Part 25. Pekan raya

3.9K 292 2
                                    

Di wajibkan untuk memfollow author, vote dan komen! Kebiasaan nggak mau vote/komen! emang vote/komen ngeluarin uang?:(
.
.

Keluarga akan menerima kita saat duka dan senang.
-Adreana Fradella Queensya-

🌞

Untuk menghilangkan rasa bersalah, Ditya mengajak Della untuk pergi ke pekan raya. Saat ini, cowok itu sedang menunggu Della di ruang tamu dengan di temani oleh segelas air putih.

Tak butuh waktu lama, Della sudah siap untuk berangkat. Memakai jeans putih dan sweeter pink, tanpa poles make up. Terlihat cantik natural walau hanya di poles oleh bedak.

"Kita berangkat sekarang?" Tanya Della.

"Iya."

Keduanya pergi ke depan. Ditya membawa mobil, ada rasa sedilit kecewa ketika Ditya membawa mobil, menyadari jika kekasihnya terdiam, Ditya tahu apa yang ada di pikiran cewek itu.

"Kenapa? Lo nggak suka gue bawa mobil?"

Cewek berambut panjang itu sontak menolehkan wajahnya ke arah kekasihnya. "Nggak, aku suka kok."

"Masa? Lo kan lebih suka naik motor biar bisa meluk gue, ngaku aja lo." Ditya terkekeh.

Della mengerucutkan bibirnya. "Nggak gitu juga. Ini jadi ajak aku ke pekan raya nggak sih?"

"Jadi."

"Emang ada pekan raya malam gini?"

"Ya ada lah, lagian ini masih jam berapa sih, udah, lo jangan banyak omong. Lo mau gue cium karena kebanyakan ngomong?"

Della seketika kicep. Bukannya yang banyak omong dia? Kenapa Della yang di jadikan sasaran? Huhuhu ini kak Ditya kenapa sih? kuatkan aing untuk menghadapi pacar es ku ini.

Della naik ke jok samping pengemudi. Ditya pun ikut masuk dan menyalakan mobilnya, kemudian melaju dengan kecepatan sedang.

Sedari tadi, Della hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Takut di cium. Ditya yang di sebelahnya sesekali mencuri pandang kepada cewek yang menjabat sebagai kekasihnya itu.

"Kenapa lo diem?" Tanya Ditya.

Della menoleh. "Takut di cium sama kakak." Jawabnya polos.

Ditya terkekeh mendengar jawaban Della. Terkadang, Ditya heran sendiri dengan kekasihnya itu. Kadang menyebalkan, kadang membuat emosinya naik dan kadang sangat polos dan menggemaskan.

Keduanya telah sampai di lokasi pekan raya. Della begitu antusias membuat Ditya geleng-geleng kepala. Setelah memparkirkan mobil, kedua pasangan itu masuk ke dalam pekan raya.

Della jingkrak-jingkrak karena senang. Ditya menggandeng cewek itu, sang pemilik tangan seketika panas dingin. Jarang sekali Ditya seperti ini.

"Lo mau nyobaiin wahana apa?" Tanya Ditya.

Della menyusuri area pekan raya dengan matanya, satu yang membuatnya tersenyum kemudian melirik Ditya.

"Kita ke rumah hantu yuk!" Ajak Della.

Ditya menoleh cepat ke arah Della. "Rumah hantu? Lo yakin? Ntar lo takut."

Della menggeleng. "Mungkin kaka yang berani."

Cold Boy [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang