Chapter 26

9.1K 1.3K 171
                                    

***

Aku melirik kasihan pada administrator itu.

"Nona kecil, apa yang membawa Anda ke sini?" Tanya Nos, suaranya yang tegas digantikan dengan kelembutan.

Menyadari tatapan para administrator yang sekarang terpusat padaku, aku dengan cepat membuat alasan.

"Akuh ingin bewajar lebih banyak kata dali Nyos." (aku ingin belajar lebih banyak kata dari Nos)

"Anda rajin sekali, nona kecil. Mohon tunggu sebentar. Setelah pengarahan selesai, saya akan membawa buku baru untuk Anda dan mengajari Anda kata-kata baru," kata Nos dengan sabar sebelum meninggalkanku dalam asuhan para pelayan.

Ketika Nos mengurusku, para administrator baru saling berbisik dengan suara rendah.

"Itu dia."

"Aku dengar ketika dia bertugas di istana kerajaan, dia menyelesaikan masalah kekeringan panjang di negara dan diangkat sebagai pejabat termuda."

"Eugene Nos? Yang bekerja di badan intelijen negara?!"

"Wow, aku tidak tahu. Aku hanya mendengar bahwa dia jenius."

Semua administrator baru tiba-tiba tampak gugup dan gelisah. Mereka tidak tahu bahwa saat melamar pekerjaan ini, mereka akan bertemu orang yang begitu terkenal.

'Oh, benar. Nos sangat berbakat bahkan ia mampu mengembalikan reputasi istana kerajaan.'

"Kau tidak perlu gugup. Eugene Nos yang terkenal itu sekarang rekan kerja kita."

Wanita berkacamata itu mengerutkan kening ketika dia mendengar kata-kata pria itu.

"Charlie, perhatikan kata-katamu."

"Seria, kenapa kau selalu mengganggu apa yang aku lakukan? ...Tidak mungkin! Apa kau menyukaiku?"

"Kau gila?"

Saat perdebatan mereka mulai menaik, nada suara mereka menjadi lebih tinggi, dan mulai menarik perhatian para penonton. Merasakan tatapan orang-orang di sekitar mereka, administrator lain menengahi pertengkaran mereka.

"Jangan bertengkar. Yang lain sedang melihat."

"Jacob... Kamu yang paling berisik di antara kita."

Sama seperti orang lain, aku melihat perdebatan mereka bertiga.

'Itu aksen Noxstone (area perbatasan), bukan?'

Saat hari kejadian, salah satu pekerja bersaksi mendengar aksen Noxstone yang terdengar dari kamar tidur. Banyak yang menduga itu adalah suara pelakunya.

Tidak bergerak satu inci pun, aku tetap berada di samping para pelayan sampai Nos menyelesaikan tugasnya. Ketika aku menunggunya, aku mengamati para administrator di sekitarnya, namun tidak lain dari tiga orang itu yang beraksen daerah perbatasan.

Aku menyeringai.

Tersangkanya ada tiga orang.

***

Sementara Nos mengajar, kepalaku berada di atas awan. Pikiran lain berputar-putar di dalam kepalaku.

'Aku seharusnya lebih memperhatikan berita seputar penjahat buronan di kehidupan masa laluku.'

Merasa menyesal, aku menegur diri sendiri. Aku hanya bisa mengingat beberapa penjahat terkenal, bahkan ingatan tentang penangkapan dan kejahatan mereka sedikit pudar.

Penjahat yang aku cari didakwa karena pembunuhan. Bukan sembarang pembunuhan, dia dituntut karena membunuh seorang bangsawan.

Insiden itu, yang terjadi awal tahun ini, telah mengundang kemarahan seluruh bangsa.

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang