18

369 38 0
                                    

Eunbi hari ini kembali mendatangi perusahaannya setelah mendapatkan kabar salah satu kliennya ingin membatalkan kerja sama kedua perusahaan.

Bukan! Eunbi bukan akan memohon agar pembatalan itu tidak berlanjut, tapi dia hanya tidak terima tiba-tiba saja tidak ada angin tidak ada hujan kliennya ingin membatalkan kerja sama.

"Pak han bawakan saya semua berkas perusahaan yang mengajukan pembatalan" perintah eunbi dan segera di laksanakan oleh skretarisnya itu.

Pak han tidak lama kembali dengan beberapa map tebal berwarna merah serta map hijau tipis.

Eunbi membaca secara seksama, ternyata perusahaan Bang crop perusahaan yang pemutuskan kerja sama sepihak hingga mengakibatkan kerugian pada perusahannya walau tidak sampai bangkrut.

Eunbi beralih mengambil ponselnya, alih alih menelepon mengunakan nomor perusahaan dia malah mengunakan nomor pribadi.

Eunbi mencebik saat panggilan ketiganya tidak di jawab. "Sombong sekali" cibir eunbi saat lagi dan lagi panggilannya tidak di angkat.

Mungkin karena eunbi pantang menyerah sampai panggilan kesekian akhirnya di angkat.

"Saya ingin berbicara dengan tuan bang" ketus eunbi, menyebalkan sekali ternyata yang angkat sekretarisnya. Perlu di pertanyaankan pekerjaan skretarisnya karena meninggalkan meja sampai mengakibatkan penelpon seperti eunbi harus menunggu.

"Saya tidak mau tau, jam 8 malam di kafe flower saya tunggu disana dari kwon crop"

Setelahnya eunbi mematikan panggilannya sepihak, masih beberapa jam sampai waktu yang di tentukan. sekarang eunbi harus mencari tau tentang perusahaan yang akan menjadi lawannya sekarang.

Bahkan eunbi melewatkan makan siangnya karena terlalu sibuk dengan mencari informasi yang di perlukan dibantu dengan tuan han.

—————————————————

Chaewon baru saja membuka matannya saat terlelap beberapa saat karena akhir-akhirnya ini dia selalu tidur larut hingga mengakibatkan tubuhnya kekurangan tidur.

Tangan lentiknya perlahan menyentuh segelas air yang terletak di atas nakas samping kasurnya agar memudahkannya saat sedang haus seperti sekarang.

Setelah selesai dengan acara minumnya baru dia meraih ponselnya yang tergeletak di meja belajar yang jarang di gunakan. Dia melihat berbagai macam pesan yang masuk tapi dari pacar perjanjiannya itu paling banyak.

Chaewon terkadang bingung dengan sikap felix, dia sudah bersikap cuek pada felix bahkan sampai mereka pacaran seperti sekarang berharap agar pemuda itu ingin memutuskan perjanjian bodoh yang dia buat. Tapi ternyata semuanya salah felix tambah menempel dengannya bahkan saat chaewon sudah mengumpat sekali pun hanya di anggap angin lewat bagi pemuda lee itu.

Mungkin sebagian orang akan menjauh dan berhenti mengejarnya saat mendapatkan perlakuan yang semena-mena dari chaewon.

Kadang chaewon berfikir apa dia harus mencoba bersikap baik dengan felix? Tapi detik itu juga dia segera menepis pikiran simpatinya.

Gadis kim itu kembali melempar ponselnya kekasur tanpa berniat membalas satu pesan pun yang masuk. Kemudian dia merengankan persendiannya yang mulai kaku karna tertidur sebelum bangkit menuju toilet untuk membersihakan diri.

——————————————————

Chan keluar dari kamar mandi, dengan setengah badan di balut dengan handuk putihnya. Dia berjalan dengan gontai menuju kasurnya yang sudah terletak sepasang baju formal berserta perintilannya.

Rumor unit🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang