007 | Terrorized

235 149 65
                                    


Salahkan insomnia atau apapun itu yang membuat Rachel telat bangun pagi hari ini. Sekarang ia malah mendapat hukuman oleh Mister Louis, yaitu membersihkan gudang pada sore hari.

Ah, ini benar-benar menyebalkan!

"Morning Rachella... kok diem aja? Kamu lagi sakit ya? Nggak seperti biasanya," tanya Helen begitu mendapati temannya yang biasanya ribut itu terduduk diam di bangkunya.

"Aku sepertinya kena teror deh."

Ucapan spontan Rachel membuat Helen membeku di tempat. Helen menatap Rachel dengan mata melebar. "Hah yang benar saja?!"

Rachel menenggak ludah samar. "Memangnya aku kelihatan bercanda?"

"Maaf," ujar Helen pelan.

"Maaf karna aku tidak selalu berada di sampingmu, maaf karna aku dan Hanna sering membiarkanmu sendiri."

Rachel mengerutkan alis, mencoba mencerna perkataan Helen barusan. "Tidak apa-apa kok Len," dia menatap Helen. "Mungkin saja itu hanya beberapa haters yang ingin mengusikku," sahut Rachel kemudian melempar senyuman kecut pada Helen.

"Tapi, aku khawatir." Helen tampak bingung dengan apa yang baru-baru ini terjadi pada Rachel. Bagaimana Helen bisa tahu? Rachel bahkan sangat jarang bercerita sesuatu padanya. "Kalau begitu, apa kamu mau cerita semuanya ke aku?" tanya Helen.

Rachel mengangguk menanggapi pertanyaan Helen barusan. "Begini, kejadian ini sehari yang lalu, tepatnya saat hujan di malam hari. Saat itu hujan sangat deras di iringi badai. Awalnya, aku merasa baik-baik saja, atau bisa di bilang kalau aku sangat senang hujan turun malam itu. Kemudian aku pergi ke toilet untuk membasuh wajah, dan tiba-tiba saja terdengar sesuatu yang jatuh, aku kira itu hanya buku atau barang yang terhempas ke lantai."

Rachel menghela napas sebelum kembali melanjutkan, "—Tapi, saat aku beranjak tidur aku merasa kalau ada seseorang di bawah tempat tidurku. Aku ingat betul aku mendengar deru nafasnya. Kemudian saat ku lirik ke bawah kolong, tidak ada siapapun di sana."

Rachel bercerita panjang pada Helen. Semuanya, tanpa ada yang terlewati sedikitpun. Di mulai pada saat ia merasa di awasi, juga pada saat seseorang yang berusaha mengurung Rachel di kamar mandi. Dan berakhir pada hari ini. Di mana ponsel Rachel tiba-tiba hilang dari laci nakasnya. Rachel berasumsi kalau ponsel nya itu di curi oleh orang yang menerornya selama ini.

"Ah, gawat kalau sudah sampai sejauh ini," celetuk Hanna yang ternyata sudah duduk bergabung dan mendengarkan cerita Rachel.

"Iya benar!" timpal Helen.

"Kalau begitu setelah kelas berakhir, ayo kita cari sama-sama!" ajak Hanna antusias.

Rachel menimang-nimang ajakan Hanna.
Rachel sangat ingat, kalau sore ini ia mendapat hukuman berupa membersihkan gudang sekolah. "Sepertinya aku tak bisa, aku harus pergi kesuatu tempat sore ini," ujar Rachel.

"Yah, kalau begitu nanti malam saja."

════ ⋆★⋆ ════

"Hey, kamu Rachel kan?" sapa seorang lelaki yang menepuk pundak Rachel.

Rachel melompat kaget saat pundaknya di sentuh dari belakang. "Ah, iya."

"Kenapa di sini?" tanya lelaki itu lagi.

Rachel melirik lelaki itu dengan satu alis naik ke atas. "Kenapa nanya-nanya?" Rachel malah bertanya balik kepada lelaki aneh itu.

"Nothing. Soalnya jarang saja ada yang mau bersihin gudang disini. Barangkali yang mau mungkin hanya cleaning service," sahut lelaki itu.

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang