Memenggal Dengan Tangan Lisa?

7.9K 611 27
                                    

Please, kalau kalian suka cerita ini, jangan lupa buat bantu share ya....

Enjoy

***

"Yang Mulia, tolong jangan lakukan ini padaku. Hamba tidak pernah berbuat salah pada Anda. Maaf, kalau permaisuri ini banyak menyusahkan Anda. Kumohon, maafkan aku! Aku mohon! Aku bisa mati jika seperti ini, huwa ...!" Lisa memeluk kaki Kaisar Lee yang masih berdiri tegak, menangis dengan suara keras, yang terdengar amat tidak elit sama sekali untuk didengar.

"Kau tidak bisa menghindari hukuman ini."

"Tidak! Aku mohon, jangan hukuman seperti ini! Aku tidak sanggup! Yang Mulia, aku mohon, ini benar-benar mengerikan!"

"Aku akan menuntunmu."

Wajah Lisa mendongak seketika, gadis itu langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak! Aku tidak mau! Tolong, semuanya bantu aku! Aku tidak mungkin melakukan ini! Tolong aku! Yang Mulia, tolong dengarkan hamba!"

Tanpa sepatah kata, Kaisar Lee langsung mengangkat tubuh Permaisuri Aerin, wanita itu meronta, tetapi Kaisar Lee jauh lebih sigap mengunci kedua tangan mungil itu ke dalam genggaman lebarnya. Membawanya mendekat ke arah seseorang yang tengah berlutut di tengah halaman istana permaisuri. Kepala orang tersebut dibalut dengan kain hitam, sehingga menutupi wajahnya. Namun, jika dilihat dari bentuk fisik dan pakaian hanbok putih yang dikenakan, Lisa cukup tahu jika itu adalah wanita. Lebih buruknya, Lisa tahu siapa orang yang harus ia penggal kepalanya itu.

"Tidak, Yang Mulia, aku mohon!"

"Kau harus melakukannya! Dia telah mengkhianatimu."

Tanpa mau mendengar rengekan Lisa dan tangisannya, Kaisar Lee langsung menghunus pedang, lalu memegangkannya secara paksa ke dalam genggaman Lisa. Kedua lengannya mengapit tubuh mungil gadis itu, sehingga tampaklah seolah ia memeluk Permaisuri Aerin dari belakang. Tangan kekarnya menahan tangan mungil Lisa yang terus meronta, memaksa gadis itu untuk tunduk pada tuntunannya.

"Aku tidak bisa!" rengek Lisa lagi.

"Kau harus membunuhnya!"

Tak mampu menahan kekesalannya lagi, akhirnya kesabaran Lisa habis. Tubuhnya tak mampu melawan tenaga besar Kaisar Lee yang terus mengunci gerakannya, mengontrol kendali tangan Lisa agar segera menuntaskan hukuman penggal kepala terakhir sebagai dalang dari pemberontakan yang hampir merenggut nyawanya tempo hari.

"YANG MULIA! AKU TIDAK BISA MEMBUNUH SELIR YU!"

Tubuh Lisa langsung lemas setelah berteriak kencang. Kesempatan itu tentu tidak disia-siakan Kaisar Lee. Ketika tangan mungil itu pasrah, dengan arahan dari genggaman kekarnya, Kaisar Lee menyabetkan mata pedang itu langsung ke leher sosok wanita yang berlutut, seketika darah segar memuncratkan, disusul sebuah benda bulat yang menggelinding dalam aliran kental cairan berwarna merah. Bercak darah itu sampai menodai wajah dan baju Kaisar Lee dan Permaisuri Aerin.

Seketika tubuh Permaisuri Aerin melemas, seolah kakinya berubah menjadi jelly, ia tak mampu lagi menopang badannya. Kaisar Lee melepaskan cekalannya sehingga membuat Lisa terduduk lemas dengan pandangan blank melihat jasad dengan bersimbah darah itu di depan mata telanjang.

Tubuhnya langsung bergetar, menggigil penuh ketakutan atas apa yang barusan terjadi. Fakta yang ingin ia ingkari, Selir Yu berkhianat padanya, dan dia membunuh wanita ramah itu dengan tangannya sendiri. Tak kuat, Lisa langsung menunduk, terisak, tidak ada kesedihan yang lebih teramat daripada apa yang terjadi barusan. Ia tak menyangka, kalau seseorang yang ia anggap baik adalah sosok yang paling menginginkan nyawanya.

The Queen Of Fantasia (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora