My Turn (III)

3.3K 444 178
                                    

Note: ampuunn 🙏 lebih baik kalian pada misuh" daripada membisuh 😆 💙






Sejak hari itu, aku benar-benar menutup diriku. Aku tidak ingin bicara dengan siapapun termasuk Jisoo unnie dan Lisa. Mereka masih terus berusaha mengajakku untuk bicara, mengajakku makan bersama, dan melakukan hal lainnya tapi aku mengabaikannya. Aku akan bicara, jika itu Jennie.

Sama seperti malam-malam yang sebelumnya, aku berdiri di atas balkon sambil menatap kosong ke arah langit. Seharusnya aku tidak mengatakan ini untuk kebaikan tapi aku benar-benar merindukan Jennie. Aku sangat tidak terima ketika mendengar dia sudah melupakanku dan mencintai orang lain. Tidak akan kubiarkan.

Lalu tiba-tiba Lisa datang dan berdiri di sebelahku, ikut menumpu tangannya di pagar pembatas, menatapku sebentar lalu beralih menatap langit malam. Aku tidak menggubrisnya, sudah kukatakan aku sedang tidak ingin banyak bicara.

"Chaeng, aku mendapat laporan jika Alice akan pergi ke dermaga secara langsung untuk melakukan transaksi obat-obat terlarang," katanya.

Aku memang tidak menggubrisnya, tapi aku mendengarkan. Kudengar Lisa menghela nafasnya panjang dan kembali bicara.

"Aku sudah menghubungi FBI dan badan intel lainnya. Mereka akan menangkap Alice malam ini," ucapnya lagi.

Meski aku menjadi tidak banyak bicara, Lisa terus memberikan informasi tentang hal itu kepadaku, dia juga masih mengurus studioku dan agensi yang akan merekrut kami. Aku benar-benar kehilangan arah sehingga Lisa yang meng-handle semuanya. Beruntung agensi memberikan waktu untukku menyelesaikan masalah ini sebelum benar-benar bergabung dengan mereka. Aku sempat bertanya-tanya, dengan latar belakangku seperti ini apakah aku bisa terjun di dunia entertainment ? Awalnya kupikir aku tidak bisa sampai mereka mengatakan aku sangat berpotensi dan bisa menjadi penyanyi terkenal yang tidak diketahui asal keluarganya. Kontrak kemarin juga berisi tentang kesepakatan kami untuk tidak mempublikasi keluargaku.

Aku hanya menyetujuinya, lagipula aku tidak memiliki keluarga. Mereka saja sudah tidak menganggapku semenjak aku bernafas di dunia ini.

Lisa menepuk bahuku dan mengelusnya lembut. "Aku tahu kau sangat mencintai Jennie. Tapi jangan biarkan Jennie mempengaruhimu, Chaeng."

Sebelum Lisa benar-benar pergi, aku membalikkan tubuhku dengan cepat.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanyaku dan berhasil membuat langkahnya terhenti.

Dengan perlahan, Lisa membalikkan tubuhnya, balas menatapku dan tersenyum.

"Sebenarnya aku ingin kau mendapatkan yang lebih baik dari Jennie tapi semua kembali pada dirimu sendiri. Apapun keputusanmu, aku akan selalu mendukungmu," ucapnya. "Jangan biarkan Jennie mempengaruhimu. Bergeraklah, bersinarlah, dan jadilah pantas. Setelah itu kau bahkan hanya perlu diam karena Jennie yang akan menyesal karena telah meninggalkanmu."

~•~

Sidang pertama sudah dimulai. Aku turut hadir, jelas. Di sisi sebelah kiri, terdapat dua jaksa yang membantu menangani perkara ini. Dan di tengah-tengah dengan menghadap ke arah hakim, aku duduk di sana sebagai korban bersama Namjoon, pengacaraku. Meja di sebelahku, diisi oleh Lisa sebagai saksi. Dan di sisi kanan, di sana lah para iblis berkumpul; Appa, Eomma, dan Alice.

Aku akan menduga mereka akan terkena pasal berlapis karena kejahatan yang sangat banyak. Aku merasa sangat puas, Lisa bilang padaku jika seluruh investor menarik uang mereka dan meninggalkan keluargaku dengan keadaan yang hampir bangkrut. Kalian tahu karena apa? Itu karena bukti-bukti yang kumiliki. Bukan hanya bukti transaksi tapi aku juga memiliki nama-nama orang yang berhubungan dengan keluargaku. Mereka semua tidak ingin meninggalkan jejak dan memilih meninggalkan keluargaku lalu menghilang entah kemana. Aku tidak peduli pada mereka, aku hanya ingin keluarga devil-ku merasakan pahitnya hidup.

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang