04 - Bertemu

2.6K 315 9
                                    

AUTHOR POV

"Pliss deh! Ini kita dimana sih? Kok malah makin gelap gini anjir." ucap Joy yang mulai takut.

Wendy mengangguk. "Iya nih, apalagi kita cuma pake senter hp doang." ucap Wendy.

"Guys, ini kita kok kayak makin masuk ke hutan ya?" tanya Yeri.

"Lahh iya! Gue baru sadar." ucap Lisa setuju.

"Kok gue merinding ya?" ucap Rose sambil melirik kanan kiri.

"Rose! Jangan ngomong gitu dong! Gue kan jadi takut." ucap Joy.

"Udah tenang, kita pasti aman kok, ayo lanjut jalan." ajak Wendy.

•••••

"Akhirnya!" pekik Irene.

"Woy! Ini rumah?" tanya Seulgi.

Jisoo masih menatap rumah besar yang terlihat tua itu dengan tatapan tak percaya.

"Kalian tau dari mana disini ada rumah?" tanya Seulgi curiga.

"Udah sekarang kita masuk dulu, nanti gue ceritain." ucap Irene.

"Yes gak jadi mati." gumam Jisoo.

Jennie menatap rumah tua itu dengan tatapan tajam. "Kita harus cek dulu rumahnya." ucap Jennie.

"Yaudah Gi, lo sama Jennie cek rumahnya ya." ucap Irene.

"Oke!"

•••••

"HUAAAA! APAAN TUH? WOY PUTIH PUTIH ITU APA?!!" teriak Rose panik.

Joy juga ikut panik karena ia juga melihat pemandangan itu. "Sial! Apaan itu anjing." bahasa kasar Joy mulai keluar.

"Udah udah! Mending kita cek." ajak Wendy.

"Gak! Gue takut." ucap Rose.

Joy mengangguk setuju.

"Yaudah, biar gue yang cek." ucap Lisa.

"Gue temenin, kalian diem disini." ucap Yeri yang berjalan membuntuti Lisa.

Lisa dan Yeri tampak sangat terkejut. "GUYS! Kayaknya, kalian harus liat ini." ucap Yeri.

Wendy, Joy, dan Rose pun melangkah mendekat dan terkejut. "Ada orang lain selain kita?!"

•••••

"Disini ada sekitar 13 kamar kosong dengan kamar mandi di dalemnya, terus ada dua dapur, di lantai tiga sama lantai satu, ada 1 tempat main game, ada satu ruangan bawah tanah yang kekunci deket kolam renang."

"Ada kolam renang yang kumuh plus kotor abis, ada ruangan bioskop kayaknya, tapi kursinya jungkir balik semua."

"Banyak banget pokoknya, ini rumah gede banget woy." jelas Seulgi.

"Barusan gue cek kulkas di setiap dapur. Tapi masalahnya kulkasnya penuh sama makanan." ucap Jennie.

"Nanti biar gue yang cek makanannya bagus buat di konsumsi atau enggak." ucap Jisoo.

Irene mengangguk. "Oke bagus! Kita tidur di lantai satu semua ya." ucap Irene.

Jennie menggeleng. "Cuma ada tiga kamar di lantai bawah." ucap Jennie.

"Hmm, oke kalau gitu. Gue aja yang tidur di atas." ucap Irene.

"Jangan. Gue aja udah." ucap Jennie santai lalu melangkah pergi ke kamar di lantai dua.

•••••

Satu helikopter, beberapa makanan yang berserakan dan juga satu tenda.

"Ada orang lain selain kita." ucap Lisa dingin sambil menatap tajam sekitarnya.

"Siapapun keluar!" pekik Yeri.

Rose dan Joy mulai takut. "Stop guys! Jangan main main." ucap Joy.

"Sumpah ya gue merinding nih asli." ucap Rose.

Wendy menatap tajam bayangan hitam yang ada di belakang pohon. "SIAPA ITU?! KELUAR!" pekik Wendy.

•••••

"Kalau lo gak mau nyari yaudah biar gue aja sendiri." ucap Jennie.

Irene menggeleng. "No! Kenapa harus sendiri? Yaudah iya, gue temenin."

Jennie tersenyum sinis. "Gitu dong, susah banget di ajak kerja sama."

"Senyum lo nyeremin ya goblok!" kesal Irene.

"Udah ayo, sekarang kita cari mereka." ajak Jennie.

"Iya elah sabar. SEULGI! JISOO! COME HERE!" teriak Irene.

"Ya kak kenapa?"

"Gue sama Jennie mau pergi nyari yang lain. Kalian harus diem disini oke? Jangan kemana mana." ucap Irene.

"Siap Kak!"

"Yuk Jen." ajak Irene. Jennie mengangguk.

•••••

"Untung senter kita belum abis Jen batrenya." ucap Irene.

Jennie mengangguk. "Hampir mati tuh tadi, lagian pake lo lempar segala." ucap Jennie.

"Ya kan refleks Jen! Gue takut abisnya tiba tiba ada katak." ucap Irene.

"Cih, takut sama katak." cibir Irene.

"LO SIAPA HAH?!"

"JAUH JAUH LO!!"

"HUAAA PERGI GAK?! MAKK ADA SETAN!"

"LIS! LIS! HP NYALAIN GOBLOK! TELFON KAK RENE!"

"GADA SINYAL ANJING!"

"Kak, itu suara mereka kan?" tanya Jennie.

"Iya ayo samperin! Perasaan gue gak enak." ucap Irene.

•••••

Hallo guys!
Nahh ada apa tuhhh.

Don't forget to vote and comment.

Penasaran?
See you in next chapter!

Tbc...

Kota MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang