobil Aaron. "Aaron... " teriak Lian yang masih bergelayutan di dekapan salah satu anak buah Lian.

"Nona, hentikan.. nona. Anda bisa terbakar nanti" kata salah seorang anak buah Lian yang mencoba menjauhkan Lian dari mobil Aaron. Seketika tubuh Lian terasa Lemas dan serasa tak kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Lian menangis terseduh-seduh. Lian merasa dirinya tak sanggup untuk bangkit dari tempatnya yang masih setia menangis dan menatap kobaran api di hadapannya. Haruskah dia merasakan lagi sakitnya di tinggal orang yang sangat dia cintai?. Tidak, Lian masih yakin dan percaya bahwa Aaron kini baik-baik saja.

Seketika Lian tercengang dan membulatkan matanya saat dia melihat seseorang muncul tidak jauh dari mobil yang terbakar itu.

Lian lalu bangkit dan berlari ke arah orang itu. Memeluknya dan menangis di pelukan orang itu.

"Aaron....." kata Lian sambil menahan tangisnya.

Aaron lalu memeluk Lian dengan erat. "Sudah, aku tak apa".

Lian menatap Aaron memperhatikan setiap jengkal tubuh pria itu. "Aaron, kau berdarah ayo akan ku obati." Lian lalu menuntun Aaron masuk ke dalan kasinonya.

Lian lalu dengan cekatan membersihkan luka dan darah yang ada di pelipis Aaron. "Kau tau, aku hampir gila karenamu Aaron. Aku tak sanggup untuk bertahan hidup jika kehilanganmu". Kata Lian mengomel  dengan masih setia mengobati Aaron.

Aaron tersenyum menatap Lian yang mengomel sambil sesekali meneteskan air manatapnya. Aaron lalu mengusap air mata Lian yang mengalir di pipi Lian. "Aku dulu pernah berkata bahwa aku akan melindungimu Lian. Sampai kapanpun aku takkan meninggalkanmu."

Lian memeluk Aaron dengan erat. "Berjanjilah kau akan selalu bersamaku." Lian semakin mengeratkan pelukannya pada Aaron.

"Aku akan selalu bersamamu Lian." Aaron menghela nafasnya sambil mengusap kepala Lian.

"Bagaimana bisa mobilmu terbakar?" Tanya Lian penasaran.

Aaron mengerutkan keningnya. "Entahlah, aku rasa ada yang mensabotase mobilku. Untungnya aku selama perjalanan ke sini aku tak sempat berhenti di jalan, dan saat aku telah sampai di kasino aku mendengar suara dentingan yang cukup cepat dan ku yakini itu suara bom. Langsung saja aku keluar dari mobil tapi belum sempat aku menjauh dari pintu mobil, aku terpental karena ledakan dari bom mobil dan tak sadarkan diri."

"Aku yakin ini ada hubungannya denga Wolf dan Antoni." Kata Lian pasti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang